Showing posts with label Market. Show all posts
Showing posts with label Market. Show all posts

Monday, May 24, 2010

Indeks Bergerak di Teritori Negatif

Sentimen yang negatif dari bursa pasar global selain krisis hutang Yunani bertambah dengan berita kurang kondusif dari Spanyol. Langkah pemerintah setempat untuk menyelamatkan bank yang terseret kredit macet properti mengirim kekhawatiran akan kesehatan perbankan tidak saja di negara tersebut namun hingga keseluruh kawasan. Berita yang negatif dari benua seberang juga turut menggoncang bursa saham di Amerika. Bursa indeks saham Dow Jones, S&P
dan Nasdag ditutup di teritori merah. Perlemahan juga menyebar hingga di bursa saham kawasan asia dimana bursa saham yang telah bertransaksi aktif bergerak melemah seperti bursa saham Nikkei Jepang, Taiwan, Korea dan Singapura.

Perlemahan di bursa saham tampaknya tidak banyak mengubah harga komditas dunia. Meski harga minyak bumi dan minyak kelapa sawit menurun namun harga komoditas metal seperti timah dan nikel mengalami penguatan. Kekhawatiran kondisi ekonomi lebih tercermin pada pergerakan mata uang dimana USD dan Yen menguat terhadap EUR. Mata uang rupiah pada pagi hari ini cenderung melemah daripada USD.

Berita dari global akan memperngaruhi indeks bursa dan kami melihat indeks bursa nasional juga akan terpengaruh berita dari emitten di bursa. Indeks akan bergerak di kisaran 2560-2610 dan dan ditutup melemah.

Wednesday, May 5, 2010

Adhi Karya (ADHI): Kinerja 1Q10

ADHI mencatat penurunan pendapatan yang signifikan sebesar 29,5% yoy
menjadi Rp957,2 milyar pada 1Q10. Penurunan pendapatan tersebut terutama
akibat berkurangnya pendapatan jasa konstruksi seebsar 41,7% yoy menjadi
Rp706,5 milyar. Namun di sisi lain terjadi peningkatan pendapatan yang
signifikan pada PT Adhi Realty sebesar lebih dari 2 kali lipat menjadi Rp31,9
milyar. Pada 1Q10 ADHI mencatat pendapatan dari Adhi Multi Power sebesar
Rp122,5 milyar di mana pada 1Q09 jenis pendapatan tersebut belm ada.
Perseroan dapat menurunkan beban pokok pendapatannya sebesar 32,8% yoy
menjadi Rp897 milyar. Selain itu laba proyek kerja sama (KSO) meningkat lebih
dari 2 kali lipat menjadi Rp12,9 milyar. Sehingga laba kotor setelah KSO
mengalami kenaikan yang signifikan sebesar 167,6% yoy menjadi Rp73,1 milyar
pada 1Q10. Beban usaha dapat ditekan 5,8% yoy menjadi Rp41,5 milyar. Hal ini
berakibat ADHI mampu mencatat laba usaha Rp31,6 milyar pada 1Q10
dibandingkan rugi usaha Rp16,8 milyar pada 1Q09. Di luar level operasional
ADHI mencatat beban lain-lain Rp18,9 milyar pada 1Q10 dibandingkan
pendapatan lain-lain Rp27,3 milyar pada 1Q09. Hal ini terutama pada 1Q09
ADHI mencatat laba penjualan aset tetap sebesar Rp44,4 milyar. Sehingga laba
bersih mengalami penurunan 46,1% yoy menjadi Rp4 milyar pada 1Q10.
Kami memiliki outlook positif terhadap kinerja ADHI pada tahun 2010F.

Meskipun pendapatan mengalami penurunan, laba kotor setelah KSO dan laba
usaha masih dapat mencatat kenaikan yang signifikan. Hal ini didukung oleh
upaya perseroan dalam meningkatkan efisiensi antara lain dengan menekan
berbagai biaya seperti beban administrasi dan umum. Untuk kinerja tahun 2010F
kami perkirakan ADHI akan membukukan pendapatan Rp8,66 trilyun dengan
laba bersih Rp238 milyar. Target harga saham ADHI adalah Rp850 dengan
menggunakan metode DCF.

Dividen BBCA Rp 110 per saham

IQPplus (6/5) - PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) membagikan dividen final sebesar Rp2,68 triliun atau atau setara dengan 39 persen dari laba bersih 2009 perseroan yang mencapai Rp6,81 triliun. Dengan demikian, dividen yang akan dibagikan kepada pemegang saham adalah sebesar Rp110 per saham. "Dividen yang dibagikan Rp2,68 triliun atau 39 persen dari laba bersih 2009," jelas manajemen perseroan dalam hasil keputusan RUPS Tahunan dalam siaran pers di Jakarta.

Tuesday, May 4, 2010

MORNING NEWS

IQPlus(5/4) -Indeks Dow Jones Industrial Average ditutup turun lebih dari 200 poin pada Selasa, di tengah kekhawatiran tentang kesehatan zona euro. Pada penutupan Dow turun 225,06 poin (2,02 persen) menjadi berdiri di 10.926,77. Indekskomposit Nasdaq turun 74,49 poin (2,98 persen) menjadi 2.424,25 dan indeks Standard & Poor`s 500 turun 28,66 poin (2,38 persen) menjadi 1.173,60.


IQPlus(5/4) -Bursa saham di seluruh dunia mengalami kerugian besar pada Selasa, dalam perdagangan yang didorong rumor di tengah kecemasan bencana utang Yunani akan menantang sebuah dana talangan (bailout) internasional dan menyebar ke Spanyol dan Portugal. Penularan kecemasan juga memukul euro, yang jatuh ke terendah satu tahun rendah terhadap dolar di 1,3023. Mata uang tunggal kemudian diperdagangkan pada 1,3035 dolar terhadap 1,3187 pada Senin. Di Eropa kerugian berkisar dari 2,56 persen pada 5,411.11 poin di London , Paris menyerah 3,64 persen pada 3,689.29 poin, Frankfurt turun 2,6 persen pada 6,006.86 poin.


IQPlus(5/4) -Harga minyak dunia merosot lebih dari tiga dolar pada Selasa, karena para pedagang mengambil petunjuk mereka dari mata uang AS yang menguat dan pasar saham yang jatuh di tengah kegelisahan terus menerus tentang Yunani. Kontrak utama New York, minyak mentah light sweet untuk pengiriman Juni, merosot 3,45 dolar menjadi 82,74 dolar per barel. Minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Juni turun 3,27 dolar menjadi 85,67 dolar per barel.


Rumor Bursa
Saham SMRA Menuju Rp1.125

INILAH.COM, Jakarta - Beberapa trader yakin, saham PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) berpeluang menguat ke level Rp1.125 dalam jangka pendek.

Kabar di pasar menyebutkan, peluncuran dua Cluster perumahan baru Summarecon Bekasi, dan berpotensi membukukan pendapatan Rp1,6 triliun tahun ini, dibandingkan tahun llau Rp1,3 triliun.

Pada perdagangan bursa kemarin harga saham SMRA ditutup naik Rp10 ke RP950. [san/cms]


Rumor Bursa
Investor Global Masuk Saham Sumalindo


INILAH.COM, Jakarta - PT Sumalindo Lestari Jaya Tbk (SULI) akan dikerek ke Rp200 dalam waktu dekat terkait rencana restrukturisasi utang perseroan.

Ada investor global yang dikabarkan siap mendanai aksi korporasi tersebut seiring dengan kembali bergairahnmya industri pengelolaan kayu. Investor baru itu juga akan mengakuisisi HPH.

Sementara itu, pada penutupan perdagangan bursa kemarin harga saham SULI ditutup turun Rp3 ke RP157.

IQplus (5/5) - Perusahaan jasa konstruksi swasta nasional, PT Duta Graha Indah Tbk (DGIK)
menargetkan pendapatan pada tahun 2010 sebesar Rp1,87 triliun. "Kami targetkan pendapatan dalam kisaran Rp1,79 triliun sampai Rp1,87 triliun," kata Direktur Utama PT Duta Graha Indah Tbk, Dudung Purwadi di Jakarta, Selasa. Sebagian besar pendapatan Duta Graha berasal dari sektor bangunan bangunan mencapai Rp189 miliar atau 60,6 persen, sedangkan infrastruktur menyumbang Rp123,1 miliar atau 39,5 persen dari total pendapatan. Kontribusi sektor ini meningkat dari kontribusi tahun lalu yang sebesar 36,4 persen.

Perusahaan dengan kode bursa DGIK pada kuartal I 2010 meraih total pendapatan Rp382,6 miliar atau naik 13,46 persen dari periode yang sama tahun 2009 sebesar Rp337,2 miliar. Pendapatan Duta Graha terdiri dari pendapatan atas usaha sendiri Rp 312 miliar naik 3 persen dari periode yang sama tahun 2009 sebesar Rp302,9 miliar dan pendapatan dari kontrak kerja sama operasi (KSO) sebesar Rp70,6 miliar atau naik 105,8 persen dari periode yang sama tahun 2009 sebesar Rp34,3 miliar. "Kinerja ini mencerminkan kemampuan Perseroan untuk bersaing dan menyelesaikan kontrak. Upaya ini didukung melalui 11 anak cabang yang mampu menjangkau seluruh wilayah di Indonesia," ujar Dudung. Laba bersih Duta Graha pada Kuartal I 2010 mencapai Rp14,3 miliar atau naik 3,6 persen dari tahun sebelumnya Rp13,8 miliar.


IQplus (4/5) - Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) memutuskan untuk membagikan dividen tahun buku 2009 sebesar Rp25 per saham. Direktur AKRA, Suresh Vembu di Jakarta, mengatakan, total dividen yang dibagikan tersebut sebesar Rp94,59 miliar, atau setara dengan 34,43 persen dari laba bersih 2009 yang mencapai Rp274,7 miliar. Menurutnya sisa laba Rp179,9 miliar akan digunakan sebagai laba ditahan dan Rp200 juta sebagai dana cadanngan.

