Thursday, April 29, 2010

Indocement Tunggal Prakarsa (INTP): Kinerja 1Q10

Pada 1Q10 INTP mencatat kenaikan pendapatan yang cukup signifikan sebesar
16,6% yoy menjadi Rp2,55 trilyun. Namun kenaikan beban pokok pendapatan
hanya sekitar 4% yoy menjadi Rp1,2 trilyun, sehingga laba kotor mengalami
kenaikan yang signifikan sebesar 31,2% yoy menjadi Rp1,32 trilyun. Seiring
dengan kenaikan penjualan, beban usaha mencatat peningkatan sekitar 30% yoy
menjadi Rp343,4 milyar terutama karena kenaikan beban pengangkutan dan
penjualan. Sehingga laba usaha mencatat kenaikan 31,5% yoy menjadi Rp980
milyar pada 1Q10. Di luar level operasional INTP mencatat pendapatan lain-lain
Rp53,8 milyar pada 1Q10 dibandingkan beban lain-lain Rp48,9 milyar pada
1Q09. Hal ini terutama disebabkan oleh dua hal. Pertama INTP mencatat
keuntungan kurs Rp15,3 milyar pada 1Q10 dibandingkan kerugian kurs Rp56,7
milyar pada 1Q09 dan kenaikan penghasilan bunga yang signifikan sebesar 158%
yoy menjadi Rp44,6 milyar. Laba bersih mencatat kenaikan yang sangat
signifikan sebesar 56,4% yoy menjadi Rp786,4 milyar pada 1Q10.
Kinerja INTP pada 1Q10 sesuai dengan perkiraan kami. Sebelumnya kami
memperkirakan perusahaan akan mencatat pendapatan dan laba bersih masingmasing
Rp14,1 trilyun dan Rp3,2 trilyun pada tahun 2010F.

Secara keseluruhan kami masih memiliki outlook positif terhadap kinerja INTP
dalam beberapa tahun ke depan, didorong oleh tren kenaikan volume penjualan
semen domestik yang juga didukung oleh kemampuan perusahaan untuk
meningkatkan efisiensi. Target harga saham INTP adalah Rp11.000 dengan
menggunakan metode DCF. Karena harga sahamnya saat ini telah melampaui
target harga saham kami, rekomendasi kami adalah SELL.

Peluang Indeks Melanjutkan Kenaikan Sangat Besar

Kemarin indeks mencatat kenaikan yang signifikan setelah sehari sebelumnya
mengalami pelemahan yang juga signifikan. Hari ini kami perkirakan peluang
indeks untuk melanjutkan kenaikan sangat tinggi. Hal ini terutama didorong
oleh sentimen positif yang signifikan dari bursa global. Semalam Dow Jones
mencatat kenaikan yang signifikan sebesar 122 poin (1,10%), antara lain dipicu
oleh kinerja beberapa emiten yang melebihi perkiraan seperti Motorola. Hal ini
mengindikasikan bahwa perekonomian AS mulai menguat. Kekhawatiran
terhadap utang Yunani juga mulai mereda. Bursa regional Asia Pasifik pada pagi
ini juga menunjukkan penguatan yang signifikan seperti yang ditunjukkan oleh
kenaikan indeks Nikkei. Namun pergerakan harga logam di LME tidak
memberikan sentimen positif yang signifikan terhadap pergerakan indeks hari
ini. Meskipun harga timah naik, harga nikel mencatat penurunan. Kurs rupiah
masih relatif stabil di Rp9.013 per US$. Kami perkirakan hari ini indeks akan
bergerak di kisaran 2920 sampai 2960.

Kinerja Bank Rakyat Indonesia (BBRI) pada kwartal I 2010

BBRI membukukan laba bersih Rp 2.15 triliun pada kwartal I tahun ini atau
naik 25% dengan perbandingan tahun per tahun dibantu dengan kenaikan
pendapatan dari kredit dari Rp 8.3 triliun di tahun lalu pada periode yang sama
menjadi Rp 9.5 triliun. BBRI berhasil menurunkan biaya pendanaan sebanyak
3% dari tahun lalu sehingga membantu pendapatan bersih dari bunga naik 24%.
Kami melihat secara tahunan pertumbuhan kredit BBRI membukukan kenaikan
yang tertinggi dibandingkan dengan bank-bank besar lainnya. Pendapatan dari
bunga kredit juga naik dengan baik. BBRI membayar provisi dengan jumlah
yang sama dengan tahun lalu sehingga dapat dikatakan kinerja BBRI murni dari
hasil kerja kreditnya.
Selisih bunga kredit dan bunga bank (NIM) BBCA di tahun ini turun dibandingkan
dengan tahun lalu. Sementara rasio pinjaman terhadap simpanan naik dari 81%
menjadi 86%. Apabila pada tahun ini BBRI dapat menjada likuiditas maka akan
tidak mengherankan apabila performa BBRI akan sangat baik di tahun ini.
Proyeksi kinerja BBRI dan perhitungan harga wajar BBRI memberikan Rp 8900
sebagai harga wajar BBRI. Perbandingan valuasi PER dan PBV juga tidak
berjauhan dengan harga rata-rata industri perbankan. Harga penutupan pasar
kemarin tidak memberikan keuntungan investasi yang menerik oleh sebab itu
kami memrekomendasi HOLD.

MORNING NEWS

IQPlus(30/4) -Pasar saham AS naik pada Kamis, dengan Dow meningkat lebih dari 100 poin karena kekhawatiran terhadap krisis utang zona euro surut dan pedagang berupaya mengembalikan kerugiannya dari awal pekan ini. Dow Jones Industrial Average naik 122,05 poin (1,10 persen) menjadi 11.167,32 pada penutupan. Indeks komposit Nasdaq naik 40,19 poin (1,63 persen) menjadi 2.511,92 dan indeksStandard & Poor`s 500 naik 15,42 poin (1,29 persen) menjadi 1.206,78.


IQPlus(30/4) -Saham-saham Eropa naik dan euro menguat kembali dari tingkat terendah dalam satu tahun terhadap dolar pada Kamis, di tengah berita bahwa bailout (talangan) utang Yunani mendekati kesepakatan dan hasil positif dari perusahaan-perusahaan terkemuka. Pasar saham London naik 0,56 persen pada 5,617.840 poin, sedangkan Frankfurt bertambah 0,99 persen pada 6,144.910 poin dan Paris naik 1,42 persen pada 3,840.620.


IQPlus(30/4) -Harga minyak mentah melonjak pada Kamis, sejalan dengan meningkatnya pasar ekuitas dan melemahnya dolar, karena pasar energi didorong oleh melonggarnya krisis utang Yunani, kata para pedagang. Kontrak utama New York, minyak mentah light sweet untuk pengiriman Juni, naik 1,95 dolar menjadi 85,16 dolar per barel. Minyak mentah Brent North Sea, London, untuk pengiriman Juni naik 74 sen menjadi 86,90 dolar per barel.


Rumor Bursa
Saham Jaya Pari Berpotensi Menuju Rp500

INILAH.COM, Jakarta - Produsen baja PT Jaya Pari Steel Tbk (JPRS) mencetak lonjakan laba bersih 15,089% menjadi Rp11,93 miliar pada kuartal 1-2010.

Seiring dengan lonjakan laba tersebut, harga saham Jaya Pari diramalkan akan bergerak ke level Rp500 dalam waktu pendek.

Sementara itu, pada penutupan perdagangan bursa kemarin harga saham JPRS ditutup naik Rp10 ke Rp400. [san/cms]


Rumor Bursa
Cermati Saham Jemblo Cable

INILAH.COM, Jakarta - PT Jemblo Cable Company Tbk (JECC) dikabarkan tengah meneken kontrak di bidang infrastruktur terkait rencana percepatan pembangunan transmisi PLN untuk pembangunan bandara.

Laba perseroan pada 2009 juga naik 91% dibandinkan 2008. Beberapa hati terakhir, produsen kabel serat ini aktif diperdagangkan dengan PER 5,.7 kali. Harga sahamnya pun berpotensi dikerek menuju level Rp1.200.

Pada penutupan perdagangan bursa kemarin harga saham JECC ditutup naik Rp130 ke RP980. [san/cms]



IQPlus(29/4) - Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) PT Bank Danamon Tbk
(BDMN) yang telah digelar hari ini, telah menyetujui untuk pembagian dividen dengan
total Rp 766,266 miliar atau 50% dari perolehan laba bersih perseroan di tahun 2009.
Jika dihitung per saham, dividen yang akan didapatkan pemegang saham adalah sebesar
Rp 90,97 per saham. Dalam laporan keuangannya Bank Danamon berhasil mencatat laba
bersih Rp 1,53 triliun di tahun 2009, tidak berubah dibanding tahun 2008 sebesar Rp 1,53 triliun.


IQPlus(29/4) - PT Timah (Persero) Tbk (TINS) hari ini melaporkan kinerja operasi dan Laporan Keuangan Konsolidasi PT Timah (Persero) Tbk dan Anak Perusahaan yang tidak diaudit untuk periode yang berakhir 31 Maret 2010. Dalam laporan tersebut, Perseroan mencatat laba bersih sebesar Rp141,8 miliar, 882% lebih tinggi dibandingkan laba bersih tahun lalu pada periode yang sama yaitu Rp 14,4 miliar. Hal ini menyebabkan naiknya laba bersih per saham dari Rp3 per saham pada triwulan pertama 2009 menjadi Rp28,- per saham pada triwulan pertama tahun ini.

Naiknya laba bersih tersebut terutama disebabkan karena membaiknya harga rata-rata logam Timah dunia seiring dengan pulihnya daya beli konsumen. Harga tertinggi logam timah dunia adalah US$18.355/Mton dan terendah adalah US$ 14.950/Mton dengan harga rata-rata sebesar US$ 17.225/Mton. Sedangkan harga rata-rata yang diterima perseroan selama triwulan pertama 2010 adalah US$ 16.970/Mton lebih tinggi 51% dari harga ratarata tahun lalu pada periode yang sama yaitu sebesar US$ 11.221 /Mton.

Sementara nilai tukar rata-rata Dolar AS terhadap Rupiah yang diterima oleh Perseroan adalah 20% lebih rendah dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, yakni dari Rp11.671 menjadi Rp9.475 per Dolar AS.



DIVIDEN

Adaro Bagikan Dividen Rp 927,59 M


JAKARTA. PT Adaro Energy Tbk (ADRO) memutuskan untuk membagikan dividen tunai sebesar 21,24 % dari laba bersih tahun buku 2009 atau total sebesar Rp 927,59 miliar. Rinciannya: dividen final untuk 2009 sebesar Rp 543,761 miliar dan dividen interim sebesar Rp 383 miliar yang telah dibayarkan Desember 2009. Dus, para pemegang saham akan mendapatkan dividen Rp 17 per saham.

Hal tersebut seperti diungkapkan Direktur Utama ADRO Garibaldi Thohir setelah Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPS) ADRO, Jakarta (23/4). ADRO juga menyebutkan, laba ditahan perusahaan mencapai Rp 3,22 triliun.

Sebenarnya tahun lalu, ADRO memberikan dividen hingga 42%. Besarnya laba ditahan perusahaan ini karena pihak manajemen membutuhkan dana guna melakukan investasi ke depannya. Sedangkan di tahun 2010 ini belanja modal ADRO mencapai US$ 200 juta. "Capex tahun ini mencapai US$ 200 juta," kata Garibaldi.
Anna Suci Perwitasari




Laba Bersih GZCO Naik 41,74% di Q1-2010


INILAH.COM, Jakarta - PT Gozco Plantations Tbk (GZCO) berhasil mencatatkan kenaikan laba bersih sebesar 41,74% pada kuartal I-2010 menjadi Rp25,13 miliar dibanding periode yang sama 2009 Rp17,73 miliar.

Dalam laporan keuangan Perseroan yang disampaikan ke BEI, Kamis (29/4) dijelaskan kenaikan laba bersih ini dipicu perolehan laba bersih selisih kurs Perseroan di kuartal I-2010 sebesar Rp370,7 juta dari periode yang sama 2009 yang rugi Rp14,21 miliar.

Namun Perseroan mencatatkan penurunan laba usaha di kuartal I-2010 menjadi hanya Rp23,75 miliar dibanding periode yang sama 2009 sebesar Rp32,41 miliar. Penjualan bersih juga turun dari Rp111,19 miliar menjadi Rp93,48 miliar.

Perseroan juga mencatatkan kewajiban lancar di kuartal I-2010 sebesar Rp126,75 miliar, sedang ekuitasnya mencapai Rp1,09 triliun. [cms]






Laba Bersih Astra Otoparts Naik 110,11% di Q1-2010


INILAH.COM, Jakarta - PT Astra Otoparts Tbk (AUTO) berhasil mencatatkan kenaikan laba bersih sebesar 6110,11% pada kuartal I-2010 menjadi Rp277,98 miliar dibanding periode yang sama 2009 Rp132,3 miliar.

Dalam laporan keuangan Perseroan yang disampaikan ke BEI, Kamis (29/4) dijelaskan kenaikan laba bersih ini dipicu naiknya laba usaha Perseroan di kuartal I-2010 menjadi Rp130,67 miliar dari periode yang sama 2009 sebesar Rp80,71 miliar.

Perseroan juga mencatatkan kewajiban jangka pendek di kuartal I-2010 sebesar Rp1,05 triliun, sedang ekuitasnya mencapai Rp3,48 triliun. [cms]




ADRO Masih Mendapat Rekomendasi Beli
Mosi Retnani Fajarwati


INILAH.COM, Jakarta - Kendati terkoreksi pada perdagangan kemarin, saham PT Adaro Energy (ADRO) berpotensi besar untuk terus melaju. Sentimen fundamental dan tren kenaikan harga batubara menjadi katalisnya.

Direktur PT Bridge Capital, Aji Martono mengungkapkan, secara teknikal potensi penguatan ADRO masih ada. "Dilihat dari perdagangan kemarin saja, investor masih melakukan akumulasi beli," ujarnya kepada INILAH.COM, Jumat (30/4) petang.

Pada penutupan perdagangan Kamis (29/4), saham ADRO ditutup terkoreksi 25 poin ke Rp2.125, dengan pergerakan di kisaran 2.125-2.175. Sementara volume perdagangan mencapai 29.307.500, diiringi nilai transaksi yang mencapai Rp62,9 miliar dengan frekuensi 779 kali. "Penurunan terjadi karena profit taking," ujarnya

Sepanjang 2009, perseroan yang bergerak di pertambangan batubara ini mencatatkan kenaikan laba bersih hingga 392% ke Rp4,4 trliun, dibandingkan 2008 yang hanya Rp887 miliar. Kenaikan juga terjadi pada pos pendapatan usaha 49% ke Rp26,9 triliun dan EBITDA 147% ke Rp11 triliun, yang merupakan rekor barunya. "Kinerjanya tidak mengecewakan," ujarnya.

