Monday, May 3, 2010

Penjualan KLBF Tumbuh 10%

Industri farmasi Indonesia telah mencatat pertumbuhan yang signifikan selama
beberapa tahun terakhir. Secara akumulatif dan total industri diperkirakan,
nilai sektor farmasi domestik mencapai Rp 35.52miliar (FY08) sedangkan
hingga akhir tahun lalu diprediksi akan mencapai Rp Rp 37.97miliar (FY09) dan
kembali akan mencatat pertumbuhan menjadi sekitar Rp 39.12tn (FY10F).
Obat resep sebagai salah satu bagian atau jenis produk farmasi mencatat nilai
pasar sebesar Rp 23.52miliar (FY08) dan diprediksi berpotensi mencapai Rp
26.23miliar (FY09) dan berpotensi mencapai 28.93tn (FY10F). Obat resep
mencatat sekitar lebih dari 50% dari total nilai pasar farmasi di Indonesia.
Sebagai sebuah sektor yang cenderung tergolong immune yang disebabkan oleh
kebutuhan masyarakat akan obat baik dikala sakit maupun menjaga
kesehatan, menjadikan sektor farmasi cenderung tidak mendapatkan pengaruh
yang signifikan saat kondisi perekonomian sedang mengalami kontraksi. Hal
tersebut tentu akan memberikan benefit bagi para pelaku usaha yang terjun
dalam bisnis obat obatan.Kalbe Farma (KLBF) sebagai salah satu pelaku usaha
domestik yang notabenenya memiliki pangsa pasar tertinggi juga telah
menunjukan kinerja yang signifikan selama beberapa tahun terakhir. Salah satu
lini usahanya yaitu obat resep sebagai contohnya, mencatat sekitar 8.7% dari
total nilai sektor obat resep atau merupakan angka tertinggi bila dibandingkan
dengan pesaingnya dalam kategori obat yang sama. Didukung oleh ekspansi
usaha yang berkelanjutan baik memalalui peningkatan kapasitas produksi
untuk menjawab permintaan pasar maupun diversifikasi produk yang dimiliki
oleh KLBF.Lini usaha tersebut juga kami prediksikan masih akan menjadi salah
satu pemicu pertumbuhan usaha perusahaan di tahun yang akan datang.
Efisiensi usaha yang secara kontinyu dilakukan serta jaringan distribusi yang
solid juga menjadi beberapa variable lain yang melatarbelakangi kami didalam
melakukan analisa dan valuasi. Hingga akhir kuartal pertama tahun ini,
perusahaan masih membukukan kenaikan pendapatan menjadi Rp 2.2tn (1Q10)
atau bertumbuh 10% YoY. Kami masih konsisten dengan sudut pandang positif
terhadap pertumbuhan usaha KLBF. Kami memberikan rekomendasi BUY
dengan target harga sebesar Rp 2.150 per lembar saham. Pada transaksi
perdagangan kemarin KLBF ditutup pada harga Rp 2.025 atau setara dengan P/
E 19.85x atau diatas rata rata industrinya sebesar 13.84x.

Kinerja PT Timah (TINS) di kwartal I 2010

TINS membukukan penjualan Rp 1.8 triliun pada kwartal I 2010 dari setahun
sebelumnya Rp 1.6 triliun. Kenaikan sebesar 16% dari tahun sebelumnya juga
dibarengi dengan kenaikan biaya penjualan namun masih mampu memberikan
margin kotor yang lebih baik daripada tahun sebelumnya. Secara tahunan TINS
membukukan kenaikan laba bersih sebanyak 885% dari Rp 14 miliar menjadi Rp
142 miliar. Kenaikan kinerja TINS disebebkan karena terutama kenaikan harga
timah. TINS menjual dengan harga USD 16,970 dari USD 11,221 untuk tiap ton
timah. TINS memproduksi lebih banyak timah dari setahun sebelumnya yakni
7,397 ton dari 5,288 ton.

