Monday, June 29, 2009

Cahaya Kalbar 1Q Sales Drop 38.38%

Monday, 29 June 2009 17:15:12
StockWatch (Jakarta) - Edible oil producer PT Cahaya Kalbar Tbk (CEKA) booked IDR363.12 billion of sales in January-March 2009, falling 38.38% from IDR592.55 billion in the same period of 2008, the company's president Erik Tjia said.

He said in a public expose document issued today (Monday 29/6) in Jakarta, sales stepped down on global recession that caused decline in the market's buying capability. He said 87.97% of the first-quarter sales or IDR321.19 billion came from the local market and IDR43.93 billion from the export market.

Gross profit stumbled 28.88% at IDR65.63 billion during that period from IDR92.28 billion in the same period of 2008, because production and sales were down, but operating profit was up 14.82% at IDR58.60 billion versus IDR51.04 billion.

But net profit was up 7.56% at IDR38.69 billion during that period versus IDR35.97 billion in the same period of 2008, due to decline in lower cost of goods sold (COGS) and operating expense. (abr/bw)

Top Loser 29-06-2009

Bursa Efek Indonesia
Top Loser 29-06-2009
Code Name Prev Close Change Pct. Volume Value Freq
AALI Astra Agro Lestari Tbk 17,500 17,100 400 -2.29% 577,000 9,876,900,000 259
TLKM Telekomunikasi Indonesia Tbk 7,600 7,400 200 -2.63% 22,520,000 168,127,475,000 1,216
PTRO Petrosea Tbk 10,000 9,800 200 -2.00% 13,500 131,900,000 8
PTBA Tambang Batubara Bukit AsamTbk 11,850 11,650 200 -1.69% 2,029,000 23,626,300,000 584
BYAN Bayan Resources Tbk 5,400 5,250 150 -2.78% 87,000 453,325,000 29
LSIP PP London Sumatera Tbk 6,150 6,000 150 -2.44% 945,000 5,705,550,000 268
UNVR Unilever Indonesia Tbk 9,150 9,000 150 -1.64% 1,071,000 9,625,325,000 261
BISI BISI International Tbk 1,920 1,860 60 -3.13% 960,000 1,801,505,000 197
DVLA Darya-Varia Laboratoria Tbk 1,570 1,520 50 -3.18% 9,000 13,775,000 4
MEDC Medco Energi International Tbk 3,075 3,025 50 -1.63% 1,950,000 5,877,062,500 335

Top Gainer 29-06-2009

Bursa Efek Indonesia
Top Gainer 29-06-2009
Code Name Prev Close Change Pct. Volume Value Freq
BATA Sepatu Bata Tbk 29,250 30,150 900 3.08% 500 15,075,000 1
TCID Mandom Indonesia Tbk 5,800 6,600 800 13.79% 92,500 592,725,000 25
GGRM Gudang Garam Tbk 11,650 12,450 800 6.87% 1,327,500 16,332,325,000 257
ITMG Indo Tambangraya Megah Tbk 19,900 20,200 300 1.51% 652,000 13,077,525,000 453
KKGI Resource Alam Indonesia Tbk 2,000 2,100 100 5.00% 500 1,050,000 1
BDMN Bank Danamon Tbk 4,650 4,750 100 2.15% 10,317,500 49,361,800,000 609
BBRI Bank Rakyat Indonesia Tbk 6,500 6,600 100 1.54% 11,357,500 74,725,000,000 644
INTP Indocement Tunggal Prakasa Tbk 7,700 7,800 100 1.30% 913,000 7,029,400,000 60
HEXA Hexindo Adiperkasa Tbk 2,300 2,375 75 3.26% 3,942,000 9,285,725,000 475
KBRI Kertas Basuki Rachmat Indon... 225 280 55 24.44% 2,500 700,000 1

Tambang Asing Harus Lepas 20% Saham

Monday, 29 June 2009 15:14:02
StockWatch (Jakarta) - Pemerintah bakal membatasi kepemilikan asing di sektor tambang di Indonesia. Sesuai dengan penerapan UU Minerba Nomor 4 tahun 2009 pasal 112 ayat 1, setelah lima tahun berproduksi, badan usaha pemegang IUP dan IUPK yang sahamnya dimiliki oleh asing wajib melakukan divestasi sahamnya pada pemerintah pusat, pemda, BUMN, BUMD atau Badan usaha swasta nasional. Divestasi tersebut harus dilakukan selama empat tahun.

Direktur Pembinaan Pengusahaan Mineral dan Batubara, Bambang Gatot Ariyono, mengatakan perusahaan tambang asing yang sudah lima tahun berproduksi harus mendivestasikan 20% sahamnya kepada pemerintah. Divestasi tersebut harus dilakukan selama empat tahun.

Dijelaskan, besaran divestasinya dalam UU tersebut belum ditentukan, sehingga hal tersebut akan diatur lagi melalui Peraturan Pemerintah. Ia menambahkan, kebanyakan perusahaan nasional rata-rata memiliki saham diperusahaan asing sekitar 20%. "Jadi dalam Rancangan PP nanti dimasukan kewajiban divestasi 20%," ujar Bambang di Jakarta, Senin (29/6).