Pada saat bersamaan anak perusahaan AKRA, PT Sorini Agro Asia Corporindo Tbk (SOBI) akan
membagikan dividen sebesar Rp55 per saham. Total dividen yang dibagikan sebesar Rp 50,27 miliar atau 31,9 persen dari laba bersih 2009 sebesar Rp 157,5 miliar. Dia menambahkan, sisa laba sebesar Rp 107,1 miliar dimasukan kedalam laba ditahan dan Rp 200 juta sebagai dana cadangan. Suresh mengatakan, dividen akan dibagikan kepada pemegang saham yang namanya tercatat pada 31 Mei 2010. Sedangkan tanggal pembayaran dividen masih menunggu keputusan dari Bursa Efek Indonesia (BEI).


EKSPANSI ABBA
Mahaka Berminat Akuisisi Indosiar

JAKARTA. Daftar peminat stasiun televisi Indosiar bertambah banyak. PT Mahaka Media Tbk (ABBA) mengaku tertarik mengakuisisi saham PT Indosiar Karya Media Tbk (IDKM), yang merupakan pemilik stasiun televisi itu. Ketertarikannya sejalan dengan rencana pengembangan bisnis perusahaan, yang semula bernama PT Abdi Bangsa Tbk, untuk menjajal industri pertelevisian di tahun ini.

Presiden Direktur ABBA, Rudi Setia Laksmana, mengatakan, Indosiar merupakan perusahaan bagus dan menguntungkan. Selain itu, Indosiar masuk tiga besar stasiun televisi terbesar di Indonesia. "Tentu saja kami tertarik, tapi kami masih menghitung kemungkinan itu," katanya di Jakarta, kemarin (4/5).

Saat ini, ABBA masih membahas langkah-langkah strategis yang akan dilakukan. Harapannya, mereka bisa mengakuisisi satu stasiun televisi pada semester kedua nanti.

Menurut pemilik ABBA, Erick Tohir, pihaknya serius mengembangkan bisnis televisi. Namun, hingga kini, dia mengaku belum berbicara dengan pemilik Indosiar. Pasalnya, yang akan diakuisisi ABBA tidak harus stasiun televisi nasional. "Bisa juga televisi lokal. Nanti akan disesuaikan dengan jumlah dana yang ada," imbuhnya.

Nah, demi memuluskan rencana ekspansi ke bisnis televisi, ABBA akan meningkatkan modalnya terlebih dahulu. Kemarin, para pemegang saham ABBA menyetujui peningkatan modal dasar dari Rp 240 miliar menjadi Rp 500 miliar. "Peningkatan modal ini dilakukan agar kami bisa lebih leluasa melakukan aksi korporasi," kata Erick.

Peningkatan modal tersebut sejalan dengan rencana ABBA menerbitkan saham baru alias rights issue. "Dalam waktu dekat kami akan menyampaikan rencana itu ke Bapepam-LK," ujar Rudi. Lewat aksi korporasi itu, ABBA berharap bisa meraup dana sekitar Rp 150 miliar hingga Rp 200 miliar.

Dana itu akan dipakai ABBA untuk membiayai ekspansi usahanya. Maklum, hingga akhir 2009, kas dan setara kasnya hanya Rp 8,13 miliar.

Padahal, selain mengincar stasiun televisi, ABBA juga ingin menambah jumlah stasiun radio yang dimilikinya tahun ini. Tak hanya itu, perusahaan milik Grup Mahaka ini juga berencana mengembangkan bisnis papan iklan.

Sofyan Nur Hidayat




Sorini Agro Bagi Dividen Rp55 per Saham
Agustina Melani

INILAH.COM, Jakarta - PT Sorini Agro Asia Tbk (SOBI) berencana akan membagikan dividen tunai Rp55 per lembar saham atau total Rp50,274 miliar untuk tahun buku 2009 dari laba bersih tahun buku 2009 sebesar Rp157,548 miliar.

Hal itu disampaikan Direktur PT Sorini Agro Asia Tbk V. Suresh (SOBI), Selasa (4/5). \"Persentase dividen sebesar 31,91% dari laba bersih 2009,\" ujar Suresh.

Pembayaran dividen tersebut dilaksanakan dengan penetapan daftar pemegang saham pada 31 Mei 2010. Selain itu, sisa laba bersih akan digunakan untuk dana cadangan sebesar Rp200 miliar dan sisanya sebesar Rp107,073 miliar akan digunakan untuk modal kerja dan dibukukan sebagai laba ditahan.

Seperti diketahui, Perseroan mencatatkan laba bersih Rp157 miliar dengan penjualan Rp1,470 triliun pada 2009.

Terkait aksi korporasi yang dilakukan pada 2010, Perseroan akan menyelesaikan pembangunan pabrik di Lampung pada 2010. Sebelumnya Perseroan telah mengakuisisi 3 pabrik tepung pada akhir 2009. Nilai investasi akuisisi tersebut sebesar Rp70 miliar hingga Rp80 miliar. Total kapasitas pabrik tersebut menjadi 300ribu metrik ton. \"Kita membutuhkan banyak tepung untuk sorbitol dan maltose,\" kata Suresh.

Saat ini Sorini dan anak perusahaan mengoperasikan dua pabrik strach sweeteners dan lima pabrik starch yang tersebar di Jawa Timur dan Lampung. Suresh menambahkan, penjualan Sorini sebesar 55% untuk domestik

dan 45% untuk ekspor. \"Kita fokuskan penjualan di domestik,\" ujar Suresh.

Seperti diketahui, laba bersih Sorini turun 25% dari Rp40,8 miliar pada kuartal pertama 2009 menjadi Rp30,2 miliar pada kuartal pertama 2010. Perseroan juga telah memproduksi maltodextrine pada kuartal pertama 2010.

Monday, May 3, 2010

Highlighted Market: Indeks Berpotensi untuk Berbalik Arah

Indeks kemarin mencatat penurunan 10 poin (0,35%) setelah dalam dua hari
perdagangan sebelumnya mengalami kenaikan yang signifikan dengan akumulasi
penguatan 68 poin (2,3%). Memasuki perdagangan hari ini kami perkirakan
indeks memiliki potensi yang kuat untuk berbalik arah atau mengalami
penguatan. Sentimen positif yang berasal dari bursa global sangat signifikan.
Bursa Dow Jones semalam mencatat kenaikan 143 poin (1,30%). Pelemahan yen
terhadap berbagai mata uang dunia menunjukkan pemulihan ekonomi global.
Sentimen positif lainnya adalah Uni Eropa dan IMF akan menyediakan bantuan
keuangan sebesar €110 milyar untuk memperbaiki keadaan perekonomian
Yunani. Bursa regional Asia Pasifik juga mengalami kenaikan pagi ini, seperti
yang dialami oleh Strait Times dan Seoul Composite. Nikkei pada hari ini libur.
Rupiah menguat mendekati posisi Rp9.000 dengan kurs Rp9.003 per US$, naik
Rp25 dibandingkan posisi kemarin. Kami perkirakan pada hari ini indeks akan
bergerak di kisaran 2950 sampai dengan 3000.

Thursday, April 29, 2010

Indocement Tunggal Prakarsa (INTP): Kinerja 1Q10

Pada 1Q10 INTP mencatat kenaikan pendapatan yang cukup signifikan sebesar
16,6% yoy menjadi Rp2,55 trilyun. Namun kenaikan beban pokok pendapatan
hanya sekitar 4% yoy menjadi Rp1,2 trilyun, sehingga laba kotor mengalami
kenaikan yang signifikan sebesar 31,2% yoy menjadi Rp1,32 trilyun. Seiring
dengan kenaikan penjualan, beban usaha mencatat peningkatan sekitar 30% yoy
menjadi Rp343,4 milyar terutama karena kenaikan beban pengangkutan dan
penjualan. Sehingga laba usaha mencatat kenaikan 31,5% yoy menjadi Rp980
milyar pada 1Q10. Di luar level operasional INTP mencatat pendapatan lain-lain
Rp53,8 milyar pada 1Q10 dibandingkan beban lain-lain Rp48,9 milyar pada
1Q09. Hal ini terutama disebabkan oleh dua hal. Pertama INTP mencatat
keuntungan kurs Rp15,3 milyar pada 1Q10 dibandingkan kerugian kurs Rp56,7
milyar pada 1Q09 dan kenaikan penghasilan bunga yang signifikan sebesar 158%
yoy menjadi Rp44,6 milyar. Laba bersih mencatat kenaikan yang sangat
signifikan sebesar 56,4% yoy menjadi Rp786,4 milyar pada 1Q10.
Kinerja INTP pada 1Q10 sesuai dengan perkiraan kami. Sebelumnya kami
memperkirakan perusahaan akan mencatat pendapatan dan laba bersih masingmasing
Rp14,1 trilyun dan Rp3,2 trilyun pada tahun 2010F.

Secara keseluruhan kami masih memiliki outlook positif terhadap kinerja INTP
dalam beberapa tahun ke depan, didorong oleh tren kenaikan volume penjualan
semen domestik yang juga didukung oleh kemampuan perusahaan untuk
meningkatkan efisiensi. Target harga saham INTP adalah Rp11.000 dengan
menggunakan metode DCF. Karena harga sahamnya saat ini telah melampaui
target harga saham kami, rekomendasi kami adalah SELL.

Peluang Indeks Melanjutkan Kenaikan Sangat Besar

Kemarin indeks mencatat kenaikan yang signifikan setelah sehari sebelumnya
mengalami pelemahan yang juga signifikan. Hari ini kami perkirakan peluang
indeks untuk melanjutkan kenaikan sangat tinggi. Hal ini terutama didorong
oleh sentimen positif yang signifikan dari bursa global. Semalam Dow Jones
mencatat kenaikan yang signifikan sebesar 122 poin (1,10%), antara lain dipicu
oleh kinerja beberapa emiten yang melebihi perkiraan seperti Motorola. Hal ini
mengindikasikan bahwa perekonomian AS mulai menguat. Kekhawatiran
terhadap utang Yunani juga mulai mereda. Bursa regional Asia Pasifik pada pagi
ini juga menunjukkan penguatan yang signifikan seperti yang ditunjukkan oleh
kenaikan indeks Nikkei. Namun pergerakan harga logam di LME tidak
memberikan sentimen positif yang signifikan terhadap pergerakan indeks hari
ini. Meskipun harga timah naik, harga nikel mencatat penurunan. Kurs rupiah
masih relatif stabil di Rp9.013 per US$. Kami perkirakan hari ini indeks akan
bergerak di kisaran 2920 sampai 2960.