Dengan demikian tentu saja biaya produksi TINS meningkat seiring dengan
kenaikan jumlah produksi yang dilakukan oleh TINS. Meski TINS memproduksi
lebih banyak namun TINS menjual lebih sedikit timah dari setahun sebelumnya
yakni sebanyak 9,770 ton dari 11,014 ton. Kenaikan harga penjualan sebesar
51% lebih tinggi dari pada kenaikan biaya pokok penjualan per ton yakni 24%
mengkontribusi kenaikan yang berlipat pada laba bersih TINS.
Untuk tahun ini dengan kenaikan harga komoditas timah dunia akan membantu
kenaikan kinerja TINS di tahun ini. Proyeksi dengan harga timah rata-rata di
tahun ini di USD 16900 memberikan perhitungan harga wajar TINS di Rp 2700
yang mana tidak berjauhan dengan harga terkhir di pasar sehingga kami
merekomendasi HOLD untuk TINS.

Semen Gresik (SMGR): Kinerja 1Q10

Pada periode 1Q10 SMGR mencatat peningkatan penjualan yang sangat tipis
sebesar 0,6% yoy menjadi Rp3,25 trilyun pada 1Q10. Penngkatan penjualan yang
rendah ini diiringi dengan kemampuan perseroan dalam mengurangi beban
pokok pendapatan sebesar 8% yoy menjadi Rp1,7 trilyun sehingga laba kotor
mencatat kenaikan yang cukup signifikan sebesar 11,9% yoy menjadi Rp1,54
trilyun. Beban usaha hanya mencatat kenaikan 4% yoy menjadi Rp530,1 milyar,
sehingga laba usaha dapat mencatat kenaikan 16,8% yoy menjadi Rp1 trilyun. Di
luar level operasional, penghasilan lain-lain mengalami penurunan sebesar 15%
yoy menjadi Rp68,9 milyar terutama karena penurunan penghasilan bunga
sebesar 25% yoy menjadi Rp63,3 milyar. Akibatnya laba bersih mencatat
kenaikan sebesar 17,8% yoy menjadi Rp802,6 milyar. Meskipun peningkatan
penjualan yang dibukukan oleh SMGR tidak begitu menggembirakan, perseroan
masih mampu meningkatkan profitabilitasnya dengan menekan biaya produksi.
Marjin kotor dan marjin usaha dapat ditingkatkan secara signifikan. Perseroan
terus berupaya untuk meningkatkan efisiensinya untuk mempercepat
pertumbuhan profitabilitas antara lain dengan menggunakan debottlenecking
project. Hal itu juga ditunjang oleh penguasaan pangsa pasar dan brand image
yang kuat.

Kami perkirakan untuk tahun 2010F SMGR akan mencatat pendapatan Rp18,9
trilyun dengan laba bersih Rp4,15 trilyun. Target harga saham SMGR adalah
Rp9.000 dengan menggunakan metode DCF. Rekomendasi: BUY

Highlighted Market: Indeks Berpotensi untuk Berbalik Arah

Indeks kemarin mencatat penurunan 10 poin (0,35%) setelah dalam dua hari
perdagangan sebelumnya mengalami kenaikan yang signifikan dengan akumulasi
penguatan 68 poin (2,3%). Memasuki perdagangan hari ini kami perkirakan
indeks memiliki potensi yang kuat untuk berbalik arah atau mengalami
penguatan. Sentimen positif yang berasal dari bursa global sangat signifikan.
Bursa Dow Jones semalam mencatat kenaikan 143 poin (1,30%). Pelemahan yen
terhadap berbagai mata uang dunia menunjukkan pemulihan ekonomi global.
Sentimen positif lainnya adalah Uni Eropa dan IMF akan menyediakan bantuan
keuangan sebesar €110 milyar untuk memperbaiki keadaan perekonomian
Yunani. Bursa regional Asia Pasifik juga mengalami kenaikan pagi ini, seperti
yang dialami oleh Strait Times dan Seoul Composite. Nikkei pada hari ini libur.
Rupiah menguat mendekati posisi Rp9.000 dengan kurs Rp9.003 per US$, naik
Rp25 dibandingkan posisi kemarin. Kami perkirakan pada hari ini indeks akan
bergerak di kisaran 2950 sampai dengan 3000.