Tuesday, September 8, 2009

REKOMENDASI HARI INI

ADRO , Rekom. : BUY dengan stoploss di 1350 dan kesempatan mengambil untung disekitar resist . Price : 1380 . Support II : 1280 , Support I : 1320 , Pivot : 1350 , Resist I : 1390 , Resist II : 1420 . Technical Notes : break resist

ASII , Rekom. : BUY dengan stoploss di 29500 dan kesempatan mengambil untung disekitar resist . Price : 29950 . Support II : 29150 , Support I : 29450 , Pivot : 29700 , Resist I : 30000 , Resist II : 30250 . Technical Notes : buying power after doji


BNBR , Rekom. : BUY dengan stoploss di 131 dan kesempatan mengambil untung disekitar resist . Price : 136 . Support II : 129 , Support I : 132 , Pivot : 134 , Resist I : 137 , Resist II : 139 . Technical Notes : rebound from support


BSDE , Rekom. : BUY dengan stoploss di 640 dan kesempatan mengambil untung disekitar resist . Price : 680 . Support II : 638 , Support I : 655 , Pivot : 668 , Resist I : 685 , Resist II : 698 . Technical Notes : rebound from support


BUMI , Rekom. : BUY dengan stoploss di 2950 dan kesempatan mengambil untung disekitar resist . Price : 3025 . Support II : 2844 , Support I : 2913 , Pivot : 2969 , Resist I : 3038 , Resist II : 3094 . Technical Notes : break trendline


ENRG , Rekom. : BUY dengan stoploss di 380 dan kesempatan mengambil untung disekitar resist . Price : 385 . Support II : 358 , Support I : 370 , Pivot : 378 , Resist I : 390 , Resist II : 398 . Technical Notes : break resist


INCO , Rekom. : BUY dengan stoploss di 4325 dan kesempatan mengambil untung disekitar resist . Price : 4375 . Support II : 4044 , Support I : 4188 , Pivot : 4294 , Resist I : 4438 , Resist II : 4544 . Technical Notes : break resist


INDF , Rekom. : BUY dengan stoploss di 2550 dan kesempatan mengambil untung disekitar resist . Price : 2650 . Support II : 2500 , Support I : 2550 , Pivot : 2600 , Resist I : 2650 , Resist II : 2700 . Technical Notes : rebound from support


AALI , Rekom. : Spec. BUY dengan stoploss di 21100 dan kesempatan mengambil untung disekitar resist . Price : 21550 . Support II : 20438 , Support I : 20925 , Pivot : 21238 , Resist I : 21725 , Resist II : 22038 . Technical Notes : near resist


ANTM , Rekom. : Spec. BUY dengan stoploss di 2450 dan kesempatan mengambil untung disekitar resist . Price : 2525 . Support II : 2131 , Support I : 2288 , Pivot : 2406 , Resist I : 2563 , Resist II : 2681 . Technical Notes : near resist


BBRI , Rekom. : Spec. BUY dengan stoploss di 7200 dan kesempatan mengambil untung disekitar resist . Price : 7300 . Support II : 7163 , Support I : 7225 , Pivot : 7263 , Resist I : 7325 , Resist II : 7363 . Technical Notes : near resist


ELTY , Rekom. : Spec. BUY dengan stoploss di 375 dan kesempatan mengambil untung disekitar resist . Price : 380 . Support II : 355 , Support I : 365 , Pivot : 375 , Resist I : 385 , Resist II : 395 . Technical Notes : near resist

LSIP , Rekom. : Spec. BUY dengan stoploss di 7550 dan kesempatan mengambil untung disekitar resist . Price : 7750 . Support II : 7425 , Support I : 7550 , Pivot : 7675 , Resist I : 7800 , Resist II : 7925 . Technical Notes : near resist


PGAS , Rekom. : Spec. BUY dengan stoploss di 3450 dan kesempatan mengambil untung disekitar resist . Price : 3475 . Support II : 3294 , Support I : 3363 , Pivot : 3419 , Resist I : 3488 , Resist II : 3544 . Technical Notes : near resist


PTBA , Rekom. : Spec. BUY dengan stoploss di 12900 dan kesempatan mengambil untung disekitar resist . Price : 13100 . Support II : 12575 , Support I : 12750 , Pivot : 12925 , Resist I : 13100 , Resist II : 13275 . Technical Notes : near resist


TINS , Rekom. : Spec. BUY dengan stoploss di 2125 dan kesempatan mengambil untung disekitar resist . Price : 2175 . Support II : 1956 , Support I : 2038 , Pivot : 2106 , Resist I : 2188 , Resist II : 2256 . Technical Notes : near resist