Kinerja Bank Rakyat Indonesia (BBRI) pada kwartal I 2010

BBRI membukukan laba bersih Rp 2.15 triliun pada kwartal I tahun ini atau
naik 25% dengan perbandingan tahun per tahun dibantu dengan kenaikan
pendapatan dari kredit dari Rp 8.3 triliun di tahun lalu pada periode yang sama
menjadi Rp 9.5 triliun. BBRI berhasil menurunkan biaya pendanaan sebanyak
3% dari tahun lalu sehingga membantu pendapatan bersih dari bunga naik 24%.
Kami melihat secara tahunan pertumbuhan kredit BBRI membukukan kenaikan
yang tertinggi dibandingkan dengan bank-bank besar lainnya. Pendapatan dari
bunga kredit juga naik dengan baik. BBRI membayar provisi dengan jumlah
yang sama dengan tahun lalu sehingga dapat dikatakan kinerja BBRI murni dari
hasil kerja kreditnya.
Selisih bunga kredit dan bunga bank (NIM) BBCA di tahun ini turun dibandingkan
dengan tahun lalu. Sementara rasio pinjaman terhadap simpanan naik dari 81%
menjadi 86%. Apabila pada tahun ini BBRI dapat menjada likuiditas maka akan
tidak mengherankan apabila performa BBRI akan sangat baik di tahun ini.
Proyeksi kinerja BBRI dan perhitungan harga wajar BBRI memberikan Rp 8900
sebagai harga wajar BBRI. Perbandingan valuasi PER dan PBV juga tidak
berjauhan dengan harga rata-rata industri perbankan. Harga penutupan pasar
kemarin tidak memberikan keuntungan investasi yang menerik oleh sebab itu
kami memrekomendasi HOLD.

Wednesday, April 28, 2010

MORNING NEWS

QPlus(29/4) - Pasar saham AS pada Rabu bangkit kembali dari kerugian sesi lalu,
dengan semua indeks utama naik pada penutupan dan Dow melewati kembali tanda 11.000 poin.
Dow Jones Industrial Average naik 53,28 poin (0,48 persen) menjadi 11.045,27 pada akhir perdagangan
setelah sesi brutal pada Selasa yang mengakibatkan indeks turun lebih dari 200 poin. Indeks komposit
Nasdaq naik 0,26 poin (0,01 persen) ke 2.471,73 dan indeksStandard & Poor`s 500 naik 7,65 poin (0,65 persen)
menjadi 1.191,36.

Saham naik dari posisi terendah Selasa pada tanda-tanda bahwa bailout Uni Eropa untuk Yunani muncul
lebih mungkin dan berita bahwa Federal Reserve tidak mungkin menaikkan suku bunga dalam waktu dekat.
Uni Eropa pada Rabu menyerukan pertemuan puncak krisis karena krisis utang Yunani yang meningkat
memukul pasar global di tengah kekhawatiran bahwa lebih banyak negara akan tersedot masuk. Para pemimpin
dari 16 negara yang menggunakan mata uang euro akan bertemu di Brussel sekitar 10 Mei mencoba menyepakati
operasi penyelamatan besar-besaran. Menangkis berita bahwa peringkat Portugal dan Spanyol keduanya
diturunkan, pasar Amerika Serikat menerima dorongan dari penilaian ekonomi lebih optimis dari Federal
Reserve AS.

Menunjuk ke sedikit percepatan pemulihan ekonomi, Fed mengatakan pasar tenaga kerja dan perumahan
menunjukkan perbaikan dan pengeluaran telah meningkat. "Kegiatan ekonomi terus menguat dan ... pasar tenaga
kerja mulai membaik," kata Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC).

End (As)

IQPlus(29/4) - Saham Eropa jatuh pada Rabu dalam perdagangan bergolak setelah
lembaga pemeringkat Standard & Poor`s menurunkan peringkat kredit Spanyol di tengah
kekhawatiran bahwa krisis utang Yunani menyebar. Di London, acuan indeks FTSE 100 ditutup
turun 0,30 persen pada 5.586,91 poin, tetapi penurunan lebih ditandai di Prancis dan Jerman,
keduanya ekonomi zona euro. Di Paris, indeks CAC 40 jatuh 1,50 persen menjadi berakhir di
3.787 poin, sementara di Frankfurt, indeks Dax 30 turun 1,22 persen menjadi 6.084,34 poin.

End (As)

IQPlus(29/4) - Credit Agricole, sebuah bank terkemuka Prancis, Rabu mengatakan,
pihaknya memiliki eksposur sekitar 850 juta euro (1,12 miliar dolar) terhadap utang pemerintah
Yunani, terutama melalui anak perusahaan di Yunani, Emporiki. "Eksposur bank terhadap surat
utang Yunani yang berisiko adalah 850 juta euro, termasuk 600 untuk Emporiki," kata juru bicara
bank kepada AFP. Saham Credit Agricole saham merosot 3,41 persen menjadi 11,05 euro di Bursa
Paris di tengah kekhawatiran terhadap krisis utang Yunani. Lembaga pemeringkat Standard & Poor`s
pada Selasa telah menurunkan peringkat utang Yunani.

End (As)

IQPlus(29/4) - Federal Reserve AS (Bank Sentral AS) pada Rabu, memutuskan untuk terus
mempertahankan suku bunga utamanya pada tingkat hampur nol, mengatakan pihaknya mengharapkan
bertahan di sana untuk sebuah periode "diperpanjang." Fed mengatakan "inflasi cenderung lemah" dan
berbagai faktor lain "cenderung menjamin tingkat suku bunga dana federal yang sangat rendah untuk
periode diperpanjang."

Selain itu, Bank Sentral AS atau The Federal Reserve juga mengatakan, pasar tenaga kerja AS yang
bermasalah "mulai membaik," karena itu pihaknya terus mempertahankan suku bung ultra-rendah.
The Fed mencatat bahwa "kegiatan ekonomi terus menguat dan pasar tenaga kerja mulai membaik,"
penilaian lebih cerah dari satu bulan yang lalu.

End (As)


IQPlus(29/4) - Harga minyak dunia meningkat secara dramatis pada akhir Rabu, setelah sehari
diguncang krisis Yunani dan penguatan dolar. Kontrak utama New York, minyak mentah light sweet untuk
pengiriman Juni, naik 78 sen menjadi 83,22 dolar per barel. Minyak mentah Brent North Sea, London, untuk
penyerahan Juni naik 38 sen menjadi 86,16 dolar per barel.

Sebuah "rally" pada akhir perdagangan mengatasi tren menurun sepanjang hari. "Mereka menunggu sampai
menit terakhir untuk menunjukkan tangan mereka," kata Ellis Eckland, seorang analis independen. Karena pasar
bersiap untuk tutup, berita bahwa Federal Reserve AS mempertahankan suku bunga pada tingkat yang sangat
rendah, lebih merangsang ekonomi. Sebelumnya, Departemen Energi AS (DoE) mengatakan cadangan minyak
mentah meningkat 1,9 juta barel dalam pekan yang berakhir 23 April menunjukkan melemahnya permintaan.

Pasar telah memperkirakan untuk kenaikan sekitar 800.000 barel. "Orang-orang memperkirakan jumlahpersediaan
mereka mengerikan, sekarang mereka akan lama karena mereka berpikir tren akan berubah," Eckland menambahkan.

End (As)


Rumor Bursa
Cermati Saham Abdi Bangsa

(IST)

INILAH.COM, Jakarta - Saham PT Abdi Bangsa Tbk (diyakini berpeluang menuju level Rp135-150. Hal ini terkait dengan peluang pemilik perseroan atau Grup Mahaka.

Kabar di pasar menyebutkan, Grup Mahaka akan mengakuisisi PT Indosiar Media Karya Mediaka Tbk (IDKM) karena lebih siap secara dana maupun kecocokan harga yang ditawarkan.

Kemarin, saham ABBA naik Rp75 ke Rp105. [san/cms]



Rumor Bursa
BHIT Akuisisi Tambang Batubara

(IST)

INILAH.COM, Jakarta - Kabar di pasar berhembus, PT Bhakti Investama Tbk (BHIT) segera mengumumkan realisasi akuisisi tambang batubara di Kalimantan dan Sumatera.

Langkah ini mengukuhkan ekspansi perseroan ke bisnis sumber daya mineral, setelah mengakusisi blok migas di Sumatera dan Papua. Karena itu, sahamnya berpotensi menuju Rp1.000.

Sementara itu, pada penutupan perdagangan bursa kemarin harga saham BHIT ditutup turun Rp30 ke Rp810. [san/cms]




HSG Siap Rebound, Cermati UNTR, HEXA & BKSL
Natascha & Vina Ramitha

(inilah.com/Agung Rajasa)

INILAH.COM, Jakarta – Bursa saham Kamis (29/4) diprediksikan rebound, setelah terkoreksi cukup dalam pada perdagangan kemarin. Trading buy saham UNTR, HEXA dan BKSL.

Analis Philip Sekuritas Arif Budiman memperkirakan, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hari ini akan menguat. Koreksi yang terjadi pada perdagangan karena sentimen dari Yunani dan Portugal, terkait masalah defisit anggaran yang tak kunjung usai.

“Namun pasar domestik tak perlu mengkhawatirkan masalah ini sebab ekspor kita ke pasar Eropa tak banyak,” paparnya kepada INILAH.COM, Rabu (28/4) petang. Dalam kondisi ini, Arif merekomendasikan saham-saham sektor alat berat seperti PT United Tractors (UNTR) dan PT Hexindo Adiperkasa (HEXA).

Menurutnya, sektor penjualan alat-alat berat menunjukkan perkembangan positif, terlihat pada sales revenue kuartal pertama 2010 yang melonjak ketimbang periode sama tahun lalu. Sentimen positif HEXA juga berasal dari order alat berat untuk pertambangan batubara. “Saya rekomendasikan trading buy untuk HEXA dengan target harga Rp5.500,” ujarnya.

