Wednesday, April 28, 2010

Kinerja Bakrie Land (ELTY) 1Q10

ELTY mencatat peningkatan penghasilan usaha bersih yang signifikan sebesar
26,6% yoy menjadi Rp205,5 milyar pada 1Q10. Peningkatan terutama berasal
dari penjualan unit perkantoran sebesar hampir 4 kali lipat menjadi Rp47,2
milyar pada 1Q10. Pada 1Q10 ELTY mulai membukukan pendapatan dari jalan
tol Kanci - Pejagan senilai Rp9,5 milyar. Dengan kenaikan beban pokok
penghasilan yang tinggi sebesar 34% yoy, perusahaan masih mampu mencatat
kenaikan laba kotor sebesar 18,6% yoy menjadi Rp92,1 milyar. Beban usaha
meningkat sekitar 14% terutama akibat kenaikan beban umum dan administrasi.
Sehingga laba usaha mencatat kenaikan yang juga signifikan sebesar 27,8% yoy
menjadi Rp33,4 milyar pada 1Q10. Pendapatan lain-lain bersih turun 83% yoy
menjadi Rp1 milyar terutama akibat ELTY mencatat beban bunga bersih Rp2,8
milyar pada 1Q10 dibandingian penghasilan bunga bersih Rp4,5 milyar pada
1Q09. Meskipun demikian, laba bersih mencatat kenaikan tipis sebesar 6,5% yoy
menjadi Rp28 milyar pada 1Q10.

Menurut kami ELTY telah mulai menunjukkan kemampuannya untuk dapat
meningkatkan kinerja operasionalnya secara cukup signifikan pada 1Q10,
seiring dengan pemulihan sektor property. Portfolio pendapatan perusahaan
bertambah seiring dengan dioperasikannya jalan tol Kanci - Pejagan pada
Januari 2010. Sehingga kami memiliki outlook positif terhadap kinerja ELTY
pada tahun 2010 yang juga didukung oleh pertumbuhan ekonomi Indonesia
yang terus membaik. Untuk tahun 2010F kami perkirakan ELTY akan
membukukan pendapatan Rp1,5 trilyun dengan laba bersih Rp152 milyar.
Target harga saham ELTY adalah Rp730 dengan menggunakan metode NAV.
Rekomendasi: BUY

Kinerja Bank Bukopin (BBKP) Kwartal 1 2010

BBKP pada kwartal I 2010 membukukan laba bersih mencapai Rp 441 miliar
atau meningkat 17%. BBKP pada kwartal I tahun ini memberikan kredit Rp 25
triliun sedangkan pada periode yang sama tahun lalu BBKP memberikan kredit
Rp 24 triliun, meski demikian pendapatan dari kredit BBKP mengalami
penurunan 8% dair Rp 949 miliar menjadi Rp 876 milar. Dana simpanan BBKP
meningkat 10% namun kenaikan tersebut tidak dibarengi dengan kenaikan biaya
pendanaan. Pada kwartal I tahun ini, BBKP bahkan mengeluarkan biaya lebih
kecil 25% daripada setahun sebelumnya.Apa yang terjadi pada performa BBKP
pada kwartal tahun ini hampir dialami oleh bank-bank lain yang laporan
keuangannya telah dirilis yakni mengalami peningkatan pemberian kredit
namun membukukan pendapatan dari kredit yang berkurang. Sementara pada
penempatan dana pihak ketiga terjadi kenaikan namun hal tersebut tidak diikuti
dengan kenaikan biaya pendanaan. Ini menunjukkan bahwa pergerakan suku
bunga kredit dan simpanan sangat berpengaruh.

Net interest margin BBKP pada tahun ini berada di 5.07% mengalami kenaikan
dari 4.36% setahun sebelumnya yang dapat diartikan pergerakan suku bunga
kredit BBKP turun lebih lambat daripada suku bunga simpanannya.Dari laporan
keuangan BBKP kami melihat BBKP masih mampu memperoleh likuiditas dengan
cara menerbitkan surat hutang atau melakukan repo. Kedua hal tersebut dapat
menjadi alternatif pendanaan apabila animo menabung masyarakat turun
karena suku bunga simpanan yang kurang menarik. LDR BBKP juga masih
menyediakan ruang untuk bertumbuhnya kredit.BBKP tidak termasuk dalam
cakupan analisa kami sehingga kami tidak memberikan target harga wajar dan
rekomendasi.