ADRO mencatatkan laba bersih per saham untuk tahun buku 2009 sebesar Rp136,5. "Ekspektasi perolehan dividen yang lebih baik, juga menjadi penyumbang sentimen positif," tuturnya. Untuk tahun buku 2008, manajemen ADRO membagikan dividen sebesar 42,5% dari laba atau sama dengan Rp337,43 miliar.

Tren kenaikan harga batubara dunia yang dipicu oleh penguatan harga minyak, juga menjadi cambuk bagi saham ADRO untuk melaju. Minyak pada perdagangan kemarin, kembali berada pada level US$83,22. Para analis memprediksikan, sepanjang 2010 ini harga minyak akan berada pada kisaran US$80-85 per barel.

Untuk perdagangan Jumat (30/4), saham ADRO diperkirakan berada pada kisaran Rp2.000-2.250. "Dalam jangka menengah bisa mencapai Rp2.400," ujarnya. Ia merekomendasikan beli saham ADRO baik jangka pendek, menengah, maupun panjang. "Akumulasi beli untuk jangka pendek, menengah, panjang," ungkapnya. [ast/mdr]



IQPlus(29/4) - PT Elnusa Tbk (ELSA) mencatatakan pendapatan usaha senilai
Rp1,15 triliun pada kuarta I-2010, tumbuh signifikan 64 persen dibanding periode yang
sama tahun 2009 lalu senilai Rp698 miliar. Pertumbuhan pendapatan usaha tersebut di
topang oleh kuatnya pertumbuhan bisnis migas pada kuartal I-2010. Menurut keterangan
resminya di BEI, Kamis.

Hingga saat ini, total rihan kontrak segmen jasa hulu migas terintegrasi telah mencapai
hampir USD140 juta. Kontrak ini terdiri dari USD107 juta kontrak Carry Over tahun sebelumnya
serta USD33 juta kontrak baru. Saat ini Perseroan sedang aktif mengikuti tender-tender
jasa hulu migas berbagai perusahaan nasional dan multinasional. Demikian pernyataannya.

Disamping itu, Kinerja laba bersih senilai kurang lebih sebesar Rp50 miliar pada kuartal
I-2010 atau meningkat 25 persen dibandingkan dengan kuartal I-2009 yang senilai kurang
lebih Rp40 miliar. "Tahun ini Perseroan menargetkan pertumbuhan pendapatan usaha
konsolidasi mencapai 22 persen menjadi senilai Rp4,4 triliun. Pendapatan kelompok jasa
hulu migas terintegrasi ditargetkan mencapai Rp2,79 triliun atau berkontribusi sebesar
62 persen." paparnya.

End (As)



Laba Bersih Indofood Agri Resources Tumbuh 35,5%
Susan Silaban


INILAH.COM, Jakarta - PT Indofood Agri Resources Ltd mencetak pertumbuhan laba bersih 35,5% menjadi Rp405 miliar pada kuartal 1-2010 dibandingkan periode yang sama sebelumnya hanya Rp299 miliar.

Pencapaian laba bersih ini didukung dari meningkatnya pendapaan usaha sekitar Rp2,112 triliun, atau naik 5,8% dari Rp1.995 triliun. Pendapatan ini naik lantaran dari aniknya harga jual rata-rata hasil perkebunan dan kenaikan penjualan karet, seiring dengan kuarnya harga CPO di kuartal 1-2010, yaitu rata-rata sebesar US$808 per ton.

Meskipun pendapatan meningkat, marjin laba kotor turun 41,21% di kuartal pertama 2009 menjadi 37,8% di kaurtal pertama 2010, terutama disebabkan oleh turunnya kinerja Divisi Minyak Goreng dan Margarin.

Marjin EBITDA di kuartal pertama 2010 naik menjadi 33,5% dari 32,7% dikuartal pertama 2009 karena meningkatnya laba usaha dan adanya laba kurs sebesar Rp35 miliar.

"Kami akan terus mengembangakan laba perkebunan kepala sawit melalui penanaman baru dan berinvestasi di bidang penelitian dan pengembangan, serta pemuliaan bibit sawit untuk meningkatkan produktivitas. Selain itu, Grup juga memberikan perhatian khusus pada tanggungjawab sosial perusahaan dan bermaksud untuk meningkatkan produksi CPO yang berkesinambungan dan bersertifikan Reountable Sustanaible Palm Oil (RSPO) di lahan perkebunan Sumatera," ungkap CEO dan Executive Direktur Indofood Agri Mark Wakeford. [san/cms]


KINERJA ASTRA INTERNATIONAL

Ekonomi Membaik, Laba ASII Meroket 61%


JAKARTA. Tak percuma para investor terus memburu saham PT Astra International Tbk (ASII) di lantai bursa. Pada kuartal pertama 2010, ASII mencetak laba bersih Rp 3,25 triliun. Angka ini naik 61% dibandingkan periode sama 2009.

Kenaikan laba bersih ini tidak lepas dari pendapatan bersih Grup Astra yang mencapai Rp 29,69 triliun atau naik 38% dibandingkan kuartal pertama 2009 yang sebesar Rp 21,54 triliun. Sementara itu, laba usaha ASII naik 24% dari Rp 2,62 triliun menjadi Rp 3,25 triliun.

Menurut Presiden Direktur ASII Prijono Sugiarto, peningkatan kinerja ASII pada kuartal I 2010 ini berkat kondisi perekonomian Indonesia yang membaik. "Mudah-mudahan hal ini dapat terus berlanjut hingga akhir tahun," katanya, kemarin (29/4).

ASII melaporkan, laba usaha dari segmen otomotif dan jasa keuangan meningkat 44% dibandingkan kuartal I 2009 menjadi Rp 1,3 triliun. Laba bersih di sektor ini pun meningkat menjadi Rp 1 triliun.

Kenaikan ini disumbangkan oleh penjualan mobil di kuartal pertama yang mencapai 99.000 unit, menanjak 71% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Alhasil, pangsa pasar mobil Grup Astra mencapai 57% dari total pasar mobil nasional. Penjualan sepeda motor ASII juga naik 28% menjadi 750.000 unit.

Bidang otomotif dan pembiayaan memberikan kontribusi terbesar pada kenaikan pendapatan ASII. "Kontribusinya sekitar 65%," kata Yulian Warman, GM Humas ASII.

Laba bersih anak usahanya, PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) juga naik 25% menjadi Rp 272 miliar. Ini berkat kenaikan harga rata-rata crude palm oil (CPO) sebesar 19%.

Anna Suci Perwitasari



IQPlus(29/4) - PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA) pada kuartal pertama tahun ini membukukan laba bersih konsolidasi (tidak diaudit) senilai Rp524,2 miliar atau meningkat 100 persen dari periode yang sama 2009 yang sebesar Rp262,7 miliar. Presiden Direktur CIMB Niaga Arwin Rasyid dalam siaran persnya, Kamis, mengatakan, peningkatan laba CIMB Niaga ini terutama disebabkan oleh meningkatnya pendapatan operasional, tidak adanya biaya merger di 2010 dan penurunan beban penyisihan kerugian.

Disebutkan bahwa total aset per 31 Maret 2010 mencapai Rp114,6 triliun, meningkat 11 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp102,9 triliun, sehingga CIMB Niaga mempertahankan posisinya sebagai bank terbesar kelima di Indonesia dari sisi aset, kredit dan dana pihak ketiga. Total kredit meningkat 14 persen menjadi Rp83,7 triliun yang disebabkan oleh meningkatnya jumlah kredit di semua segmen usaha. "Loan to Deposit Ratio (LDR)" CIMB Niaga per 31 Maret 2010 tercatat 88,46 persen, meningkat dibandingkan tahun lalu yang 85,77 persen.

Lebih 18 persen dari total kredit CIMB Niaga disalurkan di luar pulau Jawa, mencerminkan strategi penyaluran kredit yang menyeluruh di Indonesia. CIMB Niaga terus mempertahankan kualitas asetnya, tercermin dari rasio NPL bruto sebesar 3,07 persen per 31 Maret 2010, berada di bawah NPL rata-rata industri yang mencapai 3,54 persen per Februari 2010.


IQPlus(29/4) - Laba bersih PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) melonjak sebesar 626,31 persen per 31 Maret 2010, menjadi Rp106,5 miliar jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2009 Rp14,6 miliar. Demikian disampaikan oleh Manajemen TOWRdalam laporan keuangan (tidak diaudit) yang telah di publikasikan kepada PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis.

Dalam Laporannya tersebut juga tercatat kenaikan pada pendapatan Perseroan dari Rp239,1 miliar menjadi Rp326,3 miliar. Perseroan juga berhasil mencatat laba sebelum bebena pajak penghasilan sebesar Rp145,7 miliar, jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang merugi Rp105,4 miliar.

Wednesday, April 28, 2010

Kinerja Bakrie Land (ELTY) 1Q10

ELTY mencatat peningkatan penghasilan usaha bersih yang signifikan sebesar
26,6% yoy menjadi Rp205,5 milyar pada 1Q10. Peningkatan terutama berasal
dari penjualan unit perkantoran sebesar hampir 4 kali lipat menjadi Rp47,2
milyar pada 1Q10. Pada 1Q10 ELTY mulai membukukan pendapatan dari jalan
tol Kanci - Pejagan senilai Rp9,5 milyar. Dengan kenaikan beban pokok
penghasilan yang tinggi sebesar 34% yoy, perusahaan masih mampu mencatat
kenaikan laba kotor sebesar 18,6% yoy menjadi Rp92,1 milyar. Beban usaha
meningkat sekitar 14% terutama akibat kenaikan beban umum dan administrasi.
Sehingga laba usaha mencatat kenaikan yang juga signifikan sebesar 27,8% yoy
menjadi Rp33,4 milyar pada 1Q10. Pendapatan lain-lain bersih turun 83% yoy
menjadi Rp1 milyar terutama akibat ELTY mencatat beban bunga bersih Rp2,8
milyar pada 1Q10 dibandingian penghasilan bunga bersih Rp4,5 milyar pada
1Q09. Meskipun demikian, laba bersih mencatat kenaikan tipis sebesar 6,5% yoy
menjadi Rp28 milyar pada 1Q10.

Menurut kami ELTY telah mulai menunjukkan kemampuannya untuk dapat
meningkatkan kinerja operasionalnya secara cukup signifikan pada 1Q10,
seiring dengan pemulihan sektor property. Portfolio pendapatan perusahaan
bertambah seiring dengan dioperasikannya jalan tol Kanci - Pejagan pada
Januari 2010. Sehingga kami memiliki outlook positif terhadap kinerja ELTY
pada tahun 2010 yang juga didukung oleh pertumbuhan ekonomi Indonesia
yang terus membaik. Untuk tahun 2010F kami perkirakan ELTY akan
membukukan pendapatan Rp1,5 trilyun dengan laba bersih Rp152 milyar.
Target harga saham ELTY adalah Rp730 dengan menggunakan metode NAV.
Rekomendasi: BUY

Kinerja Bank Bukopin (BBKP) Kwartal 1 2010

BBKP pada kwartal I 2010 membukukan laba bersih mencapai Rp 441 miliar
atau meningkat 17%. BBKP pada kwartal I tahun ini memberikan kredit Rp 25
triliun sedangkan pada periode yang sama tahun lalu BBKP memberikan kredit
Rp 24 triliun, meski demikian pendapatan dari kredit BBKP mengalami
penurunan 8% dair Rp 949 miliar menjadi Rp 876 milar. Dana simpanan BBKP
meningkat 10% namun kenaikan tersebut tidak dibarengi dengan kenaikan biaya
pendanaan. Pada kwartal I tahun ini, BBKP bahkan mengeluarkan biaya lebih
kecil 25% daripada setahun sebelumnya.Apa yang terjadi pada performa BBKP
pada kwartal tahun ini hampir dialami oleh bank-bank lain yang laporan
keuangannya telah dirilis yakni mengalami peningkatan pemberian kredit
namun membukukan pendapatan dari kredit yang berkurang. Sementara pada
penempatan dana pihak ketiga terjadi kenaikan namun hal tersebut tidak diikuti
dengan kenaikan biaya pendanaan. Ini menunjukkan bahwa pergerakan suku
bunga kredit dan simpanan sangat berpengaruh.

Net interest margin BBKP pada tahun ini berada di 5.07% mengalami kenaikan
dari 4.36% setahun sebelumnya yang dapat diartikan pergerakan suku bunga
kredit BBKP turun lebih lambat daripada suku bunga simpanannya.Dari laporan
keuangan BBKP kami melihat BBKP masih mampu memperoleh likuiditas dengan
cara menerbitkan surat hutang atau melakukan repo. Kedua hal tersebut dapat
menjadi alternatif pendanaan apabila animo menabung masyarakat turun
karena suku bunga simpanan yang kurang menarik. LDR BBKP juga masih
menyediakan ruang untuk bertumbuhnya kredit.BBKP tidak termasuk dalam
cakupan analisa kami sehingga kami tidak memberikan target harga wajar dan
rekomendasi.

Indeks Berpeluang Untuk Rebound

Indeks bursa Dow Jones ditutup menguat meski bursa di seberang kontinental
masih bergerak di teritori merah. Perlemahan bursa di Eropa disebabkan
kekhawatiran terhadap hutang negara Spanyol, Yunani dan Portugal. Sementara
data makro ekonomi di Amerika yang menyebutkan Fed rate akan ditahan di
level yang mendekati 0%. Data ketenagaan kerja Amerika menunjukkan adanya
perbaikan. Tekanan pada petinggi Eropa meningkat untuk menambah jumlah
dana talangan terhadap kredit hutang yang memburuk dan disinyalir pinpinan
Eropa menyetujui penambahan dana talangan. Bursa di kawasan asia yang telah
bertransaksi aktif bergerak variatif.Harga komoditas bergerak beragam dimana
minyak bumi bergerak relatif stabil. Komoditas metal di LME seperti timah dan
nikel melemah. Demikian juga minyak kelapa sawit mentah yang
diperdagangkan di Malaysia. Rupiah cenderung bergerak menguat menunjukkan
arah dana asing ke Indonesia. Indeks kemarin melemah cukup dalam sementara
berita makro ekonomi dari Amerika dan dalam negeri masih baik memberikan
kesempatan investor untuk kembali mengumpulkan saham-saham yang telah
terkoreksi. Indeks akan ditutup menguat dan bergerak di kisaran 2900-2950.

MORNING NEWS

QPlus(29/4) - Pasar saham AS pada Rabu bangkit kembali dari kerugian sesi lalu,
dengan semua indeks utama naik pada penutupan dan Dow melewati kembali tanda 11.000 poin.
Dow Jones Industrial Average naik 53,28 poin (0,48 persen) menjadi 11.045,27 pada akhir perdagangan
setelah sesi brutal pada Selasa yang mengakibatkan indeks turun lebih dari 200 poin. Indeks komposit
Nasdaq naik 0,26 poin (0,01 persen) ke 2.471,73 dan indeksStandard & Poor`s 500 naik 7,65 poin (0,65 persen)
menjadi 1.191,36.

