Monday, May 10, 2010

MORNING NEWS

IQPlus(11/5) -Saham-saham AS berbalik naik (rebound) tajam pada Senin, dengan indeks blue-chip Dow ditutup naik hampir empat persen setelah paket penyelamatan besar-besaran untuk zona euro mengurangi kekhawatiran investor terhadap krisis utang. Dow Jones Industrial Average melompat 404,71 poin (3,90 persen) menjadi 10.785,14 menyusul seminggu turbulensi untuk Wall Street yang melihat indeks sempat turun hampir 1.000 poin pada Kamis. Menyusul kenaikan yang kuat oleh saham Asia dan Eropa, Dow membukukan kenaikan sesi tunggal terhebatnya sejak Maret 2009. Indeks komposit Nasdaq naik 109,03 poin (4,81 persen) menjadi
2.374,67, merupakan kenaikan harian tiga digit pertama sejak Oktober 2008, sedangkan indeks Standard & Poor`s 500 naik 48,85 poin (4,40 persen) menjadi 1.159,73.


IQPlus (11/5) - Saham-saham AS berbalik naik (rebound) tajam pada Senin, dengan indeks
blue-chip Dow ditutup naik hampir empat persen setelah paket penyelamatan besar-besaran untuk zona euro mengurangi kekhawatiran investor terhadap krisis utang. Dow Jones Industrial Average melompat 404,71 poin (3,90 persen) menjadi 10.785,14 menyusul seminggu turbulensi untuk Wall Street yang melihat indeks sempat turun hampir 1.000 poin pada Kamis.
Menyusul kenaikan yang kuat oleh saham Asia dan Eropa, Dow membukukan kenaikan sesi tunggal terhebatnya sejak Maret 2009.

Indeks komposit Nasdaq naik 109,03 poin (4,81 persen) menjadi 2.374,67, merupakan kenaikan harian tiga digit pertama sejak Oktober 2008, sedangkan indeks Standard & Poor`s 500 naik 48,85 poin (4,40 persen) menjadi 1.159,73. Investor bereaksi positif terhadap adopsi bersama oleh Uni Eropa dan Dana Moneter Internasional, Senin, awal dari paket bantuan 750-miliar euro (satu triliun dolar) untuk Yunani dan zona euro tetangganya untuk meredam krisis yang mengancam pemulihan ekonomi global. Setelah pengumuman itu, Federal Reserve AS, Bank Sentral Eropa dan bank sentral di Jepang, Inggris, Kanada dan Swiss mengatakan mereka akan campur tangan untuk memastikan bahwa kekurangan dolar tidak terjadi di pasar Eropa.


IQPlus (11/5) - Badan Pengawas Pasar Modal AS (SEC) dan para pemimpin bursa-bursa utama pada Senin setuju untuk memperkuat "circuit breakers" (pemutus kontak) setelah saham terjun yang belum pernah terjadi sebelumnya minggu lalu, kata SEC. Ketua SEC Mary Schapiro melakukan sebuah pertemuan "konstruktif" pada pagi hari dengan para pemimpin dari enam bursa, termasuk New York Stock Exchange (NYSE) dan NASDAQ, serta Otoritas Regulator Industri Keuangan, komisi itu mengatakan dalam pernyataan singkat tertulis.

Pertemuan diadakan "untuk membahas penyebab kejadian pasar pada Kamis, faktor kontribusi potensial, dan kemungkinan reformasi pasar," katanya. "Sebagai langkah pertama, para pihak menyepakati kerangka struktural, untuk disempurnakan pada hari berikutnya, untuk memperkuat pemutus kontak dan penanganan perdagangan yang salah." Peserta lain dalam pertemuan SEC adalah bursa saham BATS, Direct Edge and International Securities Exchange (ISE) dan bursa opsi Chicago Board Options Exchange (CBOE).

SEC menyelidiki penyebab di balik terjunnya saham yang belum pernah terjadi sebelumnya pada Kamis di mana Dow Jones Industrial Average dalam waktu singkat menghapuskan miliaran dolar nilai saham.


IQPlus (11/5) -Harga minyak "rebound" (berbalik naik) pada Senin setelah rencana penyelamatan Uni Eropa-Dana Moneter Internasional satu triliun dolar meredakan kekhawatiran pasar atas krisis utang Eropa, kata para dealer. Kontrak utama New York, minyak mentah light sweet untuk pengiriman Juni, melompat 1,69 dolar menjadi 76,80 dolar per barel.
Minyak mentah Brent North Sea, London, untuk penyerahan Juni melonjak 1,85 dolar menjadi 80,12 dolar. "Langkah tajam kenaikan di pasar minyak sebagai jawaban atas berita akhir pekan bahwa ECB dan menteri keuangan zona euro telah menyetujui tambahan ... dana darurat," analis di bank JPMorgan Chase mengatakan dalam laporan. "Respon kebijakan ini adalah ekspektasi terhadap stabilitas pasar yang telah bergolak oleh ancaman penularan dari krisis pendanaan pemerintah Yunani," kata mereka.