Indeks Berpeluang Untuk Rebound

Indeks bursa Dow Jones ditutup menguat meski bursa di seberang kontinental
masih bergerak di teritori merah. Perlemahan bursa di Eropa disebabkan
kekhawatiran terhadap hutang negara Spanyol, Yunani dan Portugal. Sementara
data makro ekonomi di Amerika yang menyebutkan Fed rate akan ditahan di
level yang mendekati 0%. Data ketenagaan kerja Amerika menunjukkan adanya
perbaikan. Tekanan pada petinggi Eropa meningkat untuk menambah jumlah
dana talangan terhadap kredit hutang yang memburuk dan disinyalir pinpinan
Eropa menyetujui penambahan dana talangan. Bursa di kawasan asia yang telah
bertransaksi aktif bergerak variatif.Harga komoditas bergerak beragam dimana
minyak bumi bergerak relatif stabil. Komoditas metal di LME seperti timah dan
nikel melemah. Demikian juga minyak kelapa sawit mentah yang
diperdagangkan di Malaysia. Rupiah cenderung bergerak menguat menunjukkan
arah dana asing ke Indonesia. Indeks kemarin melemah cukup dalam sementara
berita makro ekonomi dari Amerika dan dalam negeri masih baik memberikan
kesempatan investor untuk kembali mengumpulkan saham-saham yang telah
terkoreksi. Indeks akan ditutup menguat dan bergerak di kisaran 2900-2950.

MORNING NEWS

QPlus(29/4) - Pasar saham AS pada Rabu bangkit kembali dari kerugian sesi lalu,
dengan semua indeks utama naik pada penutupan dan Dow melewati kembali tanda 11.000 poin.
Dow Jones Industrial Average naik 53,28 poin (0,48 persen) menjadi 11.045,27 pada akhir perdagangan
setelah sesi brutal pada Selasa yang mengakibatkan indeks turun lebih dari 200 poin. Indeks komposit
Nasdaq naik 0,26 poin (0,01 persen) ke 2.471,73 dan indeksStandard & Poor`s 500 naik 7,65 poin (0,65 persen)
menjadi 1.191,36.

Saham naik dari posisi terendah Selasa pada tanda-tanda bahwa bailout Uni Eropa untuk Yunani muncul
lebih mungkin dan berita bahwa Federal Reserve tidak mungkin menaikkan suku bunga dalam waktu dekat.
Uni Eropa pada Rabu menyerukan pertemuan puncak krisis karena krisis utang Yunani yang meningkat
memukul pasar global di tengah kekhawatiran bahwa lebih banyak negara akan tersedot masuk. Para pemimpin
dari 16 negara yang menggunakan mata uang euro akan bertemu di Brussel sekitar 10 Mei mencoba menyepakati
operasi penyelamatan besar-besaran. Menangkis berita bahwa peringkat Portugal dan Spanyol keduanya
diturunkan, pasar Amerika Serikat menerima dorongan dari penilaian ekonomi lebih optimis dari Federal
Reserve AS.

Menunjuk ke sedikit percepatan pemulihan ekonomi, Fed mengatakan pasar tenaga kerja dan perumahan
menunjukkan perbaikan dan pengeluaran telah meningkat. "Kegiatan ekonomi terus menguat dan ... pasar tenaga
kerja mulai membaik," kata Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC).

End (As)

IQPlus(29/4) - Saham Eropa jatuh pada Rabu dalam perdagangan bergolak setelah
lembaga pemeringkat Standard & Poor`s menurunkan peringkat kredit Spanyol di tengah
kekhawatiran bahwa krisis utang Yunani menyebar. Di London, acuan indeks FTSE 100 ditutup
turun 0,30 persen pada 5.586,91 poin, tetapi penurunan lebih ditandai di Prancis dan Jerman,
keduanya ekonomi zona euro. Di Paris, indeks CAC 40 jatuh 1,50 persen menjadi berakhir di
3.787 poin, sementara di Frankfurt, indeks Dax 30 turun 1,22 persen menjadi 6.084,34 poin.

