Thursday, June 3, 2010

Jasa Marga (JSMR): Rencana Kenaikan Tarif Tol Soekarno-Hatta dan Cikampek

Pemerintah akan menaikkan tarif untuk 2 ruas tol yang dikelola oleh JSMR yaitu yaitu Tol Sedyatmo (Tol Bandara Sekarno Hatta) dan Tol Jakarta Cikampek. Kenaikan tarif akan dilakukan pada akhir Juni 2010. Berkaitan dengan besaran kenaikannya, hal itu akan mengacu pada besaran inflasi yaitu ruas Jakarta-Cikampek besaran inflasi selama 1 Mei 2008-30 April 2010 sebesar 10,8%.

Sementara ruas Sedyatmo besaran inflasi Jakarta 1 Juni 2008-31 Mei 2010 sebesar 11%.Kenaikan tarif tol memang biasa dilakukan untuk setiap ruas dalam dua tahun sekali. Potensi pertumbuhan kinerja JSMR antara lain didorong oleh kenaikan tarif tersebut selain penambahan ruas tol baru dan peningkatan jumlah kendaraan yang melalui jalan tol. Dengan akan direalisasikannya kenaikan tarif tol Sedyatmo dan Jakarta - Cikampek akan dapat meningkatkan kinerja JSMR cukup signifikan pada tahun 2010F, mengingat jumlah kendaraan yang melaluinya cukup banyak dibandingkan ruas tol lain yang dikelola oleh JSMR.

Kami perkirakan pada tahun 2010F JSMR akan membukukan pendapatan Rp4,3 trilyun dengan laba bersih Rp1,28 trilyun. Target harga saham JSMR adalah Rp2.000 dengan menggunakan metde DCF. Harga saham JSMR saat ini sama dengan target harga kami. Rekmendasi: HOLD.

Dividen Timah (TINS) 2009

Rapat umum pemegang saham memutuskan untuk membagikan dividen sebanyak Rp 156,8 miliar. Laba bersih TINS pada tahun 2009 tercatat Rp 313,7 miliar sehingga pembagian dividen tersebut adalah 50% dari laba bersih TINS.

Pada tahun lalu EPS TINS mencapai Rp 62 dan penutupan harga kemarin di Rp 2150 maka hanya memberikan rasio dividen yield sebesar 1.4%. Dari nilai rasio dividen yield ini menunjukkan bahwa pembelian saham dengan harga pasar terakhir kurang memberikan keuntungan dari dividen yang menarik.

Investasi dari TINS mungkin dapat diperoleh dari ekspektasi pendapatan yang lebih baik di tahun ini yang nantinya dapat diharapkan pergerakan harga yang lebih baik di tahun ini. Kami perkirakan harga komoditas timah akan membaik di tahun ini daripada tahun lalu dan TINS juga akan melakukan efisiensi sehingga dapat memperbaiki margin pendapatan bersih. Perhitungan harga wajar yang kami lakukan dengan menggunakan metode Discounted Cash Flow mendapatkan harga wajar TINS di Rp 2700. Dengan harga penutupan terakhir TINS dapat memberikan keuntungan investasi 25% oleh karena itu kami merekomendasikan BUY.

Indeks dapat terkoreksi hari ini

Penguatan yang signifikan terjadi kemarin kami perkirakan akan sulit terjadi kembali. Bursa acuan semalam menguat hanya 5 poin saja. Demikian bursa regional yang telah bertransaksi pagi hari ini bergerak beragam. Nikkei Jepang, Singapur Strait Times dan Kospi Korea bergerak menguat namun bursa dari Taiwan melemah. Spekulasi akan naiknya laporan jumlah pekerja di Amerika sedikit mengurangi optimisme pasar dengan kekhawatiran pertumbihan ekonomi cina yang melemah.Harga komoditas pun bergerak beragam. Harga minyak bumi dan nikel melemah namun harga timah menguat. Mata uang EUR masih diperdagangkan melemah terhadap USD dam JPY menunjukkan masih adanya kekhawatiran terhadap ekonomi eropa.Penguatan yang terjadi kemarin memberi peluang bagi investor untuk melakukan aksi profit taking hari ini.

Pergerakan mata uang rupiah yang cenderung melemah menunjukkan adanya pergerakan dana keluar dari negara ini. Oleh karenanya kami memprediksi indeks hari ini dapat ditutup pada teritori negatig dan bergerak pada rentang 2750-2850.