IQPlus (11/5) - Dolar AS jatuh terhadap euro pada Senin, setelah para pejabat Uni Eropa
meluncurkan paket penyelamatan keuangan hampir satu triliun dolar untuk ekonomi zona euro bermasalah tetapi ketakutan atas krisis utang Eropa tetap ada. Prospek euro juga berkurang oleh peringatan dari Moody`s Investor Service yang mungkin menurunkan peringkat kredit Portugal dan menurunkan peringkat Yunani yang sarat utang ke status junk (sampah).

Krisis utang dimulai dengan kegoyahan Yunani ke arah default (gagal), memicu kekhawatiran tentang ekonomi lemah lain seperti Portugal, Spanyol dan bahkan Italia. Euro meningkat menjadi 1,2778 dolar sekitar 2100 GMT di New York dari 1,2759 dolar pada Jumat.
Mata uang tunggal Eropa menguat kembali di atas 1,30 dolar pada perdagangan Senin pagi setelah Uni Eropa dan IMF menyetujui paket penyelamatan hampir satu triliun dolar untuk zona euro. Namun euro kembali tergelincir. "Ini menandakan bahwa paket yang diusulkan Eropa diterima hangat oleh pedagang, namun ketidakpastian belum berkurang sama sekali," kata Kathy Lien, direktur riset mata uang di Global Forex Trading.



Rumor Bursa
Cermati Saham Bhakti Investama

(inilah.com)

INILAH.COM, Jakarta - Saham PT Bhakti Investama Tbk (BHIT) bakal dikerek menuju level Rp400-500 dalam jangka pendek.

Proyeksi saham tersebut terkait rencana BHIT menerbitkan obligasi konversi pada harga Rp412,5 per saham dalam waktu dekat. Selain itu, rencana perseroan membagikan saham bonus ikut memacu kenaikan BHIT.

Pada perdagangan bursa kemarin, harga saham BHIT ditutup di leve Rp290 dengan volume perdagangan sebanyak 84,43 juta lemabr. [san/cms]


Rumor Bursa
Saham RODA Dikerek Menuju Rp100

Konsorsium broker dikabarkan bakal menggerek saham PT Royal Oak Development Tbk (RODA) menembus level Rp100 dalam waktu dekat.

Proyeksi kenaikan harga saham RoDA juga terkit kabar perseroan tengah mengkaji masuk dalam bisnis pertambangan. Selain itu, kemungkinan perseroan kan menggelar rights issue untuk menambha modal.

Sementara itu, pada penutupan perdagangan bursa saham kemarin, harga saham RODA ditutup Rp53. [san/cms]


Prediksi Saham Hari Ini
Saham TINS & INCO Masih Solid
Natascha & Vina Ramitha

Bursa saham Selasa (11/5) diprediksikan melanjutkan penguatan meski terbatas. Saham pertambangan seperti TINS dan INCO bisa digunakan untuk trading.

Analis eTrading Chandra Widjanarka mengatakan, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih akan menguat pada perdagangan hari ini. Rebound yang cukup tinggi menyebabkan IHSG kembali berada di area resisten. “Tidak ada sentimen negatif yang berarti,” ujarnya kepada INILAH.COM, Senin (10/5) kemarin.

Dari dalam negeri tak terlalu banyak sentimen, dengan meredanya kekhawatiran akibat Menkeu Sri Mulyani yang mundur dari jabatannya. Koreksi akibat Sri Mulyani tak banyak berpengaruh karena berbarengan dengan krisis Eropa dan insiden anjloknya Wall Street pekan lalu dalam hitungan menit. “Bursa regional sudah pulih dan kembali membuka peluang IHSG ke 3.000,” lanjut Chandra.

Dalam kondisi seperti ini, ia merekomendasikan trading di saham-saham yang masih terbuka potensi upside-nya. Seperti saham pertambangan PT Timah (TINS) dan PT Nickel Indonesia (INCO). “Trading buy dengan antisipasi kenaikan lanjutan,” ujarnya.

Kedua saham ini masih overbought dan membentuk golden cross. Yakni sebuah indikator persimpangan antara downtrend dan uptrend yang mengindikasikan sinyal pembelian. Sinyal ini diperkirakan solid sampai perdagangan hari ini. “Sehingga polanya masih bisa berlangsung,” imbuh Chandra.