End (As)

IQPlus(29/4) - Credit Agricole, sebuah bank terkemuka Prancis, Rabu mengatakan,
pihaknya memiliki eksposur sekitar 850 juta euro (1,12 miliar dolar) terhadap utang pemerintah
Yunani, terutama melalui anak perusahaan di Yunani, Emporiki. "Eksposur bank terhadap surat
utang Yunani yang berisiko adalah 850 juta euro, termasuk 600 untuk Emporiki," kata juru bicara
bank kepada AFP. Saham Credit Agricole saham merosot 3,41 persen menjadi 11,05 euro di Bursa
Paris di tengah kekhawatiran terhadap krisis utang Yunani. Lembaga pemeringkat Standard & Poor`s
pada Selasa telah menurunkan peringkat utang Yunani.

End (As)

IQPlus(29/4) - Federal Reserve AS (Bank Sentral AS) pada Rabu, memutuskan untuk terus
mempertahankan suku bunga utamanya pada tingkat hampur nol, mengatakan pihaknya mengharapkan
bertahan di sana untuk sebuah periode "diperpanjang." Fed mengatakan "inflasi cenderung lemah" dan
berbagai faktor lain "cenderung menjamin tingkat suku bunga dana federal yang sangat rendah untuk
periode diperpanjang."

Selain itu, Bank Sentral AS atau The Federal Reserve juga mengatakan, pasar tenaga kerja AS yang
bermasalah "mulai membaik," karena itu pihaknya terus mempertahankan suku bung ultra-rendah.
The Fed mencatat bahwa "kegiatan ekonomi terus menguat dan pasar tenaga kerja mulai membaik,"
penilaian lebih cerah dari satu bulan yang lalu.

End (As)


IQPlus(29/4) - Harga minyak dunia meningkat secara dramatis pada akhir Rabu, setelah sehari
diguncang krisis Yunani dan penguatan dolar. Kontrak utama New York, minyak mentah light sweet untuk
pengiriman Juni, naik 78 sen menjadi 83,22 dolar per barel. Minyak mentah Brent North Sea, London, untuk
penyerahan Juni naik 38 sen menjadi 86,16 dolar per barel.

Sebuah "rally" pada akhir perdagangan mengatasi tren menurun sepanjang hari. "Mereka menunggu sampai
menit terakhir untuk menunjukkan tangan mereka," kata Ellis Eckland, seorang analis independen. Karena pasar
bersiap untuk tutup, berita bahwa Federal Reserve AS mempertahankan suku bunga pada tingkat yang sangat
rendah, lebih merangsang ekonomi. Sebelumnya, Departemen Energi AS (DoE) mengatakan cadangan minyak
mentah meningkat 1,9 juta barel dalam pekan yang berakhir 23 April menunjukkan melemahnya permintaan.

Pasar telah memperkirakan untuk kenaikan sekitar 800.000 barel. "Orang-orang memperkirakan jumlahpersediaan
mereka mengerikan, sekarang mereka akan lama karena mereka berpikir tren akan berubah," Eckland menambahkan.

End (As)


Rumor Bursa
Cermati Saham Abdi Bangsa

(IST)

INILAH.COM, Jakarta - Saham PT Abdi Bangsa Tbk (diyakini berpeluang menuju level Rp135-150. Hal ini terkait dengan peluang pemilik perseroan atau Grup Mahaka.

Kabar di pasar menyebutkan, Grup Mahaka akan mengakuisisi PT Indosiar Media Karya Mediaka Tbk (IDKM) karena lebih siap secara dana maupun kecocokan harga yang ditawarkan.

Kemarin, saham ABBA naik Rp75 ke Rp105. [san/cms]



Rumor Bursa
BHIT Akuisisi Tambang Batubara

(IST)

INILAH.COM, Jakarta - Kabar di pasar berhembus, PT Bhakti Investama Tbk (BHIT) segera mengumumkan realisasi akuisisi tambang batubara di Kalimantan dan Sumatera.

Langkah ini mengukuhkan ekspansi perseroan ke bisnis sumber daya mineral, setelah mengakusisi blok migas di Sumatera dan Papua. Karena itu, sahamnya berpotensi menuju Rp1.000.

Sementara itu, pada penutupan perdagangan bursa kemarin harga saham BHIT ditutup turun Rp30 ke Rp810. [san/cms]




HSG Siap Rebound, Cermati UNTR, HEXA & BKSL
Natascha & Vina Ramitha

(inilah.com/Agung Rajasa)

INILAH.COM, Jakarta – Bursa saham Kamis (29/4) diprediksikan rebound, setelah terkoreksi cukup dalam pada perdagangan kemarin. Trading buy saham UNTR, HEXA dan BKSL.