Saham naik dari posisi terendah Selasa pada tanda-tanda bahwa bailout Uni Eropa untuk Yunani muncul
lebih mungkin dan berita bahwa Federal Reserve tidak mungkin menaikkan suku bunga dalam waktu dekat.
Uni Eropa pada Rabu menyerukan pertemuan puncak krisis karena krisis utang Yunani yang meningkat
memukul pasar global di tengah kekhawatiran bahwa lebih banyak negara akan tersedot masuk. Para pemimpin
dari 16 negara yang menggunakan mata uang euro akan bertemu di Brussel sekitar 10 Mei mencoba menyepakati
operasi penyelamatan besar-besaran. Menangkis berita bahwa peringkat Portugal dan Spanyol keduanya
diturunkan, pasar Amerika Serikat menerima dorongan dari penilaian ekonomi lebih optimis dari Federal
Reserve AS.

Menunjuk ke sedikit percepatan pemulihan ekonomi, Fed mengatakan pasar tenaga kerja dan perumahan
menunjukkan perbaikan dan pengeluaran telah meningkat. "Kegiatan ekonomi terus menguat dan ... pasar tenaga
kerja mulai membaik," kata Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC).

End (As)

IQPlus(29/4) - Saham Eropa jatuh pada Rabu dalam perdagangan bergolak setelah
lembaga pemeringkat Standard & Poor`s menurunkan peringkat kredit Spanyol di tengah
kekhawatiran bahwa krisis utang Yunani menyebar. Di London, acuan indeks FTSE 100 ditutup
turun 0,30 persen pada 5.586,91 poin, tetapi penurunan lebih ditandai di Prancis dan Jerman,
keduanya ekonomi zona euro. Di Paris, indeks CAC 40 jatuh 1,50 persen menjadi berakhir di
3.787 poin, sementara di Frankfurt, indeks Dax 30 turun 1,22 persen menjadi 6.084,34 poin.

End (As)

IQPlus(29/4) - Credit Agricole, sebuah bank terkemuka Prancis, Rabu mengatakan,
pihaknya memiliki eksposur sekitar 850 juta euro (1,12 miliar dolar) terhadap utang pemerintah
Yunani, terutama melalui anak perusahaan di Yunani, Emporiki. "Eksposur bank terhadap surat
utang Yunani yang berisiko adalah 850 juta euro, termasuk 600 untuk Emporiki," kata juru bicara
bank kepada AFP. Saham Credit Agricole saham merosot 3,41 persen menjadi 11,05 euro di Bursa
Paris di tengah kekhawatiran terhadap krisis utang Yunani. Lembaga pemeringkat Standard & Poor`s
pada Selasa telah menurunkan peringkat utang Yunani.

End (As)

IQPlus(29/4) - Federal Reserve AS (Bank Sentral AS) pada Rabu, memutuskan untuk terus
mempertahankan suku bunga utamanya pada tingkat hampur nol, mengatakan pihaknya mengharapkan
bertahan di sana untuk sebuah periode "diperpanjang." Fed mengatakan "inflasi cenderung lemah" dan
berbagai faktor lain "cenderung menjamin tingkat suku bunga dana federal yang sangat rendah untuk
periode diperpanjang."

Selain itu, Bank Sentral AS atau The Federal Reserve juga mengatakan, pasar tenaga kerja AS yang
bermasalah "mulai membaik," karena itu pihaknya terus mempertahankan suku bung ultra-rendah.
The Fed mencatat bahwa "kegiatan ekonomi terus menguat dan pasar tenaga kerja mulai membaik,"
penilaian lebih cerah dari satu bulan yang lalu.

End (As)


IQPlus(29/4) - Harga minyak dunia meningkat secara dramatis pada akhir Rabu, setelah sehari
diguncang krisis Yunani dan penguatan dolar. Kontrak utama New York, minyak mentah light sweet untuk
pengiriman Juni, naik 78 sen menjadi 83,22 dolar per barel. Minyak mentah Brent North Sea, London, untuk
penyerahan Juni naik 38 sen menjadi 86,16 dolar per barel.

Sebuah "rally" pada akhir perdagangan mengatasi tren menurun sepanjang hari. "Mereka menunggu sampai
menit terakhir untuk menunjukkan tangan mereka," kata Ellis Eckland, seorang analis independen. Karena pasar
bersiap untuk tutup, berita bahwa Federal Reserve AS mempertahankan suku bunga pada tingkat yang sangat
rendah, lebih merangsang ekonomi. Sebelumnya, Departemen Energi AS (DoE) mengatakan cadangan minyak
mentah meningkat 1,9 juta barel dalam pekan yang berakhir 23 April menunjukkan melemahnya permintaan.

Pasar telah memperkirakan untuk kenaikan sekitar 800.000 barel. "Orang-orang memperkirakan jumlahpersediaan
mereka mengerikan, sekarang mereka akan lama karena mereka berpikir tren akan berubah," Eckland menambahkan.

End (As)


Rumor Bursa
Cermati Saham Abdi Bangsa

(IST)

INILAH.COM, Jakarta - Saham PT Abdi Bangsa Tbk (diyakini berpeluang menuju level Rp135-150. Hal ini terkait dengan peluang pemilik perseroan atau Grup Mahaka.

Kabar di pasar menyebutkan, Grup Mahaka akan mengakuisisi PT Indosiar Media Karya Mediaka Tbk (IDKM) karena lebih siap secara dana maupun kecocokan harga yang ditawarkan.

Kemarin, saham ABBA naik Rp75 ke Rp105. [san/cms]



Rumor Bursa
BHIT Akuisisi Tambang Batubara

(IST)

INILAH.COM, Jakarta - Kabar di pasar berhembus, PT Bhakti Investama Tbk (BHIT) segera mengumumkan realisasi akuisisi tambang batubara di Kalimantan dan Sumatera.

Langkah ini mengukuhkan ekspansi perseroan ke bisnis sumber daya mineral, setelah mengakusisi blok migas di Sumatera dan Papua. Karena itu, sahamnya berpotensi menuju Rp1.000.

Sementara itu, pada penutupan perdagangan bursa kemarin harga saham BHIT ditutup turun Rp30 ke Rp810. [san/cms]




HSG Siap Rebound, Cermati UNTR, HEXA & BKSL
Natascha & Vina Ramitha

(inilah.com/Agung Rajasa)

INILAH.COM, Jakarta – Bursa saham Kamis (29/4) diprediksikan rebound, setelah terkoreksi cukup dalam pada perdagangan kemarin. Trading buy saham UNTR, HEXA dan BKSL.

Analis Philip Sekuritas Arif Budiman memperkirakan, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hari ini akan menguat. Koreksi yang terjadi pada perdagangan karena sentimen dari Yunani dan Portugal, terkait masalah defisit anggaran yang tak kunjung usai.

“Namun pasar domestik tak perlu mengkhawatirkan masalah ini sebab ekspor kita ke pasar Eropa tak banyak,” paparnya kepada INILAH.COM, Rabu (28/4) petang. Dalam kondisi ini, Arif merekomendasikan saham-saham sektor alat berat seperti PT United Tractors (UNTR) dan PT Hexindo Adiperkasa (HEXA).

Menurutnya, sektor penjualan alat-alat berat menunjukkan perkembangan positif, terlihat pada sales revenue kuartal pertama 2010 yang melonjak ketimbang periode sama tahun lalu. Sentimen positif HEXA juga berasal dari order alat berat untuk pertambangan batubara. “Saya rekomendasikan trading buy untuk HEXA dengan target harga Rp5.500,” ujarnya.

Sedangkan saham UNTR diperkirakan juga dapat dilakukan trading, dengan target harga bisa mencapai Rp21.000. Ia menilai, anak usaha Astra ini diuntungkan dengan perkembangan sektor agrobisnis dan kehutanan, ditunjang ekspansi karena kenaikan harga komoditas. “Terutama batubara dan minyak kelapa sawit (CPO),” lanjut Arif.

Saham lain yang juga direkomendasikan adalah saham properti lapis kedua seperti PT Sentul City (BKSL). Menurutnya, setelah saham big cap, emiten ini menjadi pilihan karena harga sahamnya masih 80% diskon terhadap NAB (nilai aktiva bersih) pada Rp850.

NAB BKSL terus naik karena harga tanah sedang menanjak. Land bank juga meningkat setelah mengakuisisi PT Bukit Jonggol Asri. “Banyak potensi upside pada saham ini, dengan target harga di Rp250,” pungkasnya.

Pada perdagangan kemarin, IHSG ditutup melemah 35,98 poin (1,22%) ke 2.903,32 dengan jumlah saham naik 85, turun 140, dan stagnan 68. Sedangkan dari sisi nilai transaksi mencapai Rp3,99 triliun dengan volume 5,571 miliar lembar. Secara sektoral, sektor konsumer tetap bertahan di zona hijau walau sempat berada di zona merah pada siang tadi. Sektor konsumer naik 3,849 ke 811,8. [ast/mdr]




Pilihannya: WIKA, TOTL & ADHI
Saham Infrastruktur Gak Ada Matinya
Bastaman

(inilah.com/Agung Rajasa)

INILAH.COM, Jakarta - Tahun ini, pemerintah dipastikan akan mengenjot pembangunan infrastruktur. Itu bisa dilihat dari naiknya anggaran untuk infrastruktur di APBN 2010.

Tentu saja ini akan akan memberikan sentimen positif bagi emiten di sektor infrastruktur, tak terkecuali PT Adhi Karya (ADHI), PT Wijaya Karya (WIKA), dan PT Total Bangun Persada (TOTL).

Ketiga perusahaan tersebut tahun ini diyakini bakal mengeruk fulus besar. Maklum, sampai saat ini ketima emiten ini masih menjadi market leader di bisnis konstruksi.

Karena itu, sejumlah analis menganjurkan para investor untuk ngoleksi saham-saham perusahaan infrastruktur. Selain bisnis infrastruktur akan berkembang pesat, menurut seorang analis dari PT Kresna securities, kinerja eminten infrastruktur juga boleh dibilang lumayan bagus.

ADHI misalnya. Tahun lalu, perusahaan ini berhasil mencetak laba bersih Rp150 miliar atau naik 84% dibanding 2008. Sementara WIKA berhasil membukukan laba bersih Rp186 miliar atau tumbuh 15,59%.

Sekretaris Kementrian BUMN Said Didu mengatakan, tahun ini ADHI menargetkan pertumbuhan pendapatan 20% menjadi Rp10 triliun. Sementara WIKA menargetkan pendapatan Rp10,3 triliun atau naik 9,6% dibanding tahun lalu.

Said Didu juga yakin, kedua BUMN tersebut tahun ini dapat meningkatkan marginnya. “Kalau tahun lalu marginnya hanya 2-3%, tahun ini kami optimis bisa mencapai 5%,” katanya.

Target yang dipasang BUMN karya itu memang cukup wajar. Soalnya, selain menggarap proyek di dalam negeri, mereka juga tengah menggarap sejumlah kontrak di luar negeri.

ADHI, misalnya, sekarang tengah mengarap proyek infrstruktur di Qatar dengan nilai US$ 1 miliar. Sementara WIKA tengah mengincar proyek ifrastruktur di Aljazair yang total nilainya mencapai US$ 180 miliar. Proyek lain yang tengah diicar WIKA adalah pembangunan rumah susun di Libya dengan nilai Rp500 miliar.

Di lantai bursa, saham-saham perusahaan infrastruktur ini cukup menjanjikan. Saham WIKA, misalnya, Rabu (28/4) berada di level Rp425 per lembar. Para analis memperkirakan, saham BUMN ini dalam waktu dekat akan menuju e level Rp540 per lembar.

“Perkiraan itu terkait dengan sejumlah proyek yang tengah ditangani WIKA,” kata seorang analis dari PT Kresna Securities. Sementara saham TOTL diperkirakan akan naik ke level Rp350 dari posisi saat ini sebesar Rp275 per lembar.

Namun begitu seorang analis mengingatkan beberapa hal menyangkut saham-saham infrastruktur. Pertama, saham-saham ini umumnya termasuk saham lapis kedua. Oleh sebab itu, saham infrastruktur rawan aksi spekulasi.

Saran kedua, investasi pada saham-saham infrastruktur sebaiknya diniatkan untuk jangka panjang, tiga bulan, atau bahkan satu tahun. “Sebelum membeli, ada baiknya investor melihat fundamental mereka,” katanya. [mdr]




IQPlus(29/4) - PT PP Tbk (PTPP) menargetkan pendapatan tahun 2010 mencapai Rp6,8 triliun,
sebanyak Rp560 miliar diantaranya merupakan penyelesaian pekerjaan dari proyek tahun 2009 (carry over).
"Kami menyelesaikan proyek Apartemen Gading Nias dengan nilai Rp 537,17 miliar, dan proyek konstruksi
bangunan dan pengembangan kampus dan pusat pelatihan UIN Alauddin Makassar dengan nilai Rp 255 miliar,"
kata Direktur Utama PT PP Tbk, Musyanif.

Indikasi semakin membaiknya kodisi perekonomian adalah penurunan tingkat suku bunga pinjaman dan
fokus pembangunan pemerintah terhadap sektor infrastruktur. Hal ini akan berdampak positif terhadap
kondisi likuiditas/cash flow perusahaan. Oleh karena itu PTPP akan tetap memiliki pertumbuhan yang tinggi.
Tahun 2010 pemerintah telah menganggarkan dana sebesar Rp106 triliun untuk pembangunan infrastruktur
yang meliputi infrastruktur bidang energi, pelabuhan dan lain-lain. Dengan demikian pihak manajemen percaya
bahwa PT PP akan berhasil mencapai target pendapatan tahun 2010 sebesar Rp6,8 triliun dan menjadi perusahaan
konstruksi dan investasi terkemuka di Indonesia.

PT PP (Persero) Tbk dalam lima tahun terakhir berhasil membukukan kenaikan pendapatan rata-rata 20,1 persen
per tahun sehingga dalam kuartal I tahun 2010 mencatat Rp561 miliar. "Pendapatan tersebut ditopang oleh
penyelesaian kontrak-kontrak besar Perseroan selama kuartal I 2010 serta inovasi dan efisiensi yang Perseroan
lakukan," kata Musyanif. Laba bersih Perseroan kuartal I 2010 mencatat kenaikan signifikan sebesar 26,24 persen
atau Rp15,36 miliar dibandingkan periode yang sama tahun 2009 sebesar Rp12,17 miliar. Dalam lima tahun terakhir
pertumbuhan laba bersih PTPP tumbuh konsisten di kisaran 24,5 persen

End (As)




IQPlus(29/4) - PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA), BUMN konstruksimencatatkan
pertumbuhan laba bersih pada triwulan I tahun 2010 sebesar 40% menjadi Rp64,28 miliar dibandingkan
periode yang sama tahun 2009 yaitu sebesar Rp 45,93 miliar. Kenaikan laba bersih 40 persen merupakan
prestasi tersendiri bagi kami melalui upaya-upaya penyempurnaan metode kerja dan efisiensi di segala
bidang, kata Direktur Utama WIKA, Bintang Perbowo di Jakarta, Rabu.