UNSP , Rekom. : Spec. BUY dengan stoploss di 860 dan kesempatan mengambil untung disekitar resist . Price : 880 . Support II : 815 , Support I : 840 , Pivot : 865 , Resist I : 890 , Resist II : 915 . Technical Notes : near resist


UNVR , Rekom. : Spec. BUY dengan stoploss di 10850 dan kesempatan mengambil untung disekitar resist . Price : 10900 . Support II : 10500 , Support I : 10700 , Pivot : 10900 , Resist I : 11100 , Resist II : 11300 . Technical Notes : doji at high


BMRI , Rekom. : HOLD dengan stoploss ketat di 4100 dan kesempatan mengambil untung disekitar resist . Price : 4150 . Support II : 4050 , Support I : 4100 , Pivot : 4150 , Resist I : 4200 , Resist II : 4250 . Technical Notes : doji at high


ITMG , Rekom. : HOLD dengan stoploss ketat di 23900 dan kesempatan mengambil untung disekitar resist . Price : 23950 . Support II : 23538 , Support I : 23775 , Pivot : 23938 , Resist I : 24175 , Resist II : 24338 . Technical Notes : sideways


TLKM , Rekom. : HOLD dengan stoploss ketat di 8400 dan kesempatan mengambil untung disekitar resist . Price : 8450 . Support II : 8388 , Support I : 8425 , Pivot : 8488 , Resist I : 8525 , Resist II : 8588 . Technical Notes : sideways

Wijaya Karya (WIKA) Raih Kontrak PLTD

WIKA meraih kontrak pengerjaan pembangkit listrik tenaga diesel (PLTD) marine fule oil (MFO) berkapasitas 40 - 50 MW senilai Rp500 milyar. Listrik yang dihasilkan akan dijual ke PT Indonesia Power. Proyek tersebut akan dikerjakan selama 12 bulan. PLTD ini akan digunakan untuk memasok listrik di pulau Bali. Harga jual listrik dari PLTD ini adalah Rp1.183,2 per kwh dengan memperhitungkan BBM. Indonesia Power akan menyediakan lokasi PLTD, bertanggung jawab terhadap untuk penanganan analisis mengenai dampak lingkungan (amdal) serta menyediakan MFO. WIKA sebagai kontraktor utama akan menjalankan skema build, operation and transfer (BOT) selama 9 tahun. Porsi kepemilikan WIKA adalah 70% dan sisanya dimiliki oleh PT Mirlindo Pandu Kencana. Sumber pendanaan proyek berasal dari internal perseroan. Pengerjaan proyek akan dimulai pada Oktober 2009.

Kami menilai kepercayaan yang diperoleh WIKA untuk memasok listrik di pulau Bali akan meningkatkan recurring income perseroan dalam jumlah yang cukup signifikan. Hal ini juga menunjukkan kepercayaan PT Indonesia Power terhadap kemampuan perseroan dalam membangun pembangkit listrik serta mendistribusikan tenaga listrik yang dihasilkannya. Hasil dari penjualan listrik ini belum kami masukkan pada perkiraan kinerja 2009F karena pengerjaannya masih membutuhkan waktu 1 tahun.

WIKA memang merupakan perusahaan kontraktor yang telah banyak mengerjakan proyek pembangkit listrik. Untuk tahun 2009 kami perkirakan WIKA akan membukukan pendapatan Rp8,1 trilyun dengan laba bersih Rp200 milyar. Target harga saham WIKA adalah Rp600
dengan menggunakan metode DCF. Rekomendasi: BUY.

RUMOR TODAY 9 SEPTEMBER 2009

PT. Wijaya Karya Tbk (Wika) memenangi tender proyek pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) milik PT.Indonesia Power di Pesanggrahan, Bali. "Wika dalam proyek ini ikut serta dalam penyertaan modal 70 persen, sedangkan 30 persen lainnya dimiliki PT. Mirlindo Padu Kencana," kata Direktur Keuangan WIKA Ganda Kusuma di Jakarta, Rabu.Ganda mengatakan, proyek diharap selesai 12 bulan sejak pekerjaan dimulai Oktober 2009. Sebagai pimpinan konsorsium (leader consorcium), Wika bertanggung jawab dalam pekerjaan sipil, pengadaan alat utama, konstruksi, dan pemancangan.Wika dalam proyek ini akan menjalankan skema bangun, operasi, dan transfer (BOT) dalam kurun waktu sembilan tahun. Wika dalam proyek ini menyediakan sumber dana, melaksanakan semua pekerjaan, serta menjamin pasokan
selama masa kontrak, jelas Ganda.Pihak Indonesia Power sendiri berkewajiban menyediakan lokasi untuk disewa selama kontrak, penanganan AMDAL dan memasok kebutuhan bahan bakar bagi pembangkit Marine Fuel Oil (MFO).