Analis Philip Sekuritas Arif Budiman memperkirakan, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hari ini akan menguat. Koreksi yang terjadi pada perdagangan karena sentimen dari Yunani dan Portugal, terkait masalah defisit anggaran yang tak kunjung usai.

“Namun pasar domestik tak perlu mengkhawatirkan masalah ini sebab ekspor kita ke pasar Eropa tak banyak,” paparnya kepada INILAH.COM, Rabu (28/4) petang. Dalam kondisi ini, Arif merekomendasikan saham-saham sektor alat berat seperti PT United Tractors (UNTR) dan PT Hexindo Adiperkasa (HEXA).

Menurutnya, sektor penjualan alat-alat berat menunjukkan perkembangan positif, terlihat pada sales revenue kuartal pertama 2010 yang melonjak ketimbang periode sama tahun lalu. Sentimen positif HEXA juga berasal dari order alat berat untuk pertambangan batubara. “Saya rekomendasikan trading buy untuk HEXA dengan target harga Rp5.500,” ujarnya.

Sedangkan saham UNTR diperkirakan juga dapat dilakukan trading, dengan target harga bisa mencapai Rp21.000. Ia menilai, anak usaha Astra ini diuntungkan dengan perkembangan sektor agrobisnis dan kehutanan, ditunjang ekspansi karena kenaikan harga komoditas. “Terutama batubara dan minyak kelapa sawit (CPO),” lanjut Arif.

Saham lain yang juga direkomendasikan adalah saham properti lapis kedua seperti PT Sentul City (BKSL). Menurutnya, setelah saham big cap, emiten ini menjadi pilihan karena harga sahamnya masih 80% diskon terhadap NAB (nilai aktiva bersih) pada Rp850.

NAB BKSL terus naik karena harga tanah sedang menanjak. Land bank juga meningkat setelah mengakuisisi PT Bukit Jonggol Asri. “Banyak potensi upside pada saham ini, dengan target harga di Rp250,” pungkasnya.

Pada perdagangan kemarin, IHSG ditutup melemah 35,98 poin (1,22%) ke 2.903,32 dengan jumlah saham naik 85, turun 140, dan stagnan 68. Sedangkan dari sisi nilai transaksi mencapai Rp3,99 triliun dengan volume 5,571 miliar lembar. Secara sektoral, sektor konsumer tetap bertahan di zona hijau walau sempat berada di zona merah pada siang tadi. Sektor konsumer naik 3,849 ke 811,8. [ast/mdr]




Pilihannya: WIKA, TOTL & ADHI
Saham Infrastruktur Gak Ada Matinya
Bastaman

(inilah.com/Agung Rajasa)

INILAH.COM, Jakarta - Tahun ini, pemerintah dipastikan akan mengenjot pembangunan infrastruktur. Itu bisa dilihat dari naiknya anggaran untuk infrastruktur di APBN 2010.

Tentu saja ini akan akan memberikan sentimen positif bagi emiten di sektor infrastruktur, tak terkecuali PT Adhi Karya (ADHI), PT Wijaya Karya (WIKA), dan PT Total Bangun Persada (TOTL).

Ketiga perusahaan tersebut tahun ini diyakini bakal mengeruk fulus besar. Maklum, sampai saat ini ketima emiten ini masih menjadi market leader di bisnis konstruksi.

Karena itu, sejumlah analis menganjurkan para investor untuk ngoleksi saham-saham perusahaan infrastruktur. Selain bisnis infrastruktur akan berkembang pesat, menurut seorang analis dari PT Kresna securities, kinerja eminten infrastruktur juga boleh dibilang lumayan bagus.

ADHI misalnya. Tahun lalu, perusahaan ini berhasil mencetak laba bersih Rp150 miliar atau naik 84% dibanding 2008. Sementara WIKA berhasil membukukan laba bersih Rp186 miliar atau tumbuh 15,59%.

Sekretaris Kementrian BUMN Said Didu mengatakan, tahun ini ADHI menargetkan pertumbuhan pendapatan 20% menjadi Rp10 triliun. Sementara WIKA menargetkan pendapatan Rp10,3 triliun atau naik 9,6% dibanding tahun lalu.