Pencapai laba didukung pendapatan triwulan I tahun 2010 sebesar Rp1,13 triliun, kata Bintang. Hingga
Triwulan I 2010 ini, perolehan kontrak baru WIKA adalah sebesar Rp1,45 Triliun . Salah satu dari kontrak
baru ini adalah pekerjaan Pembangunan Jalur Ganda KA Cikampek-Cirebon II, Segmen III dan Modifikasi
Stasiun Perujakan Cirebon. Pada sektor energi, WIKA menjadi pimpinan pasar dan telah mengerjakan
20 persen lebih kontrak pekerjaan kontruksi sipil untuk proyek pembangkit hingga IPP untuk Proyek
Percepatan I.

End (As)




IQPlus(29/4) - PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) mencatatkan kenaikan laba bersih per 31 Maret 2010
sekitar 20,39 persen, menjadi Rp256,3 miliar, jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun
sebelumnya sebesar Rp212,88 miliar. Hal itu disampaikan Manajemen Perseroan dalam laporan keuangannya
yang telah diterbitkan, Kamis. Dalam laporan tersebut tercatat kenaikan laba bersih ini di picu dari Penjualan
bersih Perseroan di per 31 Maret 2010 mengalami kenaikan menjadi Rp2,18 triliun dibanding periode yang
sama 2009 sebesar Rp1,99 triliun. Kemudian, laba usaha KLBF per 31 Maret 2010 menjadi Rp386,69 miliar
dari periode yang sama 2009 sebesar Rp308,23 miliar.

End (As)




KINERJA INDOCEMENT

Untung Kurs Dongkrak Laba INTP 56,42%



JAKARTA. Di kuartal satu 2010, mayoritas emiten produsen semen membukukan pertumbuhan kinerja yang baik. PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP), misalnya, yang berhasil meraup laba bersih sebesar Rp 786,36 miliar. Angka tersebut naik 56,42% dari kuartal satu 2009, yang sebesar Rp 502,72 miliar.

Pencapaian laba bersih INTP ini ditopang oleh peningkatan pendapatan bersih sebesar 16,44%. Pada kuartal satu 2010, pendapatannya sebesar Rp 2,55 triliun. Di sisi lain, INTP berhasil memangkas beban pokok penjualan menjadi Rp 1,23 triliun, atau merosot 44,72% dari periode sama 2009 yang sebesar Rp 1,78 triliun.

Kinerja INTP juga terimbas oleh penguatan mata uang rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS). Alhasil, selama tiga bulan pertama tahun ini, mereka membukukan laba kurs senilai Rp 15,28 miliar. Padahal, pada periode sama 2009, maish menderita rugi kurs Rp 56,67 miliar.

Budi Rustanto, analis Valbury Asia Securities, menilai kinerja INTP yang meningkat pada kuartal I 2010 dipengaruhi oleh kenaikan konsumsi semen nasional. "Pembangunan infrastruktur dan properti naik," imbuhnya, kemarin.

Menurut dia, selama kuartal I 2010, konsumsi semen domestik mencapai 9,7 juta ton. Artinya, naik 16,87% dari periode sama 2009. Konsumsi semen terbesar berasal dari Pulau Jawa, yaitu sebanyak 5,1 juta ton atau naik 15,91% dari kuartal satu 2009. "INTP basis pemasaran utamanya juga di Jawa," kata Budi.

Dia memperkirakan, hingga akhir tahun nanti, pendapatan INTP akan meningkat dibandingkan tahun lalu. Sejalan dengan bertambahnya konsumsi semen, INTP akan meningkatkan kapasitas produksi hingga 1,5 juta ton per tahun menjadi 18,6 juta ton. Caranya dengan pembangunan pabrik baru di Cirebon. Sedangkan pangsa pasar INTP cenderung tetap, yaitu sekitar 30%.


Sofyan Nur Hidayat




AKSI KORPORASI COWELL DEVELOPMENT

COWL Siap Beli Lahan Senilai Rp 200 M



JAKARTA. PT Cowell Development Tbk (COWL) tidak ingin melewatkan momentum bergairahnya pasar properti saat ini. Pengembang properti ini berniat mengembangkan usahanya dengan mengincar tiga lahan baru di kawasan Serpong, Surabaya, dan Balikpapan.

Hari Dhoho Tampubolon, Direktur COWL, mengatakan, akan membidik lahan seluas 200 hektare (ha). "Harga pembeliannya bisa mencapai Rp 200 miliar," imbuhnya kepada KONTAN, dua hari lalu.

Perluasan lahan sudah menjadi kebutuhan mendesak bagi COWL. Pasalnya, luas lahan kosong mereka kini hanya tersisa 109.105 meter persegi.

Hari bilang, COWL bakal mencari pembiayaan eksternal untuk menutup sebagian kebutuhan dana akuisisi. Selain utang bank, mereka membuka opsi penerbitan obligasi atau melepas saham baru alias rights issue. "Semua opsi sedang dipelajari," katanya.

Targetnya, opsi yang dipilih sudah bisa dipastikan pada akhir bulan ini atau awal Mei nanti. Sekedar informasi, per akhir 2009, COWL punya kas dan setara kas sebesar Rp 10,72 miliar.

Tak hanya mengincar lahan baru, COWL juga berencana membangun apartemen di kawasan Taman Anggrek, Jakarta Barat. Apartemen tersebut memiliki 29 lantai dan memuat sebanyak 600 unit kamar. Nantinya, apartemen ini akan berstatus strata title. Dana investasi pembangunannya mencapai Rp 150 miliar.

Nah, hingga saat ini, Hari mengaku sudah mengantongi dana hingga Rp 52,5 miliar. Ini merupakan dana internal perusahaan. Sedangkan sisanya sebesar Rp 97,5 miliar akan dicari dari pinjaman bank.

Menurut Hari, COWL akan menjajaki pinjaman dari bank-bank yang pernah bekerjasama dengan mereka. Seperti, PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) dan PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN).

Di sisi lain, Hari mengungkapkan, pendapatan COWL di kuartal I 2010 naik hingga dua kali lipat dari periode sama tahun 2009.
Bila pada kuartal pertama tahun lalu pendapatannya sebesar Rp 16,23 miliar, maka pada tiga bulan pertama 2010 nilainya menjadi sekitar Rp 32,46 miliar.

Abdul Wahid Fauzi



IQPlus(29/4) - PT Hotel Mandarine Regency Tbk (HOME) berhasil mencatatkan
laba bersih sebesar Rp189,3 juta per 31 Maret 2010, jika dibandingkan dengan periode
yang sama pada tahun 2009 yang merugi Rp7,98 miliar. Dalam laporan keuangannya disebutkan
Perolehan laba bersih ini disebkan dari Peroleh keuntung selisih kurs per 31 Maret 2010
sebesar Rp1,94 miliar, jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya
yang rugi Rp4,14 miliar. Kemudian pendapatan usaha Perseroan meningkat sebesar 23,08%
per 31 Maret 2010 menjadi Rp6,45 miliar, jika dibandingkan dengan periode yang sama pada
tahun sebelumnya Rp5,24 miliar.

End (As)



IQPlus(29/4) - PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), akan mendivestasi atau melepas
sebagian saham pada anak perusahaan, PT BNI Life, PT BNI Multifinance, PT BNI Sekuritas, dan
unit usaha Bank Syariah. "Divestasi dilakukan dalam rangka ekspansi dan fokus pada bisnis masing-
masing perusahaan," kata Direktur Utama Bank BNI, Gatot M Suwondo, usai "Indonesia Corporate Day",
di Hongkong, Rabu.

Menurut Gatot, divestasi bagian dari strategi agar masing-masing fokus pada jasa asuransi, pembiayaan,
sekuritas, dan layanan perbankan syariah. Ia menjelaskan, pelepasan BNI Life sudah dimasukkan dalam
Rencana Kerja Anggaran Perusahaan (RKAP) 2010, sehingga dimungkinkan dapat terealisasi pada tahun
ini juga. Adapun tiga usaha lainnya, akan diajukan pada tahun berikutnya. Ia menjelaskan, Bank BNI tetap
menjadi mayoritas dengan kepemilikan saham minimal 60 persen. "Jumlah saham yang akan dilepas masih
dihitung oleh penasehat keuangan. Akan tetapi kita ingin tetap mayoritas," ujarnya.

End (As)

Tuesday, April 27, 2010

NEWS UPDATE

QPlus(28/4) - PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) berencana menerbitkan Obligasi Bank BTN ke XIV sebesar Rp1,5 triliun. Menurut Prospektur ringkas yang telah diterbitkan, Rabu.
Dana yang diperoleh dari hasil emisi Obligasi XIV BTN Tahun 2010 ini setelah dikurangi biaya-biaya emisi, seluruhnya akan dipergunakan oleh Perseroan sebagai sumber pembiayaan kredit. Adapun perkiraan Masa Penawaran akan dilaksanakan pada 31 Mei 2010 hingga 1 Juni 2010,dan tanggal perkiraan pencatatan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 7 Juni 2010. Penjamin pelaksana emisi Obligasi ini yaitu PT Mandiri Sekuritas, PT Bahana Sekuritas, dan PT Indo Premier Securities. Dan untuk Wali Amanat Emisi Obligasi ini yaitu PT Bank Mega Tbk (MEGA).


IQPlus(28/4) - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) suspensi perdagangan saham PT Dayaindo Resources International Tbk (KARK). Kepala Divisi Penilaian Perusahaan Sektor Jasa, Umi Kulsum dalam keterangan tertulisnya mengatakan, "Menunjuk pada berita mengenai Dayaindo Dimohonkan Pailit tanggal 28 April 2010, maka BEI memutuskan untuk melakukan penghentian sementara perdagangan Efek Dayaindo Resources di seluruh pasar mulai sesi I perdagangan tanggal 28 April 2010." Ujarnya. "Bursa pada saat ini sedang meminta penjelasan lebih lanjut kepada Perseroan." tegasnya.


IQPlus(28/4) - Perusahaan Semen ketiga terbesar Indonesia, PT Holcim Indonesia (SMCB) berencana menginvestasi dana senilai $400 juta hingga $500 juta untuk pembangunan pabrik baru di Tuban, Jawa Timur, dengan kapasitas 1,6 juta ton per tahun, Namun, investasi ini masih menunggu persetujuan dari Induk Holcim di Swiss, kata Direktur Holcim Indonesia, Jannus Hutapea. Analis memprediksi bahwa paket stimulus yang diluncurkan oleh Pemerintah Indonesia akan mampu meningkatkan permintaan semen di Indonesia yang sudah naik 7 sampai 10 persen tahun ini. Kami sudah menyiapkan daerah pembangunan pabrik di Tuban, Jawa Timur, "Kata Jannus Hutapea. "Jika pembangunan pabrik dimulai tahun ini maka dalam 2,5 tahun kemudian pabrik akan mulai beroperasi," tandasnya.

Kinerja PTPP 1Q10

Pada 1Q10 PTPP mencatat penurunan pendapatan yang cukup signifikan
sebesar 18,9% yoy menjadi Rp560,9 milyar. Dengan penurunan beban pokok
penjualan sekitar 19%, yang disertai dengan peningkatan laba kerja sama
operasi (KSO) lebih dari 2 kali lipat, laba kotor setelah KSO mengalami
kenaikan 12% yoy menjadi Rp68,8 milyar. Beban usaha bergerak sangat tipis,
sehingga laba usaha mencatat kenaikan 12,9% yoy menjadi Rp44,1 milyar.
Terjadi peningkatan yang cukup signifikan pada marjin kotor dan marjin
usaha. Beban lain-lain dapat ditekan sekitar 23% yoy menjadi Rp12,9 milyar
terutama akibat penurunan beban bunga yang sangat signifikan sebesar 62%
yoy menjadi Rp7,3 milyar. Sehingga laba bersih mencatat kenaikan yang
signifikan sebesar 26,2% yoy menjadi Rp15,4 milyar pada 1Q10.

Kami memiliki outlook positif terhadap kinerja perseroan untuk tahun 2010F.
Dari kinerja 1Q10 terlihat bahwa meskipun PTPP mencatat penurunan
pendapatan, namun dengan diiringi oleh peningkatan efisiensi serta kenaikan
laba KSO yang tinggi, perseroan masih mampu mencatat peningkatan laba
bersih yang signifikan. Marjin yang dicatat oleh perseroan mengalami
peningkatan yang signifikan. Untuk kinerja tahun 2010F kami perkirakan
PTPP mencatat pendapatan Rp5,7 trilyun dengan laba bersih Rp206 milyar.
Target harga saham PTPP adalah Rp850 dengan menggunakan metode DCF.
Rekomendasi: BUY.

Kinerja Astra Argo Lestari (AALI) 1Q10

Penjualan AALI per kwartal I 2010 tercatat Rp 1,6 triliun dari Rp 1,4 triliun di
periode yang sama tahun lalu. AALI berhasil menekan beban produksi sehingga
laba kotorAALI menjadi Rp 561 miliar dari Rp 382 miliar atau naik 47%..
Kenaikan beban usaha yang terbatas menyebabkan AALI maish mengalami
kenaikan laba usaha dari Rp 279 miliar menjadi Rp 467 miliar. Namun setelah
beban pajak dan pembayaran hak minoritas maka AALI membukulan laba
bersih yang naik 24% yakni menjadi Rp 272 miliar dari 218 miliar di tahun yang
lalu pada periode yang sama.
Meski volume penjualan dilaporkan mengalami penurunan namun adanya
perbaikan harga jual membantu AALI membukukan kenaikan penjualan. Margin
kotor AALI yang meningkat dibandingkan dengan setahun sebelumnya dapat
diartikan adanya penurunan terutama harga pupuk. Secara operasional AALI
kami melihat laporan keuangan AALI sangat efisien. Hal yang menyebabkan
performa AALII sedikit dibawah ekspektasi analis terdapat dari tingginya
pembayaran hak minoritas yang meningkat 50% pada kwartal ini dan adanya
kerugian dari beban lain-lain daripada tahun yang lalu yang memperoleh
pendapatan. Meski pada tahun ini AALI membayar pajak dengan presentase
yang lebih rendah daripada tahun sebelumnya, margin bersih AALI hanya
meningkat 2% saja.
Kami sendiri menilai AALI akan berkinerja lebih baik di tahun ini terutama
dibantu dengan harga minyak kelapa sawit mentah yang membaik di tahun ini
dibandingkan dengan tahun lalu. Sementara dari volume produksi dan
penjualan AALI akan meningkat sekitar 5%. Dan laba bersih AALI akan
meningkat sekitar 15%. Harga wajar AALI dengan proyeksi tersebut berada di
Rp 29,400 yang mana masih memberikan keuntungan investasi yamg menarik
sehingga kami merekomendasikan BUY untuk AALI.