Sedangkan saham UNTR diperkirakan juga dapat dilakukan trading, dengan target harga bisa mencapai Rp21.000. Ia menilai, anak usaha Astra ini diuntungkan dengan perkembangan sektor agrobisnis dan kehutanan, ditunjang ekspansi karena kenaikan harga komoditas. “Terutama batubara dan minyak kelapa sawit (CPO),” lanjut Arif.

Saham lain yang juga direkomendasikan adalah saham properti lapis kedua seperti PT Sentul City (BKSL). Menurutnya, setelah saham big cap, emiten ini menjadi pilihan karena harga sahamnya masih 80% diskon terhadap NAB (nilai aktiva bersih) pada Rp850.

NAB BKSL terus naik karena harga tanah sedang menanjak. Land bank juga meningkat setelah mengakuisisi PT Bukit Jonggol Asri. “Banyak potensi upside pada saham ini, dengan target harga di Rp250,” pungkasnya.

Pada perdagangan kemarin, IHSG ditutup melemah 35,98 poin (1,22%) ke 2.903,32 dengan jumlah saham naik 85, turun 140, dan stagnan 68. Sedangkan dari sisi nilai transaksi mencapai Rp3,99 triliun dengan volume 5,571 miliar lembar. Secara sektoral, sektor konsumer tetap bertahan di zona hijau walau sempat berada di zona merah pada siang tadi. Sektor konsumer naik 3,849 ke 811,8. [ast/mdr]




Pilihannya: WIKA, TOTL & ADHI
Saham Infrastruktur Gak Ada Matinya
Bastaman

(inilah.com/Agung Rajasa)

INILAH.COM, Jakarta - Tahun ini, pemerintah dipastikan akan mengenjot pembangunan infrastruktur. Itu bisa dilihat dari naiknya anggaran untuk infrastruktur di APBN 2010.

Tentu saja ini akan akan memberikan sentimen positif bagi emiten di sektor infrastruktur, tak terkecuali PT Adhi Karya (ADHI), PT Wijaya Karya (WIKA), dan PT Total Bangun Persada (TOTL).

Ketiga perusahaan tersebut tahun ini diyakini bakal mengeruk fulus besar. Maklum, sampai saat ini ketima emiten ini masih menjadi market leader di bisnis konstruksi.

Karena itu, sejumlah analis menganjurkan para investor untuk ngoleksi saham-saham perusahaan infrastruktur. Selain bisnis infrastruktur akan berkembang pesat, menurut seorang analis dari PT Kresna securities, kinerja eminten infrastruktur juga boleh dibilang lumayan bagus.

ADHI misalnya. Tahun lalu, perusahaan ini berhasil mencetak laba bersih Rp150 miliar atau naik 84% dibanding 2008. Sementara WIKA berhasil membukukan laba bersih Rp186 miliar atau tumbuh 15,59%.

Sekretaris Kementrian BUMN Said Didu mengatakan, tahun ini ADHI menargetkan pertumbuhan pendapatan 20% menjadi Rp10 triliun. Sementara WIKA menargetkan pendapatan Rp10,3 triliun atau naik 9,6% dibanding tahun lalu.

Said Didu juga yakin, kedua BUMN tersebut tahun ini dapat meningkatkan marginnya. “Kalau tahun lalu marginnya hanya 2-3%, tahun ini kami optimis bisa mencapai 5%,” katanya.

Target yang dipasang BUMN karya itu memang cukup wajar. Soalnya, selain menggarap proyek di dalam negeri, mereka juga tengah menggarap sejumlah kontrak di luar negeri.

ADHI, misalnya, sekarang tengah mengarap proyek infrstruktur di Qatar dengan nilai US$ 1 miliar. Sementara WIKA tengah mengincar proyek ifrastruktur di Aljazair yang total nilainya mencapai US$ 180 miliar. Proyek lain yang tengah diicar WIKA adalah pembangunan rumah susun di Libya dengan nilai Rp500 miliar.

Di lantai bursa, saham-saham perusahaan infrastruktur ini cukup menjanjikan. Saham WIKA, misalnya, Rabu (28/4) berada di level Rp425 per lembar. Para analis memperkirakan, saham BUMN ini dalam waktu dekat akan menuju e level Rp540 per lembar.

“Perkiraan itu terkait dengan sejumlah proyek yang tengah ditangani WIKA,” kata seorang analis dari PT Kresna Securities. Sementara saham TOTL diperkirakan akan naik ke level Rp350 dari posisi saat ini sebesar Rp275 per lembar.

Namun begitu seorang analis mengingatkan beberapa hal menyangkut saham-saham infrastruktur. Pertama, saham-saham ini umumnya termasuk saham lapis kedua. Oleh sebab itu, saham infrastruktur rawan aksi spekulasi.

Saran kedua, investasi pada saham-saham infrastruktur sebaiknya diniatkan untuk jangka panjang, tiga bulan, atau bahkan satu tahun. “Sebelum membeli, ada baiknya investor melihat fundamental mereka,” katanya. [mdr]




IQPlus(29/4) - PT PP Tbk (PTPP) menargetkan pendapatan tahun 2010 mencapai Rp6,8 triliun,
sebanyak Rp560 miliar diantaranya merupakan penyelesaian pekerjaan dari proyek tahun 2009 (carry over).
"Kami menyelesaikan proyek Apartemen Gading Nias dengan nilai Rp 537,17 miliar, dan proyek konstruksi
bangunan dan pengembangan kampus dan pusat pelatihan UIN Alauddin Makassar dengan nilai Rp 255 miliar,"
kata Direktur Utama PT PP Tbk, Musyanif.

Indikasi semakin membaiknya kodisi perekonomian adalah penurunan tingkat suku bunga pinjaman dan
fokus pembangunan pemerintah terhadap sektor infrastruktur. Hal ini akan berdampak positif terhadap
kondisi likuiditas/cash flow perusahaan. Oleh karena itu PTPP akan tetap memiliki pertumbuhan yang tinggi.
Tahun 2010 pemerintah telah menganggarkan dana sebesar Rp106 triliun untuk pembangunan infrastruktur
yang meliputi infrastruktur bidang energi, pelabuhan dan lain-lain. Dengan demikian pihak manajemen percaya
bahwa PT PP akan berhasil mencapai target pendapatan tahun 2010 sebesar Rp6,8 triliun dan menjadi perusahaan
konstruksi dan investasi terkemuka di Indonesia.

PT PP (Persero) Tbk dalam lima tahun terakhir berhasil membukukan kenaikan pendapatan rata-rata 20,1 persen
per tahun sehingga dalam kuartal I tahun 2010 mencatat Rp561 miliar. "Pendapatan tersebut ditopang oleh
penyelesaian kontrak-kontrak besar Perseroan selama kuartal I 2010 serta inovasi dan efisiensi yang Perseroan
lakukan," kata Musyanif. Laba bersih Perseroan kuartal I 2010 mencatat kenaikan signifikan sebesar 26,24 persen
atau Rp15,36 miliar dibandingkan periode yang sama tahun 2009 sebesar Rp12,17 miliar. Dalam lima tahun terakhir
pertumbuhan laba bersih PTPP tumbuh konsisten di kisaran 24,5 persen

End (As)




IQPlus(29/4) - PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA), BUMN konstruksimencatatkan
pertumbuhan laba bersih pada triwulan I tahun 2010 sebesar 40% menjadi Rp64,28 miliar dibandingkan
periode yang sama tahun 2009 yaitu sebesar Rp 45,93 miliar. Kenaikan laba bersih 40 persen merupakan
prestasi tersendiri bagi kami melalui upaya-upaya penyempurnaan metode kerja dan efisiensi di segala
bidang, kata Direktur Utama WIKA, Bintang Perbowo di Jakarta, Rabu.

Pencapai laba didukung pendapatan triwulan I tahun 2010 sebesar Rp1,13 triliun, kata Bintang. Hingga
Triwulan I 2010 ini, perolehan kontrak baru WIKA adalah sebesar Rp1,45 Triliun . Salah satu dari kontrak
baru ini adalah pekerjaan Pembangunan Jalur Ganda KA Cikampek-Cirebon II, Segmen III dan Modifikasi
Stasiun Perujakan Cirebon. Pada sektor energi, WIKA menjadi pimpinan pasar dan telah mengerjakan
20 persen lebih kontrak pekerjaan kontruksi sipil untuk proyek pembangkit hingga IPP untuk Proyek
Percepatan I.

End (As)




IQPlus(29/4) - PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) mencatatkan kenaikan laba bersih per 31 Maret 2010
sekitar 20,39 persen, menjadi Rp256,3 miliar, jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun
sebelumnya sebesar Rp212,88 miliar. Hal itu disampaikan Manajemen Perseroan dalam laporan keuangannya
yang telah diterbitkan, Kamis. Dalam laporan tersebut tercatat kenaikan laba bersih ini di picu dari Penjualan
bersih Perseroan di per 31 Maret 2010 mengalami kenaikan menjadi Rp2,18 triliun dibanding periode yang
sama 2009 sebesar Rp1,99 triliun. Kemudian, laba usaha KLBF per 31 Maret 2010 menjadi Rp386,69 miliar
dari periode yang sama 2009 sebesar Rp308,23 miliar.

End (As)




KINERJA INDOCEMENT

Untung Kurs Dongkrak Laba INTP 56,42%



JAKARTA. Di kuartal satu 2010, mayoritas emiten produsen semen membukukan pertumbuhan kinerja yang baik. PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP), misalnya, yang berhasil meraup laba bersih sebesar Rp 786,36 miliar. Angka tersebut naik 56,42% dari kuartal satu 2009, yang sebesar Rp 502,72 miliar.

Pencapaian laba bersih INTP ini ditopang oleh peningkatan pendapatan bersih sebesar 16,44%. Pada kuartal satu 2010, pendapatannya sebesar Rp 2,55 triliun. Di sisi lain, INTP berhasil memangkas beban pokok penjualan menjadi Rp 1,23 triliun, atau merosot 44,72% dari periode sama 2009 yang sebesar Rp 1,78 triliun.

Kinerja INTP juga terimbas oleh penguatan mata uang rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS). Alhasil, selama tiga bulan pertama tahun ini, mereka membukukan laba kurs senilai Rp 15,28 miliar. Padahal, pada periode sama 2009, maish menderita rugi kurs Rp 56,67 miliar.