Said Didu juga yakin, kedua BUMN tersebut tahun ini dapat meningkatkan marginnya. “Kalau tahun lalu marginnya hanya 2-3%, tahun ini kami optimis bisa mencapai 5%,” katanya.

Target yang dipasang BUMN karya itu memang cukup wajar. Soalnya, selain menggarap proyek di dalam negeri, mereka juga tengah menggarap sejumlah kontrak di luar negeri.

ADHI, misalnya, sekarang tengah mengarap proyek infrstruktur di Qatar dengan nilai US$ 1 miliar. Sementara WIKA tengah mengincar proyek ifrastruktur di Aljazair yang total nilainya mencapai US$ 180 miliar. Proyek lain yang tengah diicar WIKA adalah pembangunan rumah susun di Libya dengan nilai Rp500 miliar.

Di lantai bursa, saham-saham perusahaan infrastruktur ini cukup menjanjikan. Saham WIKA, misalnya, Rabu (28/4) berada di level Rp425 per lembar. Para analis memperkirakan, saham BUMN ini dalam waktu dekat akan menuju e level Rp540 per lembar.

“Perkiraan itu terkait dengan sejumlah proyek yang tengah ditangani WIKA,” kata seorang analis dari PT Kresna Securities. Sementara saham TOTL diperkirakan akan naik ke level Rp350 dari posisi saat ini sebesar Rp275 per lembar.

Namun begitu seorang analis mengingatkan beberapa hal menyangkut saham-saham infrastruktur. Pertama, saham-saham ini umumnya termasuk saham lapis kedua. Oleh sebab itu, saham infrastruktur rawan aksi spekulasi.

Saran kedua, investasi pada saham-saham infrastruktur sebaiknya diniatkan untuk jangka panjang, tiga bulan, atau bahkan satu tahun. “Sebelum membeli, ada baiknya investor melihat fundamental mereka,” katanya. [mdr]




IQPlus(29/4) - PT PP Tbk (PTPP) menargetkan pendapatan tahun 2010 mencapai Rp6,8 triliun,
sebanyak Rp560 miliar diantaranya merupakan penyelesaian pekerjaan dari proyek tahun 2009 (carry over).
"Kami menyelesaikan proyek Apartemen Gading Nias dengan nilai Rp 537,17 miliar, dan proyek konstruksi
bangunan dan pengembangan kampus dan pusat pelatihan UIN Alauddin Makassar dengan nilai Rp 255 miliar,"
kata Direktur Utama PT PP Tbk, Musyanif.

Indikasi semakin membaiknya kodisi perekonomian adalah penurunan tingkat suku bunga pinjaman dan
fokus pembangunan pemerintah terhadap sektor infrastruktur. Hal ini akan berdampak positif terhadap
kondisi likuiditas/cash flow perusahaan. Oleh karena itu PTPP akan tetap memiliki pertumbuhan yang tinggi.
Tahun 2010 pemerintah telah menganggarkan dana sebesar Rp106 triliun untuk pembangunan infrastruktur
yang meliputi infrastruktur bidang energi, pelabuhan dan lain-lain. Dengan demikian pihak manajemen percaya
bahwa PT PP akan berhasil mencapai target pendapatan tahun 2010 sebesar Rp6,8 triliun dan menjadi perusahaan
konstruksi dan investasi terkemuka di Indonesia.

PT PP (Persero) Tbk dalam lima tahun terakhir berhasil membukukan kenaikan pendapatan rata-rata 20,1 persen
per tahun sehingga dalam kuartal I tahun 2010 mencatat Rp561 miliar. "Pendapatan tersebut ditopang oleh
penyelesaian kontrak-kontrak besar Perseroan selama kuartal I 2010 serta inovasi dan efisiensi yang Perseroan
lakukan," kata Musyanif. Laba bersih Perseroan kuartal I 2010 mencatat kenaikan signifikan sebesar 26,24 persen
atau Rp15,36 miliar dibandingkan periode yang sama tahun 2009 sebesar Rp12,17 miliar. Dalam lima tahun terakhir
pertumbuhan laba bersih PTPP tumbuh konsisten di kisaran 24,5 persen

End (As)




IQPlus(29/4) - PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA), BUMN konstruksimencatatkan
pertumbuhan laba bersih pada triwulan I tahun 2010 sebesar 40% menjadi Rp64,28 miliar dibandingkan
periode yang sama tahun 2009 yaitu sebesar Rp 45,93 miliar. Kenaikan laba bersih 40 persen merupakan
prestasi tersendiri bagi kami melalui upaya-upaya penyempurnaan metode kerja dan efisiensi di segala
bidang, kata Direktur Utama WIKA, Bintang Perbowo di Jakarta, Rabu.