UNTR Alokasikan Dana USD30jt Untuk Ekspansi

Untuk mendukung kinerja dan menjaga pertumbuhan usaha tahun ini, UNTR
berencana untuk melakukan sejumlah aksi korporasi melalui ekspansi usaha.
Adapun bisanis yang akan semakin digeluti adalah di bidang batu bara. Pada
awal pertengahan hingga pertengahan tahun 2010, UNTR berencana untuk
menambah dua tambang batu bara untuk mendukung peningkatan kinerja
operasional usaha di tahun yang akan datang. Lokasi tambang yang akan
diakuisisi tersebut berada di wilayah Kalimantan Tengah, dimana masing masing
tambang diharapkan memiliki kandungan sebesar 5.800 kkal. Untuk mendukung
aksi tersebut, melalui induk usahanya, perusahaan telah menyiapkan dana
sebesar USD 75juta. Adapun dana tersebut merupakan sisa hasil right issue.
Selain dana tersebut, UNTR juga telah mengalokasikan belanja modal senilai
USD 430juta yang akan difokuskan untuk memperbaharui alat alat berat
pertambangan.
Pasca pembelian dua tambang tersebut kami lihat pendapatan UNTR akan
berpotensi untuk mengalami peningkatan secara signifikan, dan pada akhirnya
akan memberikan kontribusi yang signifikan terhadap total pendapatan
konsolidasi perusahaan. Potensi pemulihan perekonomian domestik yang akan
didukung oleh potensi peningkatan permintaan terhadap kebutuhan alat berat
menjadi salah satu katalis yang telah kami perhitungakan didalam melakukan
valuasi saham UNTR. Demikian pula halnya dengan telah beroperasinya secara
komersial salah satu tambang UNTR (Tuah Turangga Agung) yang memiliki aqrea
tambang dengan cadangan sekitar 40juta ton dengan tingkat kandungan kalori
sebesar 6.300 kkal juga berpotensi memberikan kontribusi yang signifikan
terhadap total revenue konsolidasi perusahaan.
Hingga akhir tahun 2010, UNTR mentargetkan divisi construction machinery
akan bertumbuh setidaknya sebesar 15%, sementara untuk lini usaha
pertambangan ditargetkan pertumbuhan produksinya akan mencapai 73juta ton
diluar penambahan akuisisi dua tambang baru. Pertumbuhan pendapatan,
perkembangan usaha serta potensi kuatnya arus internal kas yang
berkesinambungan dan akan memberikan dampak yang cukup signifikan
terhadap penurunan tingkat hutang bersih perusahaan juga menjadi beberapa
kekuatan lain dari UNTR.

Kami memprediksikan perusahaan berpotensi membukukan kenaikan penjualan
menjadi Rp 31.97triliun (FY010) dengan pertumbuhan laba bersih yang cukup
signifikan menjadi Rp 3.50triliun (FY010F). ami masih konsisten dengan sudut
pandang positif kami dan memberikan rekomendasi BUY untuk UNTR dengan
target harga selama 12 bulan kedepan sebesar Rp 21.000 per lembar saham.
Analyst : Akhmad Nurcahyadi (anurcahyadi@bnisecurities.co.id).


MORNING NEWS

IQPlus(28/4) -Indeks Dow Jones Industrial Average ditutup turun lebih
dari 200 poin pada Selasa, karena keprihatinan mengenai krisis utang zona euro
mendorong kerugian berat di sektor keuangan. Dow jatuh 213,04 poin (1,90 persen)
menjadi berakhir di bawah tingkat simbolik 11.000. Hari ini berakhir di 10.991,99
setelah aksi jual sore dipicu oleh penurunan peringkat untuk Yunani dan Portugal.
Indeks komposit Nasdaq merosot 51,48 poin (2,04 persen) ke 2.471,47 dan indeks
Standard & Poor`s 500 menyusut 28,34 poin (2,34 persen) menjadi 1.183,71.

End(Ag)

IQPlus(28/4) - Pasar-pasar saham utama Eropa ditutup turun tajam pada
Selasa dalam menanggapi kekhawatiran bahwa krisis utang Yunani akan menyebar
ke ekonomi zona euro lemah lainnya. Di London, indeks utama FTSE 100 turun
2,61 persen menjadi 5.603,52 poin, indeks DAX di Frankfurt merosot 2,73 persen
menjadi 6.159,51 poin dan indeks CAC 40 di Paris jatuh 3,82 persen menjadi
di angka 3.844,60 poin.

End(Ag)


QP,(28/04)- S&P TURUNKAN PERINGKAT UTANG YUNANI KE STATUS "JUNK"

Lembaga pemeringkat internasional Standard & Poor`s, Selasa menurunkan peringkat utang Yunani
ke status "junk" karena negara zona euro memperingatkan negara itu memerlukan suatu bailout
mendesak agar tetap solvent.

Badan ini menurunkan peringkat kredit jangka panjang Yunani menjadi BB+ dari BBB+ dan peringkat
jangka pendeknya dari A ke B-2.

Penurunan peringkat ini berarti investor tidak yakin akan lagi untuk membeli utang Yunani dan
juga bisa menahan akses Yunani ke dana vital Bank Sentral Eropa.

Badan ini juga memperingatkan, pihaknya dapat lebih lanjut menurunkan Yunani jika kemampuan
pemerintah untuk melaksanakan program reformasi fiskal dan struktural terpukul oleh oposisi
politik dalam negeri atau kinerja ekonomi yang lebih lemah dari perkiraan.

End (ibk)


IQPlus(28/4) - PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) ditetapkan sebagai salah satu
Wajib Pajak Patuh (WP Patuh) baik untuk tingkat kantor pusat dan seluruh unit yang terdaftar
di KPP BUMN maupun KPP Lokasi/Domisili. Penetapan WP Patuh untuk periode Januati 2010-Desember 2011
merupakan yang ketiga kalinya disandang PGAS. Dengan menyandang predikat tersebut PGAS memperoleh
prioritas dalam hal pengembalian pendahuluan kelebihan pembayaran pajak dan diberikan fasilitas
percepatan pelayanan terkait administrasi perpajakan sepanjang masih memenuhi kriteria
sebagai WP Patuh.

End(Ag)


IQPlus(28/4) - Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Global Mediacom Tbk
(BMTR) memutuskan membagikan dividen tunai untuk tahun buku 2009 sebesar Rp5 per saham atau
total sebesar Rp68,827 miliar. Presiden Direktur BMTR, Hary Tanoesoedibjo, di Jakarta, Selasa mengatakan,
seluruh sisa laba setelah dikurangi untuk pembayaran dividen akan digunakan untuk memperkuat modal
perseroan. "Rencana dividen telah disetujui pemegang saham perseroan dalam RUPST yang diselenggarakan
hari ini," katanya.

Hingga akhir 2009, perseroan membukukan kenaikan pendapatan sebesar 5 persen menjadi Rp5,03 triliun
atau tidak termasuk bisnis telekomunikasi (PT Mobile-8 Telecom Tbk) yang telah didivestasi pada November
2009. "Ini tidak termasuk dari bisnis telekomunikasi (PT Mobile-8 Telecom Tbk) yang telah kami divestasikan
pada November 2009," katanya.

Sementara pada kuartal pertama 2010, pendapatan BMTR mencapai Rp1,35 triliun, naik 15 persen dibanding
kuartal pertama 2009 yang sebesar Rp1,178 triliun. Sedangkan laba bersihnya melonjak 271 persen menjadi
Rp152 miliar dibanding Rp41 miliar yang diperoleh pada periode sama tahun sebelumnya.

End (As)

IQPlus(28/4) - PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN) akan menerbitkan Euro Bond
senilai 300-400 juta dolar AS untuk melunasi (refinancing) obligasi perseroan yang jatuh tempo
pada September 2011 sebesar 143 juta dolar AS dan akan digunakan pinjaman modal kerja sebesar
Rp200 miliar, dan investasi di beberapa TV lokal.

"Kita akan menerbitkan global bond, 300-400 juta dolar AS, rencananya akhir kuartal II atau awal
kuartal III-2010," kata Direktur Utama MNCN Harry Tanoesoedibjo, di Jakarta, Selasa, Selaku penjamin
emisi, perseroan telah menunjuk Morgan Stanley dan Standard Chartered. Tenor yang diberlakukan
atas surat utang ini, diperkirakan antara 5-7 tahun. "Tenor masih dikalkulasi lagi, namun sekitar itu.
Obligasi ini akan tercatat di Bursa Singapura," jelasnya.

End (As)

IQPlus(28/4) - Rapat umum pemegang saham (RUPS) PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN)
menyetujui pembagian dividen sebesar Rp7 per saham atas laba bersih pada periode buku 2009 sebesar
Rp96,25 miliar. Sepanjang triwulan I-2010, MNCN mencatat pendapatan usaha sebesar Rp1,01 triliun, naik
16 persen dibanding periode tahun sebelumnya Rp887 miliar. Perolehan pendapatan ini masih didukung
oleh perolehan iklan perseroan dari stasiun televisi Rajawali Citra Televisi Indonesia (RCTI).

Ia menjelaskan, pendapatan perseroan sebesar Rp1,01 triliun masih didominasi oleh pendapatan iklan,
utamanya peningkatan revenue RCTI sebesar 37 persen (year on year/YoY). Demikian dengan TPI, yang
menjadi salah satu anak usaha MNCN, pendapatan TPI naik 43 persen (YoY) akibat naiknya pemirsa selama2009.
Laba usaha selama periode yang sama juga naik 105 persen, dari Rp139 miliar menjadi Rp285 miliar. EBITDA
perseroan juga meningkat 82 persen menjadi Rp329 miliar, dari posisi tahun sebelumnya yang hanya Rp181 miliar.
Dengan demikian maka laba bersih perseroan tercatat Rp192 miliar, atau naik 191 persen dibanding posisi tahun
2009, sebesar Rp66 miliar.

Selama triwulan I-2010, perseroan juga telah mengkauisisi dua perusahaan berbasis online pc dan mobile games,
yaitu Letang Game Ltd, serta perusahaan distribusi konten Grup MNC, InnoForm Media Pte. Ltd. Sementara, untuk
tahun 2010 perseroan menargetkan pendapatan sebesar Rp4,6 triliun, atau naik 21 persen dibanding posisi tahun
sebelumnya. Dan laba diperkirakan dapat mencapai Rp700 miliar, seiring naiknya porsi belanja iklan oleh beberapa
pihak di televisi Indonesia.

End (As)

IQPlus(28/4) - Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Bank Permata Tbk
(BNLI) menyetujui laba bersih untuk ditahan dan tidak ada pembagian deviden laba bersih 2009.
Laba bersih 2009 bank permata seperti dilaporkan dalam keterbukaan informasi publik naik 5 persen
dari Rp461 miliar pada 2008 menjadi Rp486 miliar pada 2009.

Selain itu, RUPS Bank Permata juga telah menyetujui untuk menunjuk kepala ekonom BNI Tony
Prasetyantono sebagai komisaris independen. "Pemegang saham juga menyetujui berakhirnya masa
jabatan Inget Sembiring sebagai Komisaris Independen dan menyetujui John A. Prasetio, seorang
profesional di bidang keuangan dengan reputasi internasional, serta DR A Tony Prasetiantono seorang
akademisi sekaligus pengamat ekonomi berpengaruh sebagai Komisaris Independen," demikian siaran
pers Bank Permata, Selasa.

End (As)



Rumor Bursa
Saham TOTL Dikerek ke Rp350

Inilah.com, Jakarta - Kabar di pasar berhembus, saham PT Total Bangun Persada Tbk (TOTL) akan dikerek menuju level Rp350 dalam waktu dekat.

Hal ini dikaitkan dengan rencana Perseroan membagikan saham bonus. Keberhasilan Perseroan mendapatkan proyek baru di dalam dan luar negeri juga akan memicu pergerakan harga sahamnya.

Pada penutupan perdagangan bursa kemarin harga saham TOTL ditutup naik Rp10 ke Rp275. [san/cms]





Rumor Bursa
Cermati Saham Sierad Produce

INILAH.COM, Jakarta - Investor perlu mencermati saham PT Sierad Produce Tbk (SIPD) karena akan dikerek menembus level Rp100 seiring dengan rencana Perseroan untuk rights issue.

Dana rights issue ini rencananya akan digunakan untuk pendanaan ekspansi usaha Perseroan. Kabar di pasar berhembus, Perseroan sudah menyiapkan standby buyer untuk aksi korporasi ini.

Sementara itu, pada perdagangan saham kemarin, harga saham SIPD ditutup flat ke Rp51. [san/cms]


Menu Hari Ini: ITMG, INCO, UNTR, BIPI, ASRI & BSDE
Natascha & Vina Ramitha

INILAH.COM, Jakarta – Bursa saham Rabu (28/4) diperkirakan masih melanjutkan koreksi. Namun bukan berarti tidak ada peluang menguat. Rekomendasinya, trading saham ITMG, UNTR, INCO, BIPI, ASRI dan BSDE.

Alex Sudarto, analis Minna Padi Investama memprediksikan, IHSG pada perdagangan besok masih ada koreksi, namun hanya teknikal saja. Secara keseluruhan, bursa tidak terpengaruh sentimen negatif regional yang menyebabkan koreksi di beberapa bursa Asia.

Investor masih mengantisipasi dividen yang segera keluar dari saham-saham berkapitalisasi besar dan akan segera diumumkan. Ekspektasi dividen ini membuat pasar terjaga volatilitasnya dan memiliki peluang untuk menguat. “Ini merupakan satu-satunya sentimen yang membuat investor bertahan,” katanya kepada INILAH.COM.
Sentimen pembagian dividen ini diperkirakan berlangsung hingga Juni. Investor pun masih melakukan profit taking di saham-saham tersebut. Sektor-sektor yang diperkirakan membagi dividen cukup besar adalah pertambangan.

Terutama emiten dengan porsi kepemilikan saham pemerintah yang masih besar seperti PT Tambang Batubara Bukit Asam (PTBA), PT Aneka Tambang (ANTM) dan PT Indo Tambangraya Megah (ITMG). “Pemerintah memiliki mayoritas saham-saham ini,” ungkapnya.

Terkait ekspektasi dividen, Alex merekomendasikan saham ITMG, PT United Tractors (UNTR) dan PT Internasional Nickel (INCO). Ia merekomendasikan investasi, buy on weakness dan tahan hingga dividen keluar. “Namun bisa juga untuk trading buy karena harganya masih tinggi,” ulasnya.

Selain ekspektasi dividen, saham ITMG direkomendasikan karena kepemilikan pemerintah yang cukup besar. Seperti dana pensiunan, jamsostek dan BUMN. Sehingga ekspektasi payout ratio-nya tinggi.