Budi Rustanto, analis Valbury Asia Securities, menilai kinerja INTP yang meningkat pada kuartal I 2010 dipengaruhi oleh kenaikan konsumsi semen nasional. "Pembangunan infrastruktur dan properti naik," imbuhnya, kemarin.

Menurut dia, selama kuartal I 2010, konsumsi semen domestik mencapai 9,7 juta ton. Artinya, naik 16,87% dari periode sama 2009. Konsumsi semen terbesar berasal dari Pulau Jawa, yaitu sebanyak 5,1 juta ton atau naik 15,91% dari kuartal satu 2009. "INTP basis pemasaran utamanya juga di Jawa," kata Budi.

Dia memperkirakan, hingga akhir tahun nanti, pendapatan INTP akan meningkat dibandingkan tahun lalu. Sejalan dengan bertambahnya konsumsi semen, INTP akan meningkatkan kapasitas produksi hingga 1,5 juta ton per tahun menjadi 18,6 juta ton. Caranya dengan pembangunan pabrik baru di Cirebon. Sedangkan pangsa pasar INTP cenderung tetap, yaitu sekitar 30%.


Sofyan Nur Hidayat




AKSI KORPORASI COWELL DEVELOPMENT

COWL Siap Beli Lahan Senilai Rp 200 M



JAKARTA. PT Cowell Development Tbk (COWL) tidak ingin melewatkan momentum bergairahnya pasar properti saat ini. Pengembang properti ini berniat mengembangkan usahanya dengan mengincar tiga lahan baru di kawasan Serpong, Surabaya, dan Balikpapan.

Hari Dhoho Tampubolon, Direktur COWL, mengatakan, akan membidik lahan seluas 200 hektare (ha). "Harga pembeliannya bisa mencapai Rp 200 miliar," imbuhnya kepada KONTAN, dua hari lalu.

Perluasan lahan sudah menjadi kebutuhan mendesak bagi COWL. Pasalnya, luas lahan kosong mereka kini hanya tersisa 109.105 meter persegi.

Hari bilang, COWL bakal mencari pembiayaan eksternal untuk menutup sebagian kebutuhan dana akuisisi. Selain utang bank, mereka membuka opsi penerbitan obligasi atau melepas saham baru alias rights issue. "Semua opsi sedang dipelajari," katanya.

Targetnya, opsi yang dipilih sudah bisa dipastikan pada akhir bulan ini atau awal Mei nanti. Sekedar informasi, per akhir 2009, COWL punya kas dan setara kas sebesar Rp 10,72 miliar.

Tak hanya mengincar lahan baru, COWL juga berencana membangun apartemen di kawasan Taman Anggrek, Jakarta Barat. Apartemen tersebut memiliki 29 lantai dan memuat sebanyak 600 unit kamar. Nantinya, apartemen ini akan berstatus strata title. Dana investasi pembangunannya mencapai Rp 150 miliar.

Nah, hingga saat ini, Hari mengaku sudah mengantongi dana hingga Rp 52,5 miliar. Ini merupakan dana internal perusahaan. Sedangkan sisanya sebesar Rp 97,5 miliar akan dicari dari pinjaman bank.

Menurut Hari, COWL akan menjajaki pinjaman dari bank-bank yang pernah bekerjasama dengan mereka. Seperti, PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) dan PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN).

Di sisi lain, Hari mengungkapkan, pendapatan COWL di kuartal I 2010 naik hingga dua kali lipat dari periode sama tahun 2009.
Bila pada kuartal pertama tahun lalu pendapatannya sebesar Rp 16,23 miliar, maka pada tiga bulan pertama 2010 nilainya menjadi sekitar Rp 32,46 miliar.

Abdul Wahid Fauzi



IQPlus(29/4) - PT Hotel Mandarine Regency Tbk (HOME) berhasil mencatatkan
laba bersih sebesar Rp189,3 juta per 31 Maret 2010, jika dibandingkan dengan periode
yang sama pada tahun 2009 yang merugi Rp7,98 miliar. Dalam laporan keuangannya disebutkan
Perolehan laba bersih ini disebkan dari Peroleh keuntung selisih kurs per 31 Maret 2010
sebesar Rp1,94 miliar, jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya
yang rugi Rp4,14 miliar. Kemudian pendapatan usaha Perseroan meningkat sebesar 23,08%
per 31 Maret 2010 menjadi Rp6,45 miliar, jika dibandingkan dengan periode yang sama pada
tahun sebelumnya Rp5,24 miliar.

End (As)



IQPlus(29/4) - PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), akan mendivestasi atau melepas
sebagian saham pada anak perusahaan, PT BNI Life, PT BNI Multifinance, PT BNI Sekuritas, dan
unit usaha Bank Syariah. "Divestasi dilakukan dalam rangka ekspansi dan fokus pada bisnis masing-
masing perusahaan," kata Direktur Utama Bank BNI, Gatot M Suwondo, usai "Indonesia Corporate Day",
di Hongkong, Rabu.

Menurut Gatot, divestasi bagian dari strategi agar masing-masing fokus pada jasa asuransi, pembiayaan,
sekuritas, dan layanan perbankan syariah. Ia menjelaskan, pelepasan BNI Life sudah dimasukkan dalam
Rencana Kerja Anggaran Perusahaan (RKAP) 2010, sehingga dimungkinkan dapat terealisasi pada tahun
ini juga. Adapun tiga usaha lainnya, akan diajukan pada tahun berikutnya. Ia menjelaskan, Bank BNI tetap
menjadi mayoritas dengan kepemilikan saham minimal 60 persen. "Jumlah saham yang akan dilepas masih
dihitung oleh penasehat keuangan. Akan tetapi kita ingin tetap mayoritas," ujarnya.

End (As)

Tuesday, April 27, 2010

MORNING NEWS

IQPlus(28/4) -Indeks Dow Jones Industrial Average ditutup turun lebih
dari 200 poin pada Selasa, karena keprihatinan mengenai krisis utang zona euro
mendorong kerugian berat di sektor keuangan. Dow jatuh 213,04 poin (1,90 persen)
menjadi berakhir di bawah tingkat simbolik 11.000. Hari ini berakhir di 10.991,99
setelah aksi jual sore dipicu oleh penurunan peringkat untuk Yunani dan Portugal.
Indeks komposit Nasdaq merosot 51,48 poin (2,04 persen) ke 2.471,47 dan indeks
Standard & Poor`s 500 menyusut 28,34 poin (2,34 persen) menjadi 1.183,71.

End(Ag)

IQPlus(28/4) - Pasar-pasar saham utama Eropa ditutup turun tajam pada
Selasa dalam menanggapi kekhawatiran bahwa krisis utang Yunani akan menyebar
ke ekonomi zona euro lemah lainnya. Di London, indeks utama FTSE 100 turun
2,61 persen menjadi 5.603,52 poin, indeks DAX di Frankfurt merosot 2,73 persen
menjadi 6.159,51 poin dan indeks CAC 40 di Paris jatuh 3,82 persen menjadi
di angka 3.844,60 poin.

End(Ag)


QP,(28/04)- S&P TURUNKAN PERINGKAT UTANG YUNANI KE STATUS "JUNK"

Lembaga pemeringkat internasional Standard & Poor`s, Selasa menurunkan peringkat utang Yunani
ke status "junk" karena negara zona euro memperingatkan negara itu memerlukan suatu bailout
mendesak agar tetap solvent.

Badan ini menurunkan peringkat kredit jangka panjang Yunani menjadi BB+ dari BBB+ dan peringkat
jangka pendeknya dari A ke B-2.

Penurunan peringkat ini berarti investor tidak yakin akan lagi untuk membeli utang Yunani dan
juga bisa menahan akses Yunani ke dana vital Bank Sentral Eropa.

Badan ini juga memperingatkan, pihaknya dapat lebih lanjut menurunkan Yunani jika kemampuan
pemerintah untuk melaksanakan program reformasi fiskal dan struktural terpukul oleh oposisi
politik dalam negeri atau kinerja ekonomi yang lebih lemah dari perkiraan.

End (ibk)


IQPlus(28/4) - PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) ditetapkan sebagai salah satu
Wajib Pajak Patuh (WP Patuh) baik untuk tingkat kantor pusat dan seluruh unit yang terdaftar
di KPP BUMN maupun KPP Lokasi/Domisili. Penetapan WP Patuh untuk periode Januati 2010-Desember 2011
merupakan yang ketiga kalinya disandang PGAS. Dengan menyandang predikat tersebut PGAS memperoleh
prioritas dalam hal pengembalian pendahuluan kelebihan pembayaran pajak dan diberikan fasilitas
percepatan pelayanan terkait administrasi perpajakan sepanjang masih memenuhi kriteria
sebagai WP Patuh.

End(Ag)


IQPlus(28/4) - Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Global Mediacom Tbk
(BMTR) memutuskan membagikan dividen tunai untuk tahun buku 2009 sebesar Rp5 per saham atau
total sebesar Rp68,827 miliar. Presiden Direktur BMTR, Hary Tanoesoedibjo, di Jakarta, Selasa mengatakan,
seluruh sisa laba setelah dikurangi untuk pembayaran dividen akan digunakan untuk memperkuat modal
perseroan. "Rencana dividen telah disetujui pemegang saham perseroan dalam RUPST yang diselenggarakan
hari ini," katanya.

Hingga akhir 2009, perseroan membukukan kenaikan pendapatan sebesar 5 persen menjadi Rp5,03 triliun
atau tidak termasuk bisnis telekomunikasi (PT Mobile-8 Telecom Tbk) yang telah didivestasi pada November
2009. "Ini tidak termasuk dari bisnis telekomunikasi (PT Mobile-8 Telecom Tbk) yang telah kami divestasikan
pada November 2009," katanya.

Sementara pada kuartal pertama 2010, pendapatan BMTR mencapai Rp1,35 triliun, naik 15 persen dibanding
kuartal pertama 2009 yang sebesar Rp1,178 triliun. Sedangkan laba bersihnya melonjak 271 persen menjadi
Rp152 miliar dibanding Rp41 miliar yang diperoleh pada periode sama tahun sebelumnya.

