Bursa Efek Indonesia | ||||||||
Top Loser 29-06-2009 | ||||||||
Code | Name | Prev | Close | Change | Pct. | Volume | Value | Freq |
AALI | Astra Agro Lestari Tbk | 17,500 | 17,100 | 400 | -2.29% | 577,000 | 9,876,900,000 | 259 |
TLKM | Telekomunikasi Indonesia Tbk | 7,600 | 7,400 | 200 | -2.63% | 22,520,000 | 168,127,475,000 | 1,216 |
PTRO | Petrosea Tbk | 10,000 | 9,800 | 200 | -2.00% | 13,500 | 131,900,000 | 8 |
PTBA | Tambang Batubara Bukit AsamTbk | 11,850 | 11,650 | 200 | -1.69% | 2,029,000 | 23,626,300,000 | 584 |
BYAN | Bayan Resources Tbk | 5,400 | 5,250 | 150 | -2.78% | 87,000 | 453,325,000 | 29 |
LSIP | PP London Sumatera Tbk | 6,150 | 6,000 | 150 | -2.44% | 945,000 | 5,705,550,000 | 268 |
UNVR | Unilever Indonesia Tbk | 9,150 | 9,000 | 150 | -1.64% | 1,071,000 | 9,625,325,000 | 261 |
BISI | BISI International Tbk | 1,920 | 1,860 | 60 | -3.13% | 960,000 | 1,801,505,000 | 197 |
DVLA | Darya-Varia Laboratoria Tbk | 1,570 | 1,520 | 50 | -3.18% | 9,000 | 13,775,000 | 4 |
MEDC | Medco Energi International Tbk | 3,075 | 3,025 | 50 | -1.63% | 1,950,000 | 5,877,062,500 | 335 |
Monday, June 29, 2009
Top Loser 29-06-2009
Posted by
Bang Adi
at
3:32 AM
Top Gainer 29-06-2009
Posted by
Bang Adi
at
3:23 AM
Bursa Efek Indonesia | ||||||||
Top Gainer 29-06-2009 | ||||||||
Code | Name | Prev | Close | Change | Pct. | Volume | Value | Freq |
BATA | Sepatu Bata Tbk | 29,250 | 30,150 | 900 | 3.08% | 500 | 15,075,000 | 1 |
TCID | Mandom Indonesia Tbk | 5,800 | 6,600 | 800 | 13.79% | 92,500 | 592,725,000 | 25 |
GGRM | Gudang Garam Tbk | 11,650 | 12,450 | 800 | 6.87% | 1,327,500 | 16,332,325,000 | 257 |
ITMG | Indo Tambangraya Megah Tbk | 19,900 | 20,200 | 300 | 1.51% | 652,000 | 13,077,525,000 | 453 |
KKGI | Resource Alam Indonesia Tbk | 2,000 | 2,100 | 100 | 5.00% | 500 | 1,050,000 | 1 |
BDMN | Bank Danamon Tbk | 4,650 | 4,750 | 100 | 2.15% | 10,317,500 | 49,361,800,000 | 609 |
BBRI | Bank Rakyat Indonesia Tbk | 6,500 | 6,600 | 100 | 1.54% | 11,357,500 | 74,725,000,000 | 644 |
INTP | Indocement Tunggal Prakasa Tbk | 7,700 | 7,800 | 100 | 1.30