Sedangkan INCO direkomendasikan karena ekspektasi dividennya yang tinggi. Sedangkan UNTR, karena harga minyak mentah yang masih terus naik terdorong permintaan, bukan akibat spekulasi.

Emiten ini diuntungkan karena tambang batubaranya yang dibeli tahun ini, akan mulai membukukan keuntungan di 2011-2012. Prospek UNTR pun cerah, karena harga batubara akan mengikuti kenaikan harga minyak mentah.

Alex juga merekomendasikan beberapa saham lapis kedua. Seperti PT Benakat Petroleum Energy (BIPI), serta dua saham properti, PT Alam Sutra Realty (ASRI) dan PT Bumi Serpong Damai (BSDE). “Saham-saham ini bisa digunakan untuk trading buy,” imbuhnya.

BIPI, setelah mengakuisisi saham PT Elnusa (ELSA), dikabarkan akan mengakuisisi perusahaan sejenis yakni PT Apexindo Duta Pratama. Sementara ASRI dan BSDE memiliki keunggulan karena keduanya memiliki land bank di bagian barat Jakarta.

Akibat terbatasnya lahan, harga tanah di wilayah ini diperkirakan akan naik ke Rp4 juta per meter persegi. Saat ini, harganya masih Rp3 juta, namun pada akhir tahun diperkirakan bisa mencapai Rp5 juta per meter persegi.

Pada perdagangan Selasa (27/4), IHSG ditutup melemah tipis 5,41 poin (0,18%) ke 2.939,3, dengan jumlah saham naik 95, turun 108, dan jumlah saham stagnan 90. Sedangkan dari sisi nilai transaksi mencapai Rp3,33 triliun dengan volume 4.740.090.368. [mdr]






Laba Bersih ELTY Tumbuh 6,5% di Q1-2010
Susan Silaban

(IST)

INILAH.COM, Jakarta - Sepanjang tiga bulan pertama di 2010, PT Bakrieland Development Tbk (ELTY) berhasil mencatat pertumbuhan laba bersih sebesar 6,5% menjadi Rp28 miliar ketimbang sebelumnya 26,3 miliar.

"Peningkatan pendapatan didukung oleh beroperasinya jalan tol Kanci-Pejagan, Lifestyle Ceter dan Bakrie Tower sehingga pendapatan perseroan tumbuh 26,6% menjadi Rp205,5 miliar," ujar Direktur Utama ELTY Hiramsyah S Thaib dalam keterangan resminya di Jakarta, Rabu (28/4).

Adapun unit bisnis city property dan hotel & resort memberikan kontribusi terbesar dalam pendapatan, yakni 50,1% dan 28,7%. Sedangkan landed residential dan infrastruktur jalan tol masing-masing sebesar 16,6% dan 4,6%. Sehingga laba kotor meningkat 18,6% menjadi Rp92,1 miliar ketimbang perolehan sebelumnya hanya Rp77,6 miliar.

Laba usaha meningkat 27,8% menjadi Rp 33,4 miliar ketimbang perolehan kuartal 1-2009 hanya Rp 26,1 miliar, sehingga EBITDA tumbuh 40,6% menjadi Rp 47,7 miliar dibanding sebelumnya hanya Rp33,9 miliar. [san/cms]






KEPEMILIKAN SAHAM INDOSIAR KARYA MEDIA

Spekulasi Diakuisisi Grup Para, Bursa Suspend Saham Indosiar


JAKARTA. Setelah memasukkan saham PT Indosiar Karya Media Tbk (IDKM) ke dalam unusual market activity (UMA), Bursa Efek Indonesia (BEI) membekukan perdagangan (suspend) saham ini, kemarin (27/4). Pasalnya, selama 16 April-26 April 2010, harga saham IDKM sudah melonjak 143,9% menuju level Rp 300 per saham.

Arga Paradita Sutiono, analis Asia Kapitalindo Securities, menilai, kabar rencana Grup Para membeli pemilik stasiun televisi Indosiar ini ditanggapi serius oleh para investor. "Memang itu jadi trigger naiknya saham Indosiar," katanya. Padahal, biasanya saham Indosiar tergolong saham tidur yang jarang ditransaksikan.

Bila kabar itu benar, menurut Arga, investor tinggal menunggu seberapa besar dana yang akan dikeluarkan Grup Para untuk membiayai hajatan itu. Dia menambahkan, masuknya Para akan membuat prospek Indosiar menjanjikan di masa depan.
Ishadi S.K., Komisaris Trans Corp tidak membantah kabar ini. "Doakan saja Pak Chairul. Saya tidak mau menjelaskan lebih lanjut, lebih baik pihak Indosiar yang memberikan penjelasan," katanya, kemarin. Namun, dia membantah kabar bahwa Chairman Para Group, Chairul Tanjung, menugaskannya untuk menjajaki akuisisi tersebut.

Anehnya, Direktur Keuangan Indosiar, Phiong Phillipus Darma, membantah kabar akuisisi yang semakin santer itu. "Kabar akuisisi ini hanya rumor belaka, sampai dengan saat ini belum ada penjajakan," tukasnya.

Phiong bilang, IDKM saat ini hanya memfokuskan pada upaya meningkatkan kinerja perusahaan. Salah satu caranya dengan menuntaskan pembangunan studio senilai Rp 24 miliar.

Direktur Pengawasan Transaksi dan Kepatuhan Bursa Efek Indonesia Urip Budi Prasetyo mengaku telah memeriksa manajemen Indosiar. Hasilnya, Indosiar mengaku tidak ada aksi korporasi yang dilakukan saat ini.

Anna Suci Perwitasari, Ade Jun Firdaus, Abdul Wahid Fauzi






KINERJA LATINUSA

Volume Penjualan Naik, Laba Bersih NIKL Melambung


JAKARTA. Tak percuma PT Pelat Timah Nusantara Tbk (NIKL) melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) sejak akhir tahun lalu. Pada kuartal satu 2010, produsen pelat timah (tin plate) ini mampu meraup laba bersih Rp 28,05 miliar. Kondisi tersebut jauh berbeda dengan hasil yang diperoleh pada periode sama 2009, saat NIKL menderita rugi bersih Rp 1,193 miliar.

Dalam laporan keuangan kuartal I-2010 NIKL yang dipublikasikan kemarin (27/4), terungkap bahwa penjualan bersihnya meningkat 27,09% menjadi Rp 366,716 miliar. Namun, beban pokok penjualannya ikut membengkak 13,97% jadi Rp 296,72 miliar.

Erwin, Direktur Keuangan NIKL, mengatakan, lonjakan laba bersih ini karena peningkatan volume penjualan timah. "Di kuartal satu ini, kami berhasil menjual 30.000 ton," katanya kepada KONTAN, kemarin. Padahal, tahun sebelumnya hanya 19.000 ton.
Membaiknya perekonomian dunia menjadi faktor utama peningkatan jumlah permintaan timah NIKL. Walhasil, target laba bersih anak usaha PT Krakatau Steel ini di tiga bulan pertama 2010 sebesar Rp 24 miliar mampu dilampaui.

Dengan perolehan penjualan timah yang cukup besar di kuartal satu, NIKL menyakini semuat target yang sudah dibuat tahun ini dapat tercapai. Apalagi, Erwin memperkirakan, penjualan timah akan mencapai puncaknya kuartal dua dan tiga tahun ini.

Tahun ini, NIKL menargetkan perolehan pendapatan Rp 1,6 triliun. Berarti, naik 35,59% dari tahun lalu yang sebesar Rp 1,18 triliun. Erwin menyatakan, target ini bisa tercapai jika penjualan pelat timahnya mencapai 120.000 ton. Jika target tersebut tercapai maka laba bersih NIKL pada akhir tahun nanti bisa Rp 90 miliar.

Seiring kinerja yang makin membaik, harga saham NIKL pun ikut terkerek naik. Kemarin, harganya berada di level Rp 345 per saham alias naik 1,47% dibandingkan hari sebelumnya. Ini juga merupakana harga tertingginya sejak penawaran saham perdana (IPO) NIKL pada 14 Desember 2009 sebesar Rp 325 per saham.

Anna Suci Perwitasari




IQPlus(28/4) - PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) akan segera memulai eksploitasi bauksit
di Kabupaten Landak, Kalimantan Barat. "Targetnya tahun 2010 mulai berproduksi," kata Bupati
Landak Adrianus Asia Sidot di sela perayaan Naik Dango XXV Tahun 2010 Kabupaten Landak yang
dipusatkan di Kuala Behe, Selasa.

Menurut dia, beberapa lokasi penambangan di antaranya di Kecamatan Menjalin dan Mandor. Bupati
Adrianus menambahkan, Kabupaten Landak mempunyai potensi tambang yang berlimpah seperti bauksit,
emas dalam endapan aluvial, batubara dan galena. Informasi yang dihimpun, PT Antam tersebut masih
meneliti lokasi yang tepat untuk tambang itu. Selain Landak, PT Antam Tbk juga akan membangun pusat
produksi di Kabupaten Pontianak yang berbatasan dengan Kabupaten Landak.

Kabupaten Sanggau menjadi salah satu lokasi utama dari pembangunan pabrik bauksit mereka. Sebelumnya
China dan Rusia telah tertarik untuk bekerja sama dengan PT Antam (Tbk) dalam mengembangkan bauksit
di Kalbar. Bupati Adrianus mengatakan, secara nasional seluruh wilayah Kabupaten Landak dapat diberikan
izin untuk wilayah pertambangan kecuali hutan lindung, taman nasional dan cagar alam.

Monday, April 26, 2010

Laba Bersih BMRI 1Q 2010 Naik 43,1% YoY

PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) membukukan laba bersih sebesar Rp2 triliun pada kuartal pertama tahun ini atau naik sebesar 43,1% dibanding laba bersih periode yang sama tahun lalu. BMRI berhasil mencatat kenaikan pendapatan bunga bersih sebesar 5,5% YoY walaupun NIM mengalami penurunan dari 5,47% menjadi 5,16%. Pertumbuhan pendapa- tan bunga bersih didukung oleh pertumbuhan kredit sebesar 14,2% YoY. Pendapatan operasi lainnya naik 15,5% didorong oleh kenaikan upah administrasi, pendapatan kartu kredit dan pendapatan dari kanal elektronik dan sindikasi. Secara operasional, kinerja BMRI periode ini sedikit turun, terutama bila dilihat dari pendapatan sebelum beban pro- visi yang turun sebesar 2,3% YoY dari Rp3,4 triliun menjadi Rp3,3 triliun. Faktor utama pendorong pertumbuhan laba bersih BMRI adalah penurunan beban provisi sebesar 49,7% YoY. NPL BMRI turun dari 2,79% pada kuartal keempat tahun lalu menjadi 2,56% didorong oleh penghapusbukuan dan upgrade. Dengan perbaikan kualitas kredit terse- but, BMRI dapat membebankan cadangan provisi lebih rendah tanpa menurunkan rasio pencadangan yang saat ini juga mengalami peningkatan menjadi 219%. Selain turunnya beban provisi, tarif pajak efektif juga mengalami penurunan dari 32,5% menjadi 26,7%. BMRI menargetkan pertumbuhan laba bersih sebesar 10% hingga 20% tahun ini

Market Perspective

Selama pekan lalu IHSG menguat 46 poin atau 1,6% capai rekor ter-
tinggi baru di 2925 (diatas Double Tops 2916), dipimpin oleh saham
sensitif suku bunga dan komoditas ditengah-tengah kinerja interim
lebih baik dari konsensus, perkiraan deflasi April2010 dan mere-
danya kekhawatiran skandal Goldman Sachs, yang sempat memukul
indek bursa global termasuk Indonesia pada awal pekan ini. Dan
pada akhir pekan ini kekhawatiran default Yunani kembali merebak
di bursa global sehingga memicu aksi profit taking. Broker asing se-
lama pekan lalu tercatat sebagai net buyer sebesar Rp 231 miliar.
IHSG selama pekan ini diperkirakan berfluktuasi melemah 2833 -
2998 dengan taruhan pasar pada angka 2916 dan potensi profit tak-
ing membayangi indek dengan pertimbangan : Indikator stochastic
oscillator bergerak naik di area overbought (98), indikator MACD
bergerak turun dan muncul candle Bearish Dragonfly Doji. Fokus
pasar pekan ini : Data ekonomi AS (harga rumah, keyakinan kon-
sumen, FOMC, GDP, manufaktur), Aktivasi bailout Yunani, Kinerja
Q1/10 emiten.

Kinerja 1Q10 AKR Corporindo (AKRA)

AKRA mencatat peningkatan pendapatan yang signifikan sebesar 32,6% yoy
menjadi Rp2,43 trilyun pada 1Q10. Peningkatan penjualan terutama akibat
kenaikan volume penjualan BBM sebesar 35% yoy menjadi 258.502 kl yang
disertai dengan kenaikan harga minyak sebesar 26% yoy menjadi Rp5.404/liter.
Namun akibat kenaikan harga pokok penjualan yang lebih tinggi, laba kotor
mencatat penurunan 4,5% yoy menjadi Rp225,3 milyar pada 1Q10. Dengan
pergerakan beban usaha yang relatif flat, laba usaha mengalami penurunan
10,3% yoy menjadi Rp112 milyar. Pada level di luar operasional, AKRA mencatat
keuntungan kurs Rp19,2 milyar pada 1Q10 dibandingkan kerugian kurs Rp8,8
milyar pada 1Q09. Dengan ditunjang oleh penurunan hak minoritas sebesar 24%
yoy menjadi Rp13,5 milyar, laba bersih AKRA mengalami peningkatan yang
signifikan sebesar 60,7% yoy menjadi Rp70,3 milyar pada 1Q10.Kami memiliki
outlook positif terhadap kinerja AKRA beberapa tahun ke depan seiring dengan
pengembangan bisnis BBM yang menjadi bisnis utama perusahaan. Bisnis BBM
AKRA didukung oleh ketersediaan infrastruktur yang memadai seperti tank
terminal dan jetty. Brand image telah dikenal banyak oleh kalangan industri.

Melalaui anak usaha Sorini (SOBI) sebagai penghasil sorbitol yang banyak sekali
digunakan oleh kalangan industri untuk pemrosesan lebih lanjut. Untuk tahun
2010F kami perkirakan AKRA akan membukukan pendapatan Rp13,1 trilyun
dengan laba bersih Rp515,6 milyar. Target harga saham AKRA adalah Rp1.250
dengan menggunakan metode DCF. Rekomendasi: BUY.

AKR CORPORINDO
Rp milyar 1Q10 1Q09 Prbh
Penjualan 2.432,7 1.835,3 32,6%
Laba kotor 225,3 235,9 -4,5%
Laba usaha 112,0 124,8 -10,3%
Laba bersih 70,3 43,7 60,7%
Marjin kotor 9,3% 12,9%
Marjin usaha 4,6% 6,8%
Marjin bersih 2,9% 2,4%

Pergerakan Indeks Hari Ini akan Fluktuatif

Kemarin indeks mengalami kenaikan yang cukup signifikan sebesar 20 poin (0,6%) dan mencapai angka penutupan tertinggi baru sepanjang sejarah di level 2944,7. Untuk perdagangan hari ini sentimen positif yang dapat mendorongpenguatan indeks tidak terlalu signifikan. Semalam Dow Jones nyaris tidakbergerak yang hanya mencatat kenaikan sangat tipis sebesar 0,75 poin (0,01%).