End (As)

IQPlus(28/4) - PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN) akan menerbitkan Euro Bond
senilai 300-400 juta dolar AS untuk melunasi (refinancing) obligasi perseroan yang jatuh tempo
pada September 2011 sebesar 143 juta dolar AS dan akan digunakan pinjaman modal kerja sebesar
Rp200 miliar, dan investasi di beberapa TV lokal.

"Kita akan menerbitkan global bond, 300-400 juta dolar AS, rencananya akhir kuartal II atau awal
kuartal III-2010," kata Direktur Utama MNCN Harry Tanoesoedibjo, di Jakarta, Selasa, Selaku penjamin
emisi, perseroan telah menunjuk Morgan Stanley dan Standard Chartered. Tenor yang diberlakukan
atas surat utang ini, diperkirakan antara 5-7 tahun. "Tenor masih dikalkulasi lagi, namun sekitar itu.
Obligasi ini akan tercatat di Bursa Singapura," jelasnya.

End (As)

IQPlus(28/4) - Rapat umum pemegang saham (RUPS) PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN)
menyetujui pembagian dividen sebesar Rp7 per saham atas laba bersih pada periode buku 2009 sebesar
Rp96,25 miliar. Sepanjang triwulan I-2010, MNCN mencatat pendapatan usaha sebesar Rp1,01 triliun, naik
16 persen dibanding periode tahun sebelumnya Rp887 miliar. Perolehan pendapatan ini masih didukung
oleh perolehan iklan perseroan dari stasiun televisi Rajawali Citra Televisi Indonesia (RCTI).

Ia menjelaskan, pendapatan perseroan sebesar Rp1,01 triliun masih didominasi oleh pendapatan iklan,
utamanya peningkatan revenue RCTI sebesar 37 persen (year on year/YoY). Demikian dengan TPI, yang
menjadi salah satu anak usaha MNCN, pendapatan TPI naik 43 persen (YoY) akibat naiknya pemirsa selama2009.
Laba usaha selama periode yang sama juga naik 105 persen, dari Rp139 miliar menjadi Rp285 miliar. EBITDA
perseroan juga meningkat 82 persen menjadi Rp329 miliar, dari posisi tahun sebelumnya yang hanya Rp181 miliar.
Dengan demikian maka laba bersih perseroan tercatat Rp192 miliar, atau naik 191 persen dibanding posisi tahun
2009, sebesar Rp66 miliar.

Selama triwulan I-2010, perseroan juga telah mengkauisisi dua perusahaan berbasis online pc dan mobile games,
yaitu Letang Game Ltd, serta perusahaan distribusi konten Grup MNC, InnoForm Media Pte. Ltd. Sementara, untuk
tahun 2010 perseroan menargetkan pendapatan sebesar Rp4,6 triliun, atau naik 21 persen dibanding posisi tahun
sebelumnya. Dan laba diperkirakan dapat mencapai Rp700 miliar, seiring naiknya porsi belanja iklan oleh beberapa
pihak di televisi Indonesia.

End (As)

IQPlus(28/4) - Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Bank Permata Tbk
(BNLI) menyetujui laba bersih untuk ditahan dan tidak ada pembagian deviden laba bersih 2009.
Laba bersih 2009 bank permata seperti dilaporkan dalam keterbukaan informasi publik naik 5 persen
dari Rp461 miliar pada 2008 menjadi Rp486 miliar pada 2009.

Selain itu, RUPS Bank Permata juga telah menyetujui untuk menunjuk kepala ekonom BNI Tony
Prasetyantono sebagai komisaris independen. "Pemegang saham juga menyetujui berakhirnya masa
jabatan Inget Sembiring sebagai Komisaris Independen dan menyetujui John A. Prasetio, seorang
profesional di bidang keuangan dengan reputasi internasional, serta DR A Tony Prasetiantono seorang
akademisi sekaligus pengamat ekonomi berpengaruh sebagai Komisaris Independen," demikian siaran
pers Bank Permata, Selasa.

End (As)



Rumor Bursa
Saham TOTL Dikerek ke Rp350

Inilah.com, Jakarta - Kabar di pasar berhembus, saham PT Total Bangun Persada Tbk (TOTL) akan dikerek menuju level Rp350 dalam waktu dekat.

Hal ini dikaitkan dengan rencana Perseroan membagikan saham bonus. Keberhasilan Perseroan mendapatkan proyek baru di dalam dan luar negeri juga akan memicu pergerakan harga sahamnya.

Pada penutupan perdagangan bursa kemarin harga saham TOTL ditutup naik Rp10 ke Rp275. [san/cms]





Rumor Bursa
Cermati Saham Sierad Produce

INILAH.COM, Jakarta - Investor perlu mencermati saham PT Sierad Produce Tbk (SIPD) karena akan dikerek menembus level Rp100 seiring dengan rencana Perseroan untuk rights issue.

Dana rights issue ini rencananya akan digunakan untuk pendanaan ekspansi usaha Perseroan. Kabar di pasar berhembus, Perseroan sudah menyiapkan standby buyer untuk aksi korporasi ini.

Sementara itu, pada perdagangan saham kemarin, harga saham SIPD ditutup flat ke Rp51. [san/cms]


Menu Hari Ini: ITMG, INCO, UNTR, BIPI, ASRI & BSDE
Natascha & Vina Ramitha

INILAH.COM, Jakarta – Bursa saham Rabu (28/4) diperkirakan masih melanjutkan koreksi. Namun bukan berarti tidak ada peluang menguat. Rekomendasinya, trading saham ITMG, UNTR, INCO, BIPI, ASRI dan BSDE.

Alex Sudarto, analis Minna Padi Investama memprediksikan, IHSG pada perdagangan besok masih ada koreksi, namun hanya teknikal saja. Secara keseluruhan, bursa tidak terpengaruh sentimen negatif regional yang menyebabkan koreksi di beberapa bursa Asia.

Investor masih mengantisipasi dividen yang segera keluar dari saham-saham berkapitalisasi besar dan akan segera diumumkan. Ekspektasi dividen ini membuat pasar terjaga volatilitasnya dan memiliki peluang untuk menguat. “Ini merupakan satu-satunya sentimen yang membuat investor bertahan,” katanya kepada INILAH.COM.
Sentimen pembagian dividen ini diperkirakan berlangsung hingga Juni. Investor pun masih melakukan profit taking di saham-saham tersebut. Sektor-sektor yang diperkirakan membagi dividen cukup besar adalah pertambangan.

Terutama emiten dengan porsi kepemilikan saham pemerintah yang masih besar seperti PT Tambang Batubara Bukit Asam (PTBA), PT Aneka Tambang (ANTM) dan PT Indo Tambangraya Megah (ITMG). “Pemerintah memiliki mayoritas saham-saham ini,” ungkapnya.

Terkait ekspektasi dividen, Alex merekomendasikan saham ITMG, PT United Tractors (UNTR) dan PT Internasional Nickel (INCO). Ia merekomendasikan investasi, buy on weakness dan tahan hingga dividen keluar. “Namun bisa juga untuk trading buy karena harganya masih tinggi,” ulasnya.

Selain ekspektasi dividen, saham ITMG direkomendasikan karena kepemilikan pemerintah yang cukup besar. Seperti dana pensiunan, jamsostek dan BUMN. Sehingga ekspektasi payout ratio-nya tinggi.

Sedangkan INCO direkomendasikan karena ekspektasi dividennya yang tinggi. Sedangkan UNTR, karena harga minyak mentah yang masih terus naik terdorong permintaan, bukan akibat spekulasi.

Emiten ini diuntungkan karena tambang batubaranya yang dibeli tahun ini, akan mulai membukukan keuntungan di 2011-2012. Prospek UNTR pun cerah, karena harga batubara akan mengikuti kenaikan harga minyak mentah.

Alex juga merekomendasikan beberapa saham lapis kedua. Seperti PT Benakat Petroleum Energy (BIPI), serta dua saham properti, PT Alam Sutra Realty (ASRI) dan PT Bumi Serpong Damai (BSDE). “Saham-saham ini bisa digunakan untuk trading buy,” imbuhnya.

BIPI, setelah mengakuisisi saham PT Elnusa (ELSA), dikabarkan akan mengakuisisi perusahaan sejenis yakni PT Apexindo Duta Pratama. Sementara ASRI dan BSDE memiliki keunggulan karena keduanya memiliki land bank di bagian barat Jakarta.

Akibat terbatasnya lahan, harga tanah di wilayah ini diperkirakan akan naik ke Rp4 juta per meter persegi. Saat ini, harganya masih Rp3 juta, namun pada akhir tahun diperkirakan bisa mencapai Rp5 juta per meter persegi.

Pada perdagangan Selasa (27/4), IHSG ditutup melemah tipis 5,41 poin (0,18%) ke 2.939,3, dengan jumlah saham naik 95, turun 108, dan jumlah saham stagnan 90. Sedangkan dari sisi nilai transaksi mencapai Rp3,33 triliun dengan volume 4.740.090.368. [mdr]






Laba Bersih ELTY Tumbuh 6,5% di Q1-2010
Susan Silaban

(IST)

INILAH.COM, Jakarta - Sepanjang tiga bulan pertama di 2010, PT Bakrieland Development Tbk (ELTY) berhasil mencatat pertumbuhan laba bersih sebesar 6,5% menjadi Rp28 miliar ketimbang sebelumnya 26,3 miliar.

"Peningkatan pendapatan didukung oleh beroperasinya jalan tol Kanci-Pejagan, Lifestyle Ceter dan Bakrie Tower sehingga pendapatan perseroan tumbuh 26,6% menjadi Rp205,5 miliar," ujar Direktur Utama ELTY Hiramsyah S Thaib dalam keterangan resminya di Jakarta, Rabu (28/4).

Adapun unit bisnis city property dan hotel & resort memberikan kontribusi terbesar dalam pendapatan, yakni 50,1% dan 28,7%. Sedangkan landed residential dan infrastruktur jalan tol masing-masing sebesar 16,6% dan 4,6%. Sehingga laba kotor meningkat 18,6% menjadi Rp92,1 miliar ketimbang perolehan sebelumnya hanya Rp77,6 miliar.