PT Aneka Tambang Tbk (Antam) akan menutup pertambangan bauksit unit pertambangan Kijang, di Tanjung Pinang. Menurut Direktur Utama Antam Alwin Syah Loebis, dengan ditutupnya unit pertambangan bauksit di Tanjung Pinang menyebabkan kegiatan perseroan di wilayah tersebut secara bertahap akan dipindahkan ke Tayan, Kalimantan Barat."Operasi kita yang di kijang akan ditutup, karena Kuasa Pertambangan (KP) habis akhir bulan ini," kata Alwin Syah Loebis di Jakarta.

PT Indosat Tbk., mendapat tambahan frekuensi jaringan bergerak seluler generasi ke tiga (3G)."Tambahan pita frekuensi 2.1 GHz untuk Indosat pada rentang frekuensi 1955-1960 MHz berpasangan dengan 2145-2150 MHz," kata Presiden Direktur Indosat Harry Sasongko, dalam keterangan pers, di Jakarta, Rabu. Perolehan tambahan blok frekuensi tertuang dalam Keputusan Menteri (KM) Kominfo No 268/KEP/M.KOMINFO/9/2009. "Tambahan frekuensi 3G untuk meningkatkan kapasitas layanan 3G kepada pelanggan serta memenuhi kebutuhan pasar "broadband" yang tumbuh signifikan," kata Harry.

Fitch Ratings menetapkan peringkat Obligasi PT Bentoel Internasional Investama Tbk (RMBA) I Tahun 2007 senilai Rp1,35 trilyun di posisi "AAA(idn)" dengan prospek stabil. Lembaga tersebut dalam rilisnya mengungkapkan, rating ini didasarkan ekspektasi atas garansi penuh yang diberikan British American Tobacco Plc (BAT) dan adanya komitmen penggantian irrevovable dan unconditional untuk obligasi tersebut. Jaminan yang diberikan BAT sangat penting karena rangking yang dimiliki perusahaan itu lebih tinggi dari rating Negara Indonesia dalam mata uang lokal yang berada di posisi BB dengan prospek Stabil.

PREDIKSI
Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) berpeluang menguat pada perdagangan hari ini. Membaiknya harga komoditas disertai sentimen positif dari bursa global dan regional menjadi pendorong utama penguatan indeks. Pada perdagangan kemarin, indeks BEI melonjak 30,91 poin (1,32%) menjadi 2.371,3.

“Peluang penguatan indeks masih terbuka, menyusul ekspektasi penguatan indeks bursa global dan regional sepanjang hari ini,” ujar analis PT Mega Capital Indonesia Ratna Lim kepada Investor Daily di Jakarta, Selasa (8/9).

Tren penguatan harga minyak mentah dunia bisa menjadi katalis positif terhadap perdagangan komoditas lainnya di pasar internasional. Menurut dia, momentum tersebut akan dimanfaatkan pemodal untuk menopang penguatan harga saham emiten sektor komoditas.

Dia menambahkan, penguatan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) bisa menjadi sentimen pendukung pergerakan indeks hari ini. (epa)

Katarina Incar Patrakom

HARGA saham PT Katarina Utama Tbk (RINA) tengah diburu sejumlah broker, sehingga harganya berpotensi mencapai level Rp 180-185 dalam jangka pendek.

Sumber Investor Daily mengungkapkan, adanya kabar di pasar yang menyebutkan bahwa perseroan tengah mengincar mayoritas saham PT Patra Telekomunikasi Indonesia, anak usaha PT Telkom Tbk, menjadi momentum kenaikan harga RINA. Pada perdagangan kemarin, RINA ditutup menguat Rp 8 (5,63%) ke posisi Rp 150.


Cermati Saham Surya Semesta

HARGA saham PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA) berpeluang naik ke level Rp 550, karena perseroan disebut-sebut akan melangsungkan pemecahan nilai saham (stock split). Sumber Investor Daily mengatakan, rasio stock split perseroan yang beredar di pasar adalah 1:5.

Selain itu, kata dia, pengerjaan proyek resor baru di Bali dan mal di Jakarta juga bakal berdampak positif. Pada perdagangan kemarin, SSIA ditutup naik Rp 35 (9,21%) ke level Rp 415. (jau)