Kenaikan indeks Dw Jones tertahan oleh pelemahan saham sektor keuangan. Sentimen dari bursa regional Asia Pasifik pada pagi ini juga kami lihat tidak kuat untuk dapat mendorong kenaikan indeks, antara lain ditandai oleh penurunan indeks Nikkei. Namun di sisi lain yang dapat menahan penurunan indeks hari ini adalah penguatan harga logam di LME yang cukup signifikan, terutama nikel dan timah. Begitu juga dengan kurs rupiah terhadap US$ yang masih stabil, saat ini berada di posisi Rp9.008 per US$. Sehingga untuk hari ini kami perkirakan indeks akan bergerak fluktuatif dengan potensi untuk dapat mengalami penurunan. Kami perkirakan hari ini indeks akan bergerak di kisaran 2920 sampai 2960.

Sunday, April 25, 2010

MORNING NEWS

IQPlus(26/4) - Bank Mandiri pada kuartal pertama 2010 membukukan laba

setelah pajak senilai Rp2 triliun atau naik 43,1 persen dibandingkan periode
sama sebelumnya Rp1,4 triliun. Direktur Utama Bank Mandiri Agus Martowardojo,
di Jakarta, mengatakan naiknya laba tersebut didorong oleh naiknya pendapatan
bunga dan "fee based income" (pendapatan non bunga). Pendapatan bunga Mandiri
naik 5,5 persen dari Rp4,3 triliun pada kuartal pertama 2009 menjadi Rp4,6 triliun
pada kuartal pertama 2010. Sedangkan "fee based income" naik 24,2 persen menjadi
Rp1,49 triliun dibanding periode sama 2009 yang hanya mencapai Rp1,2 triliun.
Kondisi telah mendorong Mandiri mencatat laba operasi naik 30 persen dari Rp2 triliun
menjadi Rp2,62 triliun pada kuartal pertama 2010. Membaiknya kinerja Mandiri pada
tiga bulan pertama ini karena keberhasilan dalam meningkatkan penyaluran kredit
senilai Rp201,9 triliun atau naik 14,2 persen dibanding periode sama 2009 senilai
Rp176,9 triliun.

End(Ag)



IQPlus(26/4) - PT Bakrieland Development TBK (ELTY) mengikuti kegiatan
Indonesia Conference bersama JP Morgan di Jakarta pada 21-22 April 2010. Kegiatan
ini dalam rangka memberikan informasi mengenai kinerja dan prospek Perseroan.
Demikian disampaikan oleh Presiden Direktur dan CEO PT Bakrieland Development Tbk
Hiramsyah S. Thaib dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia.

End(Ag)




Rumor Bursa
Benakat Bakal Akuisisi Apexindo

(inilah.com/Agung Rajasa)

INILAH.COM, Jakarta - PT Benakat Petroleum Energy Tbk (BIPI) kembali dikabarkan tertarik mengakuisisi sebuat perusahaan kontraktor minyak dan gas bumi (migas).

Kabar di pasar menyebutkan, perseroan ingin memperbesar bisnisnya dengan memiliki saham Elnusa dan perusahaan lainnya. Karena itu, harga BIPI akan dikerek ke posisi Rp500 jangka pendek.

Sementara itu, pada penutupan perdagangan bursa akhir pekan lalu harga saham BIPI ditutup stagnan Rp230. [san/cms]




Rumor Bursa
Cermati Saham Jaya Real Property

(inilah.com)

INILAH.COM, Jakarta - Beberapa broker dikabarkan mengakumulasi saham PT Jaya Real Property Tbk (JPRT), karena harganya masih cukup murah dengan price earning ratio (PER) cukup murah hanya 6,6 kali.

Kabar lain juga menyebutkan, kinerja perseroan semakin bagus seiring dengan membaiknya perekonomian nasional.

Pada penutupan perdagangan bursa akhir pekan lalu, harga saham JRPT ditutup turun Rp10 ke Rp810. [san/cms]





IHSG Berpeluang 'Rebound'
Akumulasi Saham ANTM & PGAS
Natascha & Asteria

(inilah.com/Agung Rajasa)

INILAH.COM, Jakarta – Di tengah peluang rebound-nya bursa, saham ANTM dan PGAS, Senin (26/4) bisa menjadi pilihan. Namun, trading sebaiknya dilakukan untuk saham lapis dua dan tiga.

Hendri Effendi, analis Citi Pacific Securities mengatakan, indeks hari ini masih berpeluang rebound. Meskipun market sudah tinggi, berdasarkan teknikal analisis, IHSG secara mingguan masih berada di atas moving average. “Ini berarti, ada kecenderungan indeks untuk menguat lebih lanjut,” katanya kepada INILAH.COM.

Kondisi fundamental dan rilisnya laporan keuangan beberapa emiten yang positif, akan mendongkrak bursa. Seperti kinerja saham PT Bank Mandiri (BMRI) dan PT Bank Danamon (BDMN). Karena keduanya bagus, maka akan berimbas positif pada saham perbankan lainnya. “Demikian pula perbaikan kinerja PT Aneka Tambang (ANTM) yang akan mempengaruhi sektor tambang,” ujarnya.

Terkait pertumbuhan ekonomi global yang cenderung flat, Hendri belum menyarankan investor mengakumulasi saham secara agresif. Namun, khusus untuk investor yang berani ambil risiko, ia masih merekomendasikan trading di saham lapis dua dan tiga yang memiliki volume transaksi tinggi.

Salah satu emiten pilihannya adalah PT Alam Sutera Reality (ASRI). “Kenaikan saham sektor perbankan membuat sektor properti mulai aktif diperdagangkan. ASRI masih layak untuk trading,” paparnya.

Saham properti lain seperti PT Ciputra Development (CTRA) tidak disarankan mengingat harganya yang sudah tinggi. Adapun untuk PT Bakrieland Development (ELTY), investor sebaiknya menunggu hingga warannya jatuh tempo.

Hendri menuturkan, terkait weekly trend IHSG yang masih positif, maka beberapa saham unggulan masih bisa diakumulasi. Salah satu pilihannya adalah PT Perusahaan Gas Negara (PGAS). Hal ini terkait pembagian deviden yang cukup besar, dengan earning per share (EPS) sebesar Rp257,” Ini berarti dividen yang dibagikan sekitar Rp125 per saham,” ujarnya.

Dividen PGAS cukup besar, seiring kinerja perseroan sepanjang 2009 yang memuaskan. Adapun masalah turunnya pasokan batubara dari Conoco, belum akan terfaktorkan karena baru terjadi di kuartal pertama 2010.

Saham lain yang direkomendasikan Hendri adalah PT Aneka Tambang (ANTM). Untuk emiten ini, investor tidak terlalu banyak berharap pada pembagian dividen, meski kinerjanya pada kuartal pertama 2010 ini cukup memuaskan. Pasalnya, peningkatan profit emiten tambang logam ini akan digunakan untuk ekspansi.

Hingga kini, imbuhnya, ANTM bahkan masih kekurangan dana untuk ekspansi. Untuk menyiasati ini, perseroan akan melakukan rights issue. Hendri menilai, rights issue ini tidak akan menekan harga saham karena masih diduung haga komoditas yang tinggi.

Justru, penerbitan saham baru ini akan memperkuat struktur keuangan perseroan. Pasalnya, dengan DER yang sudah sangat rendah, right issue akan meningkatkan total ekuitas.”Sehingga kalau ANTM berencana menerbitkan obligasi setelah right issue, akan lebih mudah,” pungkasnya. [mdr]






BUMI Realisasi Jual Batubara 16 MT Di Q-1 2010
Agustina Melani

(inilah.com/Wirasatria)

INILAH.COM, Jakarta - PT Bumi Resources Tbk mencatatkan penjualan batubara sekitar 16 metrik ton pada kuartal pertama 2010.

Hal itu disampaikan Senior Vice President Investor Relation PT Bumi Resources Tbk Dileep Srivastava lewat pesan singkat yang diterima INILAH.COM pada Minggu (25/4). Terkait target produksi batubara perseroan. Menurut Dileep, BUMI telah mencatat penjualan batubara sekitar 16 metrik ton pada kuartal pertama 2010.

Sedangkan pada kuartal pertama

2009, BUMI catatkan penjualan batubara 11,3 metrik ton.

"Biasanya pada kuartal pertama

adalah kuartal penuh tantangan

karena musim hujan. Kami yakin,

target BUMI sesuai track," ujar Dileep.

BUMI menargetkan penjualan batubara minimum 64 metrik ton pada 2010. BUMI mencatatkan penjualan sekitar 58 metrik ton pada 2009. Dileep mengklaim, perseroan termasuk produsen dan penjual batubara yang memproduksi dan menjual batubara paling besar. Perseroan akan mempublikasikan laporan keuangan kuartal pertama 2010 paling lambat pada akhir Mei 2010.[cms]




Senin, 26 April 2010 | 07:14

KOMODITAS

Batubara Mencetak Rekor Tertinggi



JAKARTA. Harga batubara kembali memanas. Pada Jumat (23/4) pekan lalu, harga kontrak batubara Newcastle ICE Futures untuk pengiriman Mei 2010 naik 2,82% menjadi US$ 105,8 per ton. Ini adalah rekor tertinggi harga batubara dalam setahun terakhir.
Pada saat yang sama, merujuk indeks harga spot batubara mingguan Globalcoal di Newcastle, harga komoditas energi ini juga naik 1,93% ke US$ 100,18 per ton.

Tak hanya batubara Newcastle, kontrak batubara lainnya di ICE Futures naik dalam lima hari berturut-turut. Misalnya, batubara Rotterdam ICE Futures untuk pengiriman Juni 2010 ditutup US$ 84,05 per ton, Jumat lalu. Harga ini melompat 9,65% dibandingkan sepekan sebelumnya yang senilai US$ 76,65 per ton.

Ibrahim, analis Asia Kapitalindo Futures, menyebutkan, saat ini permintaan batubara terus menanjak. "Ada badai tropis yang menghambat proses pengapalan batubara," katanya, kemarin.

Hambatan pengapalan inilah yang menjadi salah satu penyebab harga batubara terus merangkak naik. Bahkan, pada saat harga minyak mentah terkoreksi, harga batubara tetap saja memanas.

Selain pasokan tersendat, meningkatnya permintaan batubara di Amerika Serikat turut mengangkat harga batubara dunia. Riset Genscape Inc. seperti dikutip Bloomberg, menyebutkan bahwa konsumsi batubara di AS naik 1,9% selama pekan lalu. Dalam proses risetnya, Genscape memantau penggunaan batubara pada pembangkit listrik di negara Uwak Sam itu dengan memasang alat ke pembangkit listrik.

Pasar berjangka marak

Ibrahim memperkirakan, hingga akhir semester pertama tahun ini harga batubara Rotterdam bisa menyentuh US$ 100 per ton. Adapun harga kontrak batubara Newcastle di bursa ICE bisa mencapai US$ 150 per ton. "Saat ini pun banyak kontrak pengiriman batubara perusahaan-perusahaan Australia dan Indonesia ke wilayah China dengan harga lebih dari US$ 100 per ton," kata dia.

Membaiknya permintaan di lapangan memang ikut menyemarakkan perdagangan berjangka batubara di bursa ICE. Pada 14 April 2010, ICE Futures mencetak rekor terbaru transaksi dengan total perdagangan 15.410 lot, atau lebih dari 15 juta ton batubara dalam sehari perdagangan.

Kontrak perdagangan terbesar diduduki ICE Rotterdam Coal Futures dengan total volume sebanyak 13.665 lot. Adapun kontrak perdagangan ICE Richards Bay dan Newcastle masing-masing sebanyak 1.415 lot dan 330 lot pada hari yang sama.

Wahyu Tri Rahmawati





Jasa Marga Raih Pendapatan Rp1 Triliun
Senin, 26 April 2010 - 07:21 wib


JAKARTA - PT Jasa Marga Tbk (JSMR) pada kuartal I/2010 membukukan pendapatan mencapai Rp1 triliun, tumbuh 20 persen dari Rp833 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Peningkatan pendapatan tersebut,terutama disebabkan oleh peningkatan volume lalu lintas sebesar 3,07 persen pada tiga bulan pertama 2010, menjadi 226,5 juta transaksi.

"Kuartal I-2010 ini, pendapatan kami mengalami pertumbuhan 20 persen menjadi Rp1 triliun. Itu disebabkan meningkatnya jumlah traffic pada periode tiga bulan pertama 2010 ini," ujar Direktur Keuangan Jasa Marga Reynaldi Hermansjah di Jakarta.

Reynaldi mengatakan, peningkatan lalu lintas tersebut terutama disebabkan adanya tambahan pemasukan dari ruas Bogor Ring Road, yang telah beroperasi optimal awal tahun ini. Bogor Ring Road seksi I, yang mencakup ruas Sentul Selatan–Kedung Halang sepanjang 3,8 km diluncurkan pada 23 November 2009.

Dengan demikian,pada awal tahun ini,ruas tersebut telah mampu memberikan kontribusi yang cukup besar. Di mana kontribusinya itu, telah mencapai Rp5 miliar dalam periode tiga bulan pertama tahun ini. "Bogor Ring Road memberikan kontribusi pendapatan usaha bagi perseroan kurang lebih Rp5 miliar dengan capaian rata-rata lalu lintas sebesar 17.500 kendaraan per hari," paparnya.

Kontribusi ruas tol tersebut, diharapkan akan terus meningkat hingga akhir tahun seiring meningkatnya lalu lintas di wilayah tersebut. Selain ruas tol tersebut, tahun ini perseroan juga akan mengoperasikan dua ruas tol baru, yaitu Semarang-Solo tahap I dan Surabaya-Mojokerto tahap I.

"Diharapkan dua ruas tol itu bisa memberikan kontribusi terhadap pendapatan usaha pada semester II-2010," tandas Reynaldi.

Untuk pembangunan tol Surabaya-Mojokerto seksi I-A ruas Waru-Sepanjang berjarak 2,3 kilometer itu merupakan tahap awal dari proyek tol Surabaya-Mojokerto,sepanjang 36,27 km.Tol yang melintasi kota Surabaya, Kabupaten Sidoarjo, Gresik dan Mojokerto itu ditargetkan bisa beroperasi dan memberi pemasukan pada semester II-2010.