Laba usaha meningkat 27,8% menjadi Rp 33,4 miliar ketimbang perolehan kuartal 1-2009 hanya Rp 26,1 miliar, sehingga EBITDA tumbuh 40,6% menjadi Rp 47,7 miliar dibanding sebelumnya hanya Rp33,9 miliar. [san/cms]






KEPEMILIKAN SAHAM INDOSIAR KARYA MEDIA

Spekulasi Diakuisisi Grup Para, Bursa Suspend Saham Indosiar


JAKARTA. Setelah memasukkan saham PT Indosiar Karya Media Tbk (IDKM) ke dalam unusual market activity (UMA), Bursa Efek Indonesia (BEI) membekukan perdagangan (suspend) saham ini, kemarin (27/4). Pasalnya, selama 16 April-26 April 2010, harga saham IDKM sudah melonjak 143,9% menuju level Rp 300 per saham.

Arga Paradita Sutiono, analis Asia Kapitalindo Securities, menilai, kabar rencana Grup Para membeli pemilik stasiun televisi Indosiar ini ditanggapi serius oleh para investor. "Memang itu jadi trigger naiknya saham Indosiar," katanya. Padahal, biasanya saham Indosiar tergolong saham tidur yang jarang ditransaksikan.

Bila kabar itu benar, menurut Arga, investor tinggal menunggu seberapa besar dana yang akan dikeluarkan Grup Para untuk membiayai hajatan itu. Dia menambahkan, masuknya Para akan membuat prospek Indosiar menjanjikan di masa depan.
Ishadi S.K., Komisaris Trans Corp tidak membantah kabar ini. "Doakan saja Pak Chairul. Saya tidak mau menjelaskan lebih lanjut, lebih baik pihak Indosiar yang memberikan penjelasan," katanya, kemarin. Namun, dia membantah kabar bahwa Chairman Para Group, Chairul Tanjung, menugaskannya untuk menjajaki akuisisi tersebut.

Anehnya, Direktur Keuangan Indosiar, Phiong Phillipus Darma, membantah kabar akuisisi yang semakin santer itu. "Kabar akuisisi ini hanya rumor belaka, sampai dengan saat ini belum ada penjajakan," tukasnya.

Phiong bilang, IDKM saat ini hanya memfokuskan pada upaya meningkatkan kinerja perusahaan. Salah satu caranya dengan menuntaskan pembangunan studio senilai Rp 24 miliar.

Direktur Pengawasan Transaksi dan Kepatuhan Bursa Efek Indonesia Urip Budi Prasetyo mengaku telah memeriksa manajemen Indosiar. Hasilnya, Indosiar mengaku tidak ada aksi korporasi yang dilakukan saat ini.

Anna Suci Perwitasari, Ade Jun Firdaus, Abdul Wahid Fauzi






KINERJA LATINUSA

Volume Penjualan Naik, Laba Bersih NIKL Melambung


JAKARTA. Tak percuma PT Pelat Timah Nusantara Tbk (NIKL) melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) sejak akhir tahun lalu. Pada kuartal satu 2010, produsen pelat timah (tin plate) ini mampu meraup laba bersih Rp 28,05 miliar. Kondisi tersebut jauh berbeda dengan hasil yang diperoleh pada periode sama 2009, saat NIKL menderita rugi bersih Rp 1,193 miliar.

Dalam laporan keuangan kuartal I-2010 NIKL yang dipublikasikan kemarin (27/4), terungkap bahwa penjualan bersihnya meningkat 27,09% menjadi Rp 366,716 miliar. Namun, beban pokok penjualannya ikut membengkak 13,97% jadi Rp 296,72 miliar.

Erwin, Direktur Keuangan NIKL, mengatakan, lonjakan laba bersih ini karena peningkatan volume penjualan timah. "Di kuartal satu ini, kami berhasil menjual 30.000 ton," katanya kepada KONTAN, kemarin. Padahal, tahun sebelumnya hanya 19.000 ton.
Membaiknya perekonomian dunia menjadi faktor utama peningkatan jumlah permintaan timah NIKL. Walhasil, target laba bersih anak usaha PT Krakatau Steel ini di tiga bulan pertama 2010 sebesar Rp 24 miliar mampu dilampaui.

Dengan perolehan penjualan timah yang cukup besar di kuartal satu, NIKL menyakini semuat target yang sudah dibuat tahun ini dapat tercapai. Apalagi, Erwin memperkirakan, penjualan timah akan mencapai puncaknya kuartal dua dan tiga tahun ini.

Tahun ini, NIKL menargetkan perolehan pendapatan Rp 1,6 triliun. Berarti, naik 35,59% dari tahun lalu yang sebesar Rp 1,18 triliun. Erwin menyatakan, target ini bisa tercapai jika penjualan pelat timahnya mencapai 120.000 ton. Jika target tersebut tercapai maka laba bersih NIKL pada akhir tahun nanti bisa Rp 90 miliar.

Seiring kinerja yang makin membaik, harga saham NIKL pun ikut terkerek naik. Kemarin, harganya berada di level Rp 345 per saham alias naik 1,47% dibandingkan hari sebelumnya. Ini juga merupakana harga tertingginya sejak penawaran saham perdana (IPO) NIKL pada 14 Desember 2009 sebesar Rp 325 per saham.

Anna Suci Perwitasari




IQPlus(28/4) - PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) akan segera memulai eksploitasi bauksit
di Kabupaten Landak, Kalimantan Barat. "Targetnya tahun 2010 mulai berproduksi," kata Bupati
Landak Adrianus Asia Sidot di sela perayaan Naik Dango XXV Tahun 2010 Kabupaten Landak yang
dipusatkan di Kuala Behe, Selasa.

Menurut dia, beberapa lokasi penambangan di antaranya di Kecamatan Menjalin dan Mandor. Bupati
Adrianus menambahkan, Kabupaten Landak mempunyai potensi tambang yang berlimpah seperti bauksit,
emas dalam endapan aluvial, batubara dan galena. Informasi yang dihimpun, PT Antam tersebut masih
meneliti lokasi yang tepat untuk tambang itu. Selain Landak, PT Antam Tbk juga akan membangun pusat
produksi di Kabupaten Pontianak yang berbatasan dengan Kabupaten Landak.

Kabupaten Sanggau menjadi salah satu lokasi utama dari pembangunan pabrik bauksit mereka. Sebelumnya
China dan Rusia telah tertarik untuk bekerja sama dengan PT Antam (Tbk) dalam mengembangkan bauksit
di Kalbar. Bupati Adrianus mengatakan, secara nasional seluruh wilayah Kabupaten Landak dapat diberikan
izin untuk wilayah pertambangan kecuali hutan lindung, taman nasional dan cagar alam.

Monday, April 26, 2010

Market Perspective

Selama pekan lalu IHSG menguat 46 poin atau 1,6% capai rekor ter-
tinggi baru di 2925 (diatas Double Tops 2916), dipimpin oleh saham
sensitif suku bunga dan komoditas ditengah-tengah kinerja interim
lebih baik dari konsensus, perkiraan deflasi April2010 dan mere-
danya kekhawatiran skandal Goldman Sachs, yang sempat memukul
indek bursa global termasuk Indonesia pada awal pekan ini. Dan
pada akhir pekan ini kekhawatiran default Yunani kembali merebak
di bursa global sehingga memicu aksi profit taking. Broker asing se-
lama pekan lalu tercatat sebagai net buyer sebesar Rp 231 miliar.
IHSG selama pekan ini diperkirakan berfluktuasi melemah 2833 -
2998 dengan taruhan pasar pada angka 2916 dan potensi profit tak-
ing membayangi indek dengan pertimbangan : Indikator stochastic
oscillator bergerak naik di area overbought (98), indikator MACD
bergerak turun dan muncul candle Bearish Dragonfly Doji. Fokus
pasar pekan ini : Data ekonomi AS (harga rumah, keyakinan kon-
sumen, FOMC, GDP, manufaktur), Aktivasi bailout Yunani, Kinerja
Q1/10 emiten.

Thursday, April 22, 2010

MORNING NEWS

QPlus(23/4) - Harga minyak dunia bervariasi pada Kamis, karena pedagang
terfokus pada melemahnya data permintaan dari Amerika Serikat, konsumen energi
terbesar di dunia. Kontrak utama New York, minyak mentah light sweet untuk pengiriman
Juni, naik dua sen menjadi 83,70 dolar per barel. Minyak mentah Brent North Sea untuk
penyerahan Juni menyusut tiga sen menjadi 83,70 dolar di perdagangan New York.

End(Ag)



PROYEKSI HARGA CPO

Kebangkitan Minyak Mentah Turut Dongkrak Harga CPO


JAKARTA. Harga minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) kembali merangkak naik. Sampai pukul 17.00 WIB kemarin (22/4), harga CPO untuk pengiriman Mei 2010 di Bursa Derivatif Malaysia (MDEX) naik 0,61% menjadi US$ 785,25 per ton.

Salah satu pemicu kebangkitan harga CPO adalah kenaikan harga minyak mentah ke level US$ 84 per barel, setelah turun di awal pekan lalu.

Ibrahim, analis Asia Kapitalindo Futures, mengatakan hingga semester pertama tahun ini harga CPO bisa menyentuh level US$ 800 per ton. Jika angka itu terlampaui, harganya berpeluang menuju US$ 850 per ton.

Selain dipengaruhi laju harga minyak mentah, menurut Ibrahim, secara fundamental kenaikan harga CPO juga didorong permintaan minyak sawit yang masih bagus.

Sepanjang 2010, harga tertinggi CPO pernah mencapai US$ 803,5 per ton. Harga komoditas tersebut di sepanjang kuartal satu 2010 lebih tinggi dari periode sama tahun lalu. Hal ini pula yang membuat kinerja emiten produsen CPO mulai membaik. Misalnya PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI). Selama kuartal I-2010, anggota Grup Astra ini menikmati kenaikan harga jual CPO sebesar 19,1% menjadi Rp 6.544 per kilogram dari semula Rp 5.494 per kg.

China National Grain and Oils Information Center, seperti dikutip Bloomberg, melaporkan pengiriman CPO dari Malaysia ke China dalam periode 1 April hingga 20 April turun ke level terendahnya tahun ini. Hal tersebut dipicu penurunan permintaan dan berlimpahnya stok CPO di China.

