PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) membukukan laba bersih sebesar Rp2 triliun pada kuartal pertama tahun ini atau naik sebesar 43,1% dibanding laba bersih periode yang sama tahun lalu. BMRI berhasil mencatat kenaikan pendapatan bunga bersih sebesar 5,5% YoY walaupun NIM mengalami penurunan dari 5,47% menjadi 5,16%. Pertumbuhan pendapa- tan bunga bersih didukung oleh pertumbuhan kredit sebesar 14,2% YoY. Pendapatan operasi lainnya naik 15,5% didorong oleh kenaikan upah administrasi, pendapatan kartu kredit dan pendapatan dari kanal elektronik dan sindikasi. Secara operasional, kinerja BMRI periode ini sedikit turun, terutama bila dilihat dari pendapatan sebelum beban pro- visi yang turun sebesar 2,3% YoY dari Rp3,4 triliun menjadi Rp3,3 triliun. Faktor utama pendorong pertumbuhan laba bersih BMRI adalah penurunan beban provisi sebesar 49,7% YoY. NPL BMRI turun dari 2,79% pada kuartal keempat tahun lalu menjadi 2,56% didorong oleh penghapusbukuan dan upgrade. Dengan perbaikan kualitas kredit terse- but, BMRI dapat membebankan cadangan provisi lebih rendah tanpa menurunkan rasio pencadangan yang saat ini juga mengalami peningkatan menjadi 219%. Selain turunnya beban provisi, tarif pajak efektif juga mengalami penurunan dari 32,5% menjadi 26,7%. BMRI menargetkan pertumbuhan laba bersih sebesar 10% hingga 20% tahun ini
Monday, April 26, 2010
Market Perspective
Selama pekan lalu IHSG menguat 46 poin atau 1,6% capai rekor ter-
tinggi baru di 2925 (diatas Double Tops 2916), dipimpin oleh saham
sensitif suku bunga dan komoditas ditengah-tengah kinerja interim
lebih baik dari konsensus, perkiraan deflasi April2010 dan mere-
danya kekhawatiran skandal Goldman Sachs, yang sempat memukul
indek bursa global termasuk Indonesia pada awal pekan ini. Dan
pada akhir pekan ini kekhawatiran default Yunani kembali merebak
di bursa global sehingga memicu aksi profit taking. Broker asing se-
lama pekan lalu tercatat sebagai net buyer sebesar Rp 231 miliar.
IHSG selama pekan ini diperkirakan berfluktuasi melemah 2833 -
2998 dengan taruhan pasar pada angka 2916 dan potensi profit tak-
ing membayangi indek dengan pertimbangan : Indikator stochastic
oscillator bergerak naik di area overbought (98), indikator MACD
bergerak turun dan muncul candle Bearish Dragonfly Doji. Fokus
pasar pekan ini : Data ekonomi AS (harga rumah, keyakinan kon-
sumen, FOMC, GDP, manufaktur), Aktivasi bailout Yunani, Kinerja
Q1/10 emiten.
Kinerja 1Q10 AKR Corporindo (AKRA)
menjadi Rp2,43 trilyun pada 1Q10. Peningkatan penjualan terutama akibat
kenaikan volume penjualan BBM sebesar 35% yoy menjadi 258.502 kl yang
disertai dengan kenaikan harga minyak sebesar 26% yoy menjadi Rp5.404/liter.
Namun akibat kenaikan harga pokok penjualan yang lebih tinggi, laba kotor
mencatat penurunan 4,5% yoy menjadi Rp225,3 milyar pada 1Q10. Dengan
pergerakan beban usaha yang relatif flat, laba usaha mengalami penurunan
10,3% yoy menjadi Rp112 milyar. Pada level di luar operasional, AKRA mencatat
keuntungan kurs Rp19,2 milyar pada 1Q10 dibandingkan kerugian kurs Rp8,8
milyar pada 1Q09. Dengan ditunjang oleh penurunan hak minoritas sebesar 24%
yoy menjadi Rp13,5 milyar, laba bersih AKRA mengalami peningkatan yang
signifikan sebesar 60,7% yoy menjadi Rp70,3 milyar pada 1Q10.Kami memiliki
outlook positif terhadap kinerja AKRA beberapa tahun ke depan seiring dengan
pengembangan bisnis BBM yang menjadi bisnis utama perusahaan. Bisnis BBM
AKRA didukung oleh ketersediaan infrastruktur yang memadai seperti tank
terminal dan jetty. Brand image telah dikenal banyak oleh kalangan industri.
Melalaui anak usaha Sorini (SOBI) sebagai penghasil sorbitol yang banyak sekali
digunakan oleh kalangan industri untuk pemrosesan lebih lanjut. Untuk tahun
2010F kami perkirakan AKRA akan membukukan pendapatan Rp13,1 trilyun
dengan laba bersih Rp515,6 milyar. Target harga saham AKRA adalah Rp1.250
dengan menggunakan metode DCF. Rekomendasi: BUY.
AKR CORPORINDO
Rp milyar 1Q10 1Q09 Prbh
Penjualan 2.432,7 1.835,3 32,6%
Laba kotor 225,3 235,9 -4,5%
Laba usaha 112,0 124,8 -10,3%
Laba bersih 70,3 43,7 60,7%
Marjin kotor 9,3% 12,9%
Marjin usaha 4,6% 6,8%
Marjin bersih 2,9% 2,4%
Pergerakan Indeks Hari Ini akan Fluktuatif
Kenaikan indeks Dw Jones tertahan oleh pelemahan saham sektor keuangan. Sentimen dari bursa regional Asia Pasifik pada pagi ini juga kami lihat tidak kuat untuk dapat mendorong kenaikan indeks, antara lain ditandai oleh penurunan indeks Nikkei. Namun di sisi lain yang dapat menahan penurunan indeks hari ini adalah penguatan harga logam di LME yang cukup signifikan, terutama nikel dan timah. Begitu juga dengan kurs rupiah terhadap US$ yang masih stabil, saat ini berada di posisi Rp9.008 per US$. Sehingga untuk hari ini kami perkirakan indeks akan bergerak fluktuatif dengan potensi untuk dapat mengalami penurunan. Kami perkirakan hari ini indeks akan bergerak di kisaran 2920 sampai 2960.
Labels
- Analisa (13)
- Articles (2)
- Education (6)
- Fact (12)
- Market (19)
- Regulation (2)
- Rekomendasi (29)
- Rumor (77)