Pertumbuhan yang dialami perseroan pada kuartal I-2010 ini, melanjutkan kinerja baik perseroan yang dibukukan tahun lalu.Pada periode 2009, Jasa Marga tercatat membukukan laba bersih hingga Rp992,694 miliar, meningkat 41 persen dibanding tahun 2008 sebesar Rp707,797 miliar. Peningkatan tersebut, dikarenakan adanya kenaikan pendapatan usaha perseroan selama periode 2009, sebesar 10 persen menjadi Rp3,692 triliun dari Rp3,353 triliun di 2008.

Untuk lalu lintas, perseroan tahun lalu mencatatkan sebanyak 916,48 juta kendaraan atau meningkat 4,14 persen dari 880,057 juta kendaraan pada 2008. Menurut Direktur Utama Jasa Marga, Frans Sunito, perbaikan kinerja juga ditunjang adanya inovasi yang dilakukan perseroan di antaranya melalui penggunaan E-toll card yang telah dimulai tahun lalu.

"Pengguna E-toll card yang melintas di jalan tol saat ini sudah mencapai sekitar 24.000 kendaraan per hari pada ruas tol dalam kota dan tol bandara," ungkapnya.

Secara bertahap, penggunaan alat bayar elektronik itu akan diterapkan di ruas tol lainnya sehingga pada tahun 2011, E-toll card sudah dapat dipergunakan di seluruh ruas tol yang dikelola Jasa Marga. Jasa Marga saat ini telah mengoperasikan jalan tol sepanjang 531 km atau 76 persen dari seluruh ruas tol yang beroperasi di Indonesia.(Juni Triyanto /Koran SI/wdi)

KINERJA GRUP BHAKTI

Laba BMTR dan MNCN Naik di Atas 150%


JAKARTA. Pada kuartal pertama tahun 2010, kinerja emiten yang berada di bawah payung PT Bhakti Investama Tbk (BHIT) meningkat signifikan. Mereka adalah PT Global Mediacom Tbk (BMTR) dan PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN).

Laba bersih BMTR pada kurtal I 2010 melambung 267,33% menjadi Rp 152 miliar dibandingkan periode sama tahun lalu, yang sebesar Rp 41,38 miliar. Kenaikan laba bersih tersebut ditopang oleh peningkatan pendapatan dari Rp 1,18 triliun menjadi Rp 1,35 triliun alias naik 14,41%.

Pendapatan terbesar BMTR dikontribusi oleh anak usahanya yang berbasis media, yakni PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN). Pendapatan MNCN pada kuartal I 2010 tumbuh 16% menjadi Rp 1,01 triliun alias naik 16%. Sumbangan lainnya adalah pendapatan media berbasis pelanggan (Indovision) yang meningkat 26% jadi Rp 315 miliar.

Alhasil, laba usaha BMTR melambung hingga 99% dari Rp 175 miliar menjadi Rp 348 miliar pada akhir Maret 2010. Sedangkan laba sebelum bunga, pajak dan amortisasi (EBITDA) meningkat 70% menjadi Rp 464 miliar.

Dalam surat keterbukaan informasinya, kemarin (25/4), manajemen BMTR menyatakan kenaikan laba usaha dan EBITDA disebabkan peningkatan pelanggan dan penurunan biaya program seiring penguatan nilai tukar rupiah.

Sementara itu, laba bersih MNCN selama kuartal satu 2010 meroket 191% menjadi Rp 192 miliar. Pendapatan iklan mendominasi pendapatan MNCN, yakni sebesar Rp 711 miliar. Sedangkan pendapatan konten dan value added services (VAS) Rp 222 miliar.

Direktur Reliance Securities Stefanus P. Susanto menilai, peningkatan kinerja Grup Bhakti sesuai dengan ekpektasi pasar. Menurutnya, kinerja BMTR dan MNCN mecerminkan kondisi perekonomian Indonesia tahun ini yang lebih bagus. "Dengan kondisi ekonomi yang baik, perusahaan yang beriklan juga semakin banyak," imbuhnya.

Peningkatan pendapatan BMTR berasal dari bertambahnya jumlah pelanggan televisi berbayar Indovision dan Top TV. Sedangkan pada perdagangan akhir pekan lalu, harga saham BMTR naik 8,97% menjadi Rp 425 per saham.

Thursday, April 22, 2010

MORNING NEWS

QPlus(23/4) - Harga minyak dunia bervariasi pada Kamis, karena pedagang
terfokus pada melemahnya data permintaan dari Amerika Serikat, konsumen energi
terbesar di dunia. Kontrak utama New York, minyak mentah light sweet untuk pengiriman
Juni, naik dua sen menjadi 83,70 dolar per barel. Minyak mentah Brent North Sea untuk
penyerahan Juni menyusut tiga sen menjadi 83,70 dolar di perdagangan New York.

End(Ag)



PROYEKSI HARGA CPO

Kebangkitan Minyak Mentah Turut Dongkrak Harga CPO


JAKARTA. Harga minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) kembali merangkak naik. Sampai pukul 17.00 WIB kemarin (22/4), harga CPO untuk pengiriman Mei 2010 di Bursa Derivatif Malaysia (MDEX) naik 0,61% menjadi US$ 785,25 per ton.

Salah satu pemicu kebangkitan harga CPO adalah kenaikan harga minyak mentah ke level US$ 84 per barel, setelah turun di awal pekan lalu.

Ibrahim, analis Asia Kapitalindo Futures, mengatakan hingga semester pertama tahun ini harga CPO bisa menyentuh level US$ 800 per ton. Jika angka itu terlampaui, harganya berpeluang menuju US$ 850 per ton.

Selain dipengaruhi laju harga minyak mentah, menurut Ibrahim, secara fundamental kenaikan harga CPO juga didorong permintaan minyak sawit yang masih bagus.

Sepanjang 2010, harga tertinggi CPO pernah mencapai US$ 803,5 per ton. Harga komoditas tersebut di sepanjang kuartal satu 2010 lebih tinggi dari periode sama tahun lalu. Hal ini pula yang membuat kinerja emiten produsen CPO mulai membaik. Misalnya PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI). Selama kuartal I-2010, anggota Grup Astra ini menikmati kenaikan harga jual CPO sebesar 19,1% menjadi Rp 6.544 per kilogram dari semula Rp 5.494 per kg.

China National Grain and Oils Information Center, seperti dikutip Bloomberg, melaporkan pengiriman CPO dari Malaysia ke China dalam periode 1 April hingga 20 April turun ke level terendahnya tahun ini. Hal tersebut dipicu penurunan permintaan dan berlimpahnya stok CPO di China.

Pada periode 1 April-20 April, pengiriman CPO ke China sebanyak 173.000 ton, turun 27% dari periode yang sama di bulan sebelumnya. Ibrahim berpendapat, penurunan permintaan China tak terlalu besar asalkan permintaan dari India dan Jepang tidak ikut merosot.

Wahyu Tri Rahmawati



PROYEKSI IHSG

Peluang Menanjak Lagi


JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) belum berhenti mengukir sejarah. Kemarin (22/4), IHSG meningkat 0,47% menuju 2.926,53. Artinya, dalam dua hari berturut-turut indeks mencetak angka tertingginya sepanjang masa.

Empat saham perbankan, yakni Bank BRI, Bank BNI, Bank CIMB Niaga, dan Bank International Indonesia turut menopang laju IHSG.
Chandra, analis E-Trading Securities, berpendapat para investor memandang positif kinerja emiten perbankan selama kuartal satu 2010 yang sudah dan akan dirilis dalam beberapa hari ke depan. "Pada hari ini (23/4), saya memperkirakan saham-saham bluechip (unggulan) masih akan menjadi pemicu kenaikan indeks," ujarnya.

Analis AM Capital, Yustian Hartono, melihat beberapa saham emiten pertambangan batubara dan perkebunan berpotensi menjadi penggerak bursa pada perdagangan hari ini. "Saham sejumlah emiten seperti AALI, SGRO, UNTR dan PTBA patut dicermati," katanya. Meski begitu, para investor perlu mewaspadai aksi profit taking di akhir pekan ini.

Yustian menebak, hari ini IHSG berada di level 2.900-2.975. Adapun Chandra melihat, IHSG bergerak di 2.880-2.950. "Hasil laporan keuangan kuartal I masih menjadi sentimen positif bursa," ujarnya.

Avanty Nurdiana




IQPlus(23/4) - PT Indosat Tbk mencatat laba laba bersih kuartal I 2010 sebesar
Rp285,9 miliar, tumbuh 139,2 persen atau Rp119,5 miliar dari periode sama 2009. "Pencapaian
pertumbuhan ini didorong perbaikan parameter operasional perusahaan," kata Presiden Direktur
Indosat, Harry Sasongko,di Jakarta, Kamis. Selama tiga bulan pertama 2010, perseroan membukukan
pendapatan Rp4,73 triliun, naik tipis 2,5 persen dari sebelumnya Rp4,616 triliun. Beban usaha
melonjak 11,4 persen menjadi Rp3,968 triliun dari sebelumnya Rp3,56 triliun. Adapun rasio laba
bersih sebelum bunga, pajak, depresiasi dan amortisasi (EBITDA) tercatat Rp 2,244 triliun, naik
3,3 persen dari sebelumnya Rp2,173 triliun. Dengan demikian, marjin EBITDA tercatat 47,13 persen,
naik 0,3 poin dari sebelumnya 47,1 persen.
Selama tiga bulan pertama pula, anak perusahaan Qatar Telecom ini memperoleh tambahan
pelanggan 5,98 juta nomor. Total jumlah pada akhir Maret 2010 menjadi 39,1 juta nomor, atau melonjak
17,6 persen dari akhir Desember 2009 sebanyak 33,3 pelanggan. Meskipun dinamika musiman yang biasanya
menghambat kinerja pada setiap kuartal I tahun berjalan, namun ini sebagai awal yang baik untuk
Indosat dalam mengawali tahun. Posisi utang per akhir Maret 2010 mencapai Rp24,937 triliun, meningkat
8,6 persen dari sebelumnya Rp22,970 triliun.

End(Ag)




DIVIDEN

PGAS Bagi Dividen Minimal 50% dari Laba 2009



JAKARTA. Meski pemerintah masih membahas porsi dividen yang akan ditarik dari Badan Usaha Milik Negara (BUMN), PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) siap membagikan dividen cukup besar. "Minimal 50%," kata Hendri Prio Santosa, Direktur Utama PGAS, kemarin.

Jadi, jika laba bersih 2009 PGAS mencapai Rp 6,2 triliun maka dividen yang akan dibagikan Rp 3,2 triliun. Jumlah ini setara dengan Rp 132 per saham.

Sekedar perbandingan, tahun lalu PGAS membagikan dividen mencapai Rp 1 triliun. Jumlahnya jauh lebih besar dari laba bersih yang diraup tahun 2008 yaitu Rp 633,86 miliar.

Abdul Wahid Fauzi




EKSPANSI ADHI KARYA

ADHI Bidik Tiga Proyek Baru Senilai Rp 25,5 Triliun



JAKARTA. Di usianya yang ke-50 tahun, PT Adhi Karya Tbk (ADHI) terus menggelar ekspansi usaha. Perusahaan konstruksi pelat merah ini tengah mengincar tiga proyek konstruksi Engineering Procurement Construction (EPC) dengan total nilai investasi Rp 25,5 triliun.

Presiden Direktur ADHI Bambang Triwibowo mengungkapkan, pihaknya tengah mengikuti tender tahap awal untuk tiga proyek tersebut. Dua proyek EPC adalah pembangunan kilang minyak milik Exxon Mobil di Blok Cepu untuk Paket Satu dan Paket Lima. "Paket Satu nilainya Rp 12 triliun, sedangkan Paket Lima sekitar Rp 1,2 triliun," katanya, kemarin (22/4).

Sedangkan satu proyek lagi adalah tender penambahan kilang RFCC di Cilacap. Nilai proyeknya Rp 12 triliun. ADHI menggandeng perusahaan asal Korea Selatan yang telah berpengalaman di bidang EPC untuk tender kilang minyak di Cepu. "Komposisi kepemilikannya, kami 45% dan sisanya investor Korea," ujar Bambang. Sedangkan modal kerja yang dibutuhkan hanya 10% hingga 12% dari total nilai proyek.

Direktur Keuangan ADHI Supardi menambahkan, perusahaan Korea ini bisa memberikan nilai plus bagi ADHI untuk bersaing mendapatkan proyek itu. Apalagi, ini adalah proyek minyak terbesar yang mau dimenangkan ADHI.

Di proyek Cepu Paket Satu, ADHI harus bersaing dengan delapan perusahaan asing lain. "Kalau yang Paket Lima, ada tiga kontraktor termasuk kami yang lolos," ujar Bambang. Sedangkan proyek di Cilacap, Adhi Karya berebut dengan empat kontraktor.

Ekspansi usaha itu demi mencapai target kontrak senilai Rp 15,6 triliun pada tahun ini. Dari jumlah itu, sebesar Rp 5,75 triliun merupakan kontrak bawaan tahun 2009, dan Rp 9,87 triliun merupakan kontrak baru. Hingga kini, ADHI telah memperoleh kontrak baru Rp 808 miliar. Sedangkan pendapatan kuartal satu 2010 ADHI sebesar Rp 957 miliar. Namun, laba bersihnya melorot menjadi Rp 4 miliar.

Anna Suci Perwitasari






Saham GPRA Dikerek ke 200


INILAH.COM, Jakarta - PT Perdana Gapuraprima Tbk (GPRA) dikabarkan menerbitkan obligasi untuk membiayai ekspansi usaha yaitu pengembangan lahan di Serpong, Tangerang Selatan.

Pembeli siaga obligasi tersebut dikabarkan Dubai Fund. Perusahaan tersebut salah satu pemegang saham GPRA. Dengan rencana ekspansi usaha dan target kinerja perseroan, saham GPRA akan dikerek ke level Rp200.

Pada perdagangan Kamis (22/4), saham GPRA ditutup pada level 162 dengan total saham yang ditransaksikan sebanyak 5,3 juta lembar senilai Rp861 juta.

Seperti diketahui, perseroan mencatatkan laba bersih konsolidasi 2009 sebesar 152% menjadi Rp28,661 miliar dari sebelumnya Rp11,370 miliar. Pencapaian laba bersih didukung pendapatan sport club sekitar 104,39% menjadi Rp3,346 miliar dari sebelumnya hanya Rp1,637 miliar. [cms]






Saham BBLD Menuju Rp350


INILAH.COM, Jakarta - PT Buana Finance Tbk (BBLD) dikabarkan akan menjalin kerjasama dengan salah satu anak usaha grup Astra yang bergerak di usaha pengadaan alat berat.

Saat ini anak usaha Astra tersebut mendapatkan pesanan untuk pengembangan infrastruktur di kawasan Indonesia Timur. Dengan kerjasama tersebut saham BBLD dikabarkan akan dikerek ke level Rp300-350.

Pada perdagangan saham Kamis (22/4), saham BBLD ditutup pada level 280 dengan jumlah saham yang ditransaksikan mencapai 4,2 juta senilai Rp1,14 miliar. [cms]