Pencapai laba didukung pendapatan triwulan I tahun 2010 sebesar Rp1,13 triliun, kata Bintang. Hingga
Triwulan I 2010 ini, perolehan kontrak baru WIKA adalah sebesar Rp1,45 Triliun . Salah satu dari kontrak
baru ini adalah pekerjaan Pembangunan Jalur Ganda KA Cikampek-Cirebon II, Segmen III dan Modifikasi
Stasiun Perujakan Cirebon. Pada sektor energi, WIKA menjadi pimpinan pasar dan telah mengerjakan
20 persen lebih kontrak pekerjaan kontruksi sipil untuk proyek pembangkit hingga IPP untuk Proyek
Percepatan I.

End (As)




IQPlus(29/4) - PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) mencatatkan kenaikan laba bersih per 31 Maret 2010
sekitar 20,39 persen, menjadi Rp256,3 miliar, jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun
sebelumnya sebesar Rp212,88 miliar. Hal itu disampaikan Manajemen Perseroan dalam laporan keuangannya
yang telah diterbitkan, Kamis. Dalam laporan tersebut tercatat kenaikan laba bersih ini di picu dari Penjualan
bersih Perseroan di per 31 Maret 2010 mengalami kenaikan menjadi Rp2,18 triliun dibanding periode yang
sama 2009 sebesar Rp1,99 triliun. Kemudian, laba usaha KLBF per 31 Maret 2010 menjadi Rp386,69 miliar
dari periode yang sama 2009 sebesar Rp308,23 miliar.

End (As)




KINERJA INDOCEMENT

Untung Kurs Dongkrak Laba INTP 56,42%



JAKARTA. Di kuartal satu 2010, mayoritas emiten produsen semen membukukan pertumbuhan kinerja yang baik. PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP), misalnya, yang berhasil meraup laba bersih sebesar Rp 786,36 miliar. Angka tersebut naik 56,42% dari kuartal satu 2009, yang sebesar Rp 502,72 miliar.

Pencapaian laba bersih INTP ini ditopang oleh peningkatan pendapatan bersih sebesar 16,44%. Pada kuartal satu 2010, pendapatannya sebesar Rp 2,55 triliun. Di sisi lain, INTP berhasil memangkas beban pokok penjualan menjadi Rp 1,23 triliun, atau merosot 44,72% dari periode sama 2009 yang sebesar Rp 1,78 triliun.

Kinerja INTP juga terimbas oleh penguatan mata uang rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS). Alhasil, selama tiga bulan pertama tahun ini, mereka membukukan laba kurs senilai Rp 15,28 miliar. Padahal, pada periode sama 2009, maish menderita rugi kurs Rp 56,67 miliar.

Budi Rustanto, analis Valbury Asia Securities, menilai kinerja INTP yang meningkat pada kuartal I 2010 dipengaruhi oleh kenaikan konsumsi semen nasional. "Pembangunan infrastruktur dan properti naik," imbuhnya, kemarin.

Menurut dia, selama kuartal I 2010, konsumsi semen domestik mencapai 9,7 juta ton. Artinya, naik 16,87% dari periode sama 2009. Konsumsi semen terbesar berasal dari Pulau Jawa, yaitu sebanyak 5,1 juta ton atau naik 15,91% dari kuartal satu 2009. "INTP basis pemasaran utamanya juga di Jawa," kata Budi.

Dia memperkirakan, hingga akhir tahun nanti, pendapatan INTP akan meningkat dibandingkan tahun lalu. Sejalan dengan bertambahnya konsumsi semen, INTP akan meningkatkan kapasitas produksi hingga 1,5 juta ton per tahun menjadi 18,6 juta ton. Caranya dengan pembangunan pabrik baru di Cirebon. Sedangkan pangsa pasar INTP cenderung tetap, yaitu sekitar 30%.


Sofyan Nur Hidayat




AKSI KORPORASI COWELL DEVELOPMENT

COWL Siap Beli Lahan Senilai Rp 200 M



JAKARTA. PT Cowell Development Tbk (COWL) tidak ingin melewatkan momentum bergairahnya pasar properti saat ini. Pengembang properti ini berniat mengembangkan usahanya dengan mengincar tiga lahan baru di kawasan Serpong, Surabaya, dan Balikpapan.

Hari Dhoho Tampubolon, Direktur COWL, mengatakan, akan membidik lahan seluas 200 hektare (ha). "Harga pembeliannya bisa mencapai Rp 200 miliar," imbuhnya kepada KONTAN, dua hari lalu.

Perluasan lahan sudah menjadi kebutuhan mendesak bagi COWL. Pasalnya, luas lahan kosong mereka kini hanya tersisa 109.105 meter persegi.

Hari bilang, COWL bakal mencari pembiayaan eksternal untuk menutup sebagian kebutuhan dana akuisisi. Selain utang bank, mereka membuka opsi penerbitan obligasi atau melepas saham baru alias rights issue. "Semua opsi sedang dipelajari," katanya.

Targetnya, opsi yang dipilih sudah bisa dipastikan pada akhir bulan ini atau awal Mei nanti. Sekedar informasi, per akhir 2009, COWL punya kas dan setara kas sebesar Rp 10,72 miliar.

Tak hanya mengincar lahan baru, COWL juga berencana membangun apartemen di kawasan Taman Anggrek, Jakarta Barat. Apartemen tersebut memiliki 29 lantai dan memuat sebanyak 600 unit kamar. Nantinya, apartemen ini akan berstatus strata title. Dana investasi pembangunannya mencapai Rp 150 miliar.

Nah, hingga saat ini, Hari mengaku sudah mengantongi dana hingga Rp 52,5 miliar. Ini merupakan dana internal perusahaan. Sedangkan sisanya sebesar Rp 97,5 miliar akan dicari dari pinjaman bank.

Menurut Hari, COWL akan menjajaki pinjaman dari bank-bank yang pernah bekerjasama dengan mereka. Seperti, PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) dan PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN).

Di sisi lain, Hari mengungkapkan, pendapatan COWL di kuartal I 2010 naik hingga dua kali lipat dari periode sama tahun 2009.
Bila pada kuartal pertama tahun lalu pendapatannya sebesar Rp 16,23 miliar, maka pada tiga bulan pertama 2010 nilainya menjadi sekitar Rp 32,46 miliar.

Abdul Wahid Fauzi



IQPlus(29/4) - PT Hotel Mandarine Regency Tbk (HOME) berhasil mencatatkan
laba bersih sebesar Rp189,3 juta per 31 Maret 2010, jika dibandingkan dengan periode
yang sama pada tahun 2009 yang merugi Rp7,98 miliar. Dalam laporan keuangannya disebutkan
Perolehan laba bersih ini disebkan dari Peroleh keuntung selisih kurs per 31 Maret 2010
sebesar Rp1,94 miliar, jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya
yang rugi Rp4,14 miliar. Kemudian pendapatan usaha Perseroan meningkat sebesar 23,08%
per 31 Maret 2010 menjadi Rp6,45 miliar, jika dibandingkan dengan periode yang sama pada
tahun sebelumnya Rp5,24 miliar.

End (As)



IQPlus(29/4) - PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), akan mendivestasi atau melepas
sebagian saham pada anak perusahaan, PT BNI Life, PT BNI Multifinance, PT BNI Sekuritas, dan
unit usaha Bank Syariah. "Divestasi dilakukan dalam rangka ekspansi dan fokus pada bisnis masing-
masing perusahaan," kata Direktur Utama Bank BNI, Gatot M Suwondo, usai "Indonesia Corporate Day",
di Hongkong, Rabu.

Menurut Gatot, divestasi bagian dari strategi agar masing-masing fokus pada jasa asuransi, pembiayaan,
sekuritas, dan layanan perbankan syariah. Ia menjelaskan, pelepasan BNI Life sudah dimasukkan dalam
Rencana Kerja Anggaran Perusahaan (RKAP) 2010, sehingga dimungkinkan dapat terealisasi pada tahun
ini juga. Adapun tiga usaha lainnya, akan diajukan pada tahun berikutnya. Ia menjelaskan, Bank BNI tetap
menjadi mayoritas dengan kepemilikan saham minimal 60 persen. "Jumlah saham yang akan dilepas masih
dihitung oleh penasehat keuangan. Akan tetapi kita ingin tetap mayoritas," ujarnya.

End (As)