Menurut Bambang, divestasi saham tersebut dilakukan selama empat tahun di mana setiap tahun perusahaan tambang asing tersebut harus mendivestasikannya sebanyak saham 5%. Pada tahun keenam perusahaan tersebut harus mendivestasikan 5%, tahun ketujuh 5%, kemudian di tahun kedepalan 5% hingga tahun kesembilan total yang didivestasikan 20%. (Herman Susanto)

FKS Multi Agro's Dividends IDR2.4 Bn

Monday, 29 June 2009 15:49:23
StockWatch (Jakarta) - Animal feed producer PT FKS Multi Agro Tbk (FISH) has decided to pay cash dividends of IDR5 per share for the 2008 fiscal year or totally IDR2.4 billion.

FKS Multi Agro's management said in an announcement to the shareholders, the management has allocated IDR100 million from the company's 2008 net profit for reserve and has decided to withhold IDR22.54 billion.

Until March 2009, FKS Multi Agro booked IDR380.55 billion of net revenue, falling 35.37% versus IDR588.8 billion in the same period of 2008, with net profit of IDR6.78 billion or 24.25% lower than IDR8.95 billion. (yan/bw)

Citra Marga Nusaphala Not to Pay Dividends

Monday, 29 June 2009 16:16:28
StockWatch (Jakarta) - Tollroad construction company PT Citra Marga Nusaphala Tbk (CMNP) has decided not to pay dividends for the 2008 fiscal year, the company's president Shadik Wahono said.

He said the company has decided to keep IDR2.44 billion of the company's IDR72.44-billion net profit in 2008 as reserve, and to withhold the IDR70 billion of the profit.

"Our shareholders have approved the whole agenda of the meeting as well as the management's decision not to pay dividends for 2008 fiscal year," he said in a public expose today (Monday 29/6) in Jakarta.

CMNP recorded revenue of IDR572 billion at the end of December 2008, rising 15.2% from IDR496.2 billion in 2007, while the company's net profit dropped 39.93% at IDR72.44 billion from IDR120.59 billion in 2007. (irawan/bd)

PENGAMAT: BI HARUS AWASI PENGUASAAN SAHAM ASING

Pengamat ekonomi dari Universitas Gajah Mada (UGM), Sri Adiningsih PhD, mengatakan, Bank Indonesia (BI) sebagai otoritas moneter di Indonesia harus mengawasi penguasaan saham asing, khususnya di bidang perbankan.

Jakarta, 16/5 (Roll News) - Pengamat ekonomi dari Universitas Gajah Mada (UGM), Sri Adiningsih PhD, mengatakan, Bank Indonesia (BI) sebagai otoritas moneter di Indonesia harus mengawasi penguasaan saham asing, khususnya di bidang perbankan.

Sri saat dihubungi di Jakarta, Selasa, mengatakan, BI harus memiliki kewenangan untuk mengatur dan mengawasi regulasi sehingga tetap mampu menekan dan mengendalikan kondisi ekonomi di dalam negeri.

"Asalkan kewenangan BI dalam mengawasi tidak berkurang, hal tersebut tidak menjadi masalah walaupun penguasaan kepemilikan di bidang perbankan dikendalikan asing," ujarnya.

Dengan sistem yang sekarang ini, ia menambahkan, memang memiliki kekurangan dalam segi bisnis, segi operasional dan adanya kebebasan-kebebasan dari regulasi.

"Oleh karena itu, penegakan hukum (law enforcement) harus tetap ditegakkan dan regulasi tersebut harus benar-benar dilaksanakan agar sistem ini tetap berjalan," ujarnya.

Sri juga mengatakan, selama masih ada Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) dan lembaga perbankan menjadi anggotanya, maka simpanan milik nasabah masih dapat terjamin andaikata krisis ekonomi yang terjadi makin memburuk.

LPS sendiri terbentuk melalui UU nomor 10 tahun 1998 tentang perbankan yang mengamanatkan pembentukan suatu institusi sebagai pelaksana penjaminan dana masyarakat.

Sebelumnya, pada Senin (15/6), pengamat ekonomi dari Universitas Indonesia, Faisal Basri, mengatakan, sangat wajar banyak saham di perbankan yang dikuasai asing karena masih banyak masyarakat Indonesia yang masih ragu untuk menanamkan sahamnya di pasar saham.

"Ini terjadi karena tidak ada perlindungan, tidak ada sanksi yang tegas terhadap regulasi yang ada," ujarnya.

Ia menambahkan telah banyak kejahatan dan pelanggaran di pasar saham namun pelakunya bebas dari hukuman sehingga banyak masyarakat menjadi takut untuk menanamkan sahamnya. (sumber : FINROLLNews)

Ultra Jaya to Pay Dividends on Aug 5

StockWatch (Jakarta) - PT Ultra Jaya Milk Tbk (ULTJ) has planned to pay cash dividends of IDR5 per share for the 2008 fiscal year or totally IDR14.44 billion, the management said in an announcement today (Monday 29/6) in Jakarta.

The management said the company will pay cash dividends on August 5 to the company's shareholders who are registered by the recording date on July 24, 2009.

Cum dividend dates in regular/negotiated and cash markets on July 21 and 24, whereas ex dividend dates in the two markets on July 22 and 27, 2009.

In 2008, the company recorded net profit of IDR335.794 billion or surging 901% from IDR30.316 billion in 2007, supported by sales that climbed 20.92% at IDR1.362 trillion from IDR1.126 trillion, and other revenues that reached IDR335.794 billion. (konrad/bw)