Pada periode 1 April-20 April, pengiriman CPO ke China sebanyak 173.000 ton, turun 27% dari periode yang sama di bulan sebelumnya. Ibrahim berpendapat, penurunan permintaan China tak terlalu besar asalkan permintaan dari India dan Jepang tidak ikut merosot.

Wahyu Tri Rahmawati



PROYEKSI IHSG

Peluang Menanjak Lagi


JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) belum berhenti mengukir sejarah. Kemarin (22/4), IHSG meningkat 0,47% menuju 2.926,53. Artinya, dalam dua hari berturut-turut indeks mencetak angka tertingginya sepanjang masa.

Empat saham perbankan, yakni Bank BRI, Bank BNI, Bank CIMB Niaga, dan Bank International Indonesia turut menopang laju IHSG.
Chandra, analis E-Trading Securities, berpendapat para investor memandang positif kinerja emiten perbankan selama kuartal satu 2010 yang sudah dan akan dirilis dalam beberapa hari ke depan. "Pada hari ini (23/4), saya memperkirakan saham-saham bluechip (unggulan) masih akan menjadi pemicu kenaikan indeks," ujarnya.

Analis AM Capital, Yustian Hartono, melihat beberapa saham emiten pertambangan batubara dan perkebunan berpotensi menjadi penggerak bursa pada perdagangan hari ini. "Saham sejumlah emiten seperti AALI, SGRO, UNTR dan PTBA patut dicermati," katanya. Meski begitu, para investor perlu mewaspadai aksi profit taking di akhir pekan ini.

Yustian menebak, hari ini IHSG berada di level 2.900-2.975. Adapun Chandra melihat, IHSG bergerak di 2.880-2.950. "Hasil laporan keuangan kuartal I masih menjadi sentimen positif bursa," ujarnya.

Avanty Nurdiana




IQPlus(23/4) - PT Indosat Tbk mencatat laba laba bersih kuartal I 2010 sebesar
Rp285,9 miliar, tumbuh 139,2 persen atau Rp119,5 miliar dari periode sama 2009. "Pencapaian
pertumbuhan ini didorong perbaikan parameter operasional perusahaan," kata Presiden Direktur
Indosat, Harry Sasongko,di Jakarta, Kamis. Selama tiga bulan pertama 2010, perseroan membukukan
pendapatan Rp4,73 triliun, naik tipis 2,5 persen dari sebelumnya Rp4,616 triliun. Beban usaha
melonjak 11,4 persen menjadi Rp3,968 triliun dari sebelumnya Rp3,56 triliun. Adapun rasio laba
bersih sebelum bunga, pajak, depresiasi dan amortisasi (EBITDA) tercatat Rp 2,244 triliun, naik
3,3 persen dari sebelumnya Rp2,173 triliun. Dengan demikian, marjin EBITDA tercatat 47,13 persen,
naik 0,3 poin dari sebelumnya 47,1 persen.
Selama tiga bulan pertama pula, anak perusahaan Qatar Telecom ini memperoleh tambahan
pelanggan 5,98 juta nomor. Total jumlah pada akhir Maret 2010 menjadi 39,1 juta nomor, atau melonjak
17,6 persen dari akhir Desember 2009 sebanyak 33,3 pelanggan. Meskipun dinamika musiman yang biasanya
menghambat kinerja pada setiap kuartal I tahun berjalan, namun ini sebagai awal yang baik untuk
Indosat dalam mengawali tahun. Posisi utang per akhir Maret 2010 mencapai Rp24,937 triliun, meningkat
8,6 persen dari sebelumnya Rp22,970 triliun.

End(Ag)




DIVIDEN

PGAS Bagi Dividen Minimal 50% dari Laba 2009



JAKARTA. Meski pemerintah masih membahas porsi dividen yang akan ditarik dari Badan Usaha Milik Negara (BUMN), PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) siap membagikan dividen cukup besar. "Minimal 50%," kata Hendri Prio Santosa, Direktur Utama PGAS, kemarin.

Jadi, jika laba bersih 2009 PGAS mencapai Rp 6,2 triliun maka dividen yang akan dibagikan Rp 3,2 triliun. Jumlah ini setara dengan Rp 132 per saham.

Sekedar perbandingan, tahun lalu PGAS membagikan dividen mencapai Rp 1 triliun. Jumlahnya jauh lebih besar dari laba bersih yang diraup tahun 2008 yaitu Rp 633,86 miliar.

Abdul Wahid Fauzi




EKSPANSI ADHI KARYA

ADHI Bidik Tiga Proyek Baru Senilai Rp 25,5 Triliun



JAKARTA. Di usianya yang ke-50 tahun, PT Adhi Karya Tbk (ADHI) terus menggelar ekspansi usaha. Perusahaan konstruksi pelat merah ini tengah mengincar tiga proyek konstruksi Engineering Procurement Construction (EPC) dengan total nilai investasi Rp 25,5 triliun.

Presiden Direktur ADHI Bambang Triwibowo mengungkapkan, pihaknya tengah mengikuti tender tahap awal untuk tiga proyek tersebut. Dua proyek EPC adalah pembangunan kilang minyak milik Exxon Mobil di Blok Cepu untuk Paket Satu dan Paket Lima. "Paket Satu nilainya Rp 12 triliun, sedangkan Paket Lima sekitar Rp 1,2 triliun," katanya, kemarin (22/4).

Sedangkan satu proyek lagi adalah tender penambahan kilang RFCC di Cilacap. Nilai proyeknya Rp 12 triliun. ADHI menggandeng perusahaan asal Korea Selatan yang telah berpengalaman di bidang EPC untuk tender kilang minyak di Cepu. "Komposisi kepemilikannya, kami 45% dan sisanya investor Korea," ujar Bambang. Sedangkan modal kerja yang dibutuhkan hanya 10% hingga 12% dari total nilai proyek.

Direktur Keuangan ADHI Supardi menambahkan, perusahaan Korea ini bisa memberikan nilai plus bagi ADHI untuk bersaing mendapatkan proyek itu. Apalagi, ini adalah proyek minyak terbesar yang mau dimenangkan ADHI.

Di proyek Cepu Paket Satu, ADHI harus bersaing dengan delapan perusahaan asing lain. "Kalau yang Paket Lima, ada tiga kontraktor termasuk kami yang lolos," ujar Bambang. Sedangkan proyek di Cilacap, Adhi Karya berebut dengan empat kontraktor.

Ekspansi usaha itu demi mencapai target kontrak senilai Rp 15,6 triliun pada tahun ini. Dari jumlah itu, sebesar Rp 5,75 triliun merupakan kontrak bawaan tahun 2009, dan Rp 9,87 triliun merupakan kontrak baru. Hingga kini, ADHI telah memperoleh kontrak baru Rp 808 miliar. Sedangkan pendapatan kuartal satu 2010 ADHI sebesar Rp 957 miliar. Namun, laba bersihnya melorot menjadi Rp 4 miliar.

Anna Suci Perwitasari






Saham GPRA Dikerek ke 200


INILAH.COM, Jakarta - PT Perdana Gapuraprima Tbk (GPRA) dikabarkan menerbitkan obligasi untuk membiayai ekspansi usaha yaitu pengembangan lahan di Serpong, Tangerang Selatan.

Pembeli siaga obligasi tersebut dikabarkan Dubai Fund. Perusahaan tersebut salah satu pemegang saham GPRA. Dengan rencana ekspansi usaha dan target kinerja perseroan, saham GPRA akan dikerek ke level Rp200.

Pada perdagangan Kamis (22/4), saham GPRA ditutup pada level 162 dengan total saham yang ditransaksikan sebanyak 5,3 juta lembar senilai Rp861 juta.

Seperti diketahui, perseroan mencatatkan laba bersih konsolidasi 2009 sebesar 152% menjadi Rp28,661 miliar dari sebelumnya Rp11,370 miliar. Pencapaian laba bersih didukung pendapatan sport club sekitar 104,39% menjadi Rp3,346 miliar dari sebelumnya hanya Rp1,637 miliar. [cms]






Saham BBLD Menuju Rp350


INILAH.COM, Jakarta - PT Buana Finance Tbk (BBLD) dikabarkan akan menjalin kerjasama dengan salah satu anak usaha grup Astra yang bergerak di usaha pengadaan alat berat.

Saat ini anak usaha Astra tersebut mendapatkan pesanan untuk pengembangan infrastruktur di kawasan Indonesia Timur. Dengan kerjasama tersebut saham BBLD dikabarkan akan dikerek ke level Rp300-350.

Pada perdagangan saham Kamis (22/4), saham BBLD ditutup pada level 280 dengan jumlah saham yang ditransaksikan mencapai 4,2 juta senilai Rp1,14 miliar. [cms]

Monday, June 29, 2009

Top Loser 29-06-2009

Bursa Efek Indonesia
Top Loser 29-06-2009
Code Name Prev Close Change Pct. Volume Value Freq
AALI Astra Agro Lestari Tbk 17,500 17,100 400 -2.29% 577,000 9,876,900,000 259
TLKM Telekomunikasi Indonesia Tbk 7,600 7,400 200 -2.63% 22,520,000 168,127,475,000 1,216
PTRO Petrosea Tbk 10,000 9,800 200 -2.00% 13,500 131,900,000 8
PTBA Tambang Batubara Bukit AsamTbk 11,850 11,650 200 -1.69% 2,029,000 23,626,300,000 584
BYAN Bayan Resources Tbk 5,400 5,250 150 -2.78% 87,000 453,325,000 29
LSIP PP London Sumatera Tbk 6,150 6,000 150 -2.44% 945,000 5,705,550,000 268
UNVR Unilever Indonesia Tbk 9,150 9,000 150 -1.64% 1,071,000 9,625,325,000 261
BISI BISI International Tbk 1,920 1,860 60 -3.13% 960,000 1,801,505,000 197
DVLA Darya-Varia Laboratoria Tbk 1,570 1,520 50 -3.18% 9,000 13,775,000 4
MEDC Medco Energi International Tbk 3,075 3,025 50 -1.63% 1,950,000 5,877,062,500 335