Selain sektor tersebut, sektor perbankan juga ada potensi upside. Namun sinyalnya tak cukup kuat, di tengah trading yang memanfaatkan kenaikan. Sebab itulah, Chandra tak merekomendasikan perbankan.

Pada perdagangan Senin (10/5), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup naik tajam 111,094 poin (4,05%) ke level 2.850,427. Perdagangan di Bursa Efek Indonesia sangat ramai, dimana volume transaksi tercatat 6,763 miliar lembar saham, senilai Rp 6,241 triliun dan frekuensi 138.912 kali. Sebanyak 214 saham naik, 36 saham turun dan 45 saham stagnan. [ast/mdr]



IQPlus (11/5) - Rapat umum pemegang saham PT Tigaraksa Satria Tbk yang berlangsung di Jakarta Senin memutuskan untuk membagikan dividen sebesar Rp 39 per saham. Total dividen yang dibagikan sebesar Rp35,8 miliar atau setara dengan 72 persen dari laba bersih tahun buku 2009 sebesar Rp49,6 miliar .
Direktur Utama Tigaraksa, Lianne Widjaja ddi Jakarta Senin mengatakan, dividen akan dibagikan pada pertengahan Juni 2010.
Sementara itu pada 2010 perseroan menargetkan pendapatan sebesar Rp5 triliun atau naik 20 persen dibandingkan sebelumnnya. Pada kuartal I 2010 penjualannya baru mencapai Rp1,2 triliun atau naik dibandingkan periode sama sebelumnya Rp 1,05 triliun.
Sedangkan pada kuartal I-2010, perseroan mencatat laba bersih sebesar Rp 13,1 miliar atau turun dibanding periode sama sebelumnya Rp 14,4 miliar.



IQPlus (11/5) - Bakrie Telecom menerbitkan 11,50 % Guaranteed Senior Notes senilai $250 juta melalui anak usahanya Bakrie Telecom Pte Ltd pada 7 mei 2010. Keterangan selasa menyebutkan jatuh tempo obligasi ini pada 2-15. Notes ini dijamin oleh Perseroan selaku pemegang saham Bakrie Telecom Pte Ltd.
Hasil dana obligasi ini akan dilakukan untuk pengembangan usaha jangka panjang dimana akan dipergunakan antara lain untuk ; $175 juta pembayaran hutang perseroan, $14.400 untuk mendanai Interest Reserve Account dan sisanya untuk belanja modal terkati dengan bisnis wireless Broadband.


IQPlus (11/5) - PT Metrodata Electronics Tbk (MTDL) berencana untuk melakukan penambahan modal tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMTHMETD) sebanyak 102.000.000 saham yang merupakan 5% dari modal disetor Perseroan pada harga Rp96,00 per saham. Disampaikan Perseroan melalui keterbukaan informasinya yang telah diterbitkan, Selasa. Disebutkan, Dana yang diterima Perseroan dari PMTHMETD akan dipergunakan untuk
tambahan modal kerja dan/atau pengurangan hutang Perseroan. PMTHMETD ini akan dilaksanakan setelah disetujui oleh RUPSLB Perseroan hari Rabu, 26 Mei 2010.


IQPlus (11/5) - Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Armida S Alisjahbana mengungkapkan bahwa Sidang Kabinet pada Selasa ini mengagendakan pembahasan Rancangan Akhir Rencana Kerja Pemerintah (RKP) tahun 2011.
"Dalam rangka penyempurnaan dan finalisasi, Rancangan Akhir RKP 2011 akan dibahas dalam Sidang Kabinet, yang telah diagendakan pada 11 Mei 2010," kata Armida di Kantor Bappenas Jakarta.

Ia menyebutkan, setelah penyempurnaan dan finalisasi, maka Rancangan Akhir RKP 2011 akan ditetapkan dalam Peraturan Presiden tentang RKP Tahun 2011.

"Selanjutnya, Peraturan Presiden tentang RKP 2011itu akan disampaikan kepada DPR-RI pada pekan kedua Mei 2010," katanya. Menurut dia, RKP 2011 akan menjadi pedoman untuk penyusunan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) Tahun 2011. Ia menyebutkan, dalam rangka penyusunan RKP Tahun 2011, Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas telah menyelenggarakan Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional (Musrenbangnas) Tahun 2010 pada 28 April hingga 1 Mei 2010. Kegiatan itu dilanjutkan dengan penyelenggaraan Forum Pascamusrenbangnas yakni Pertemuan Bilateral dan Rapat Koordinasi Pembangunan Tingkat Pusat (Rakorbangpus) II Tahun 2010 pada 3-4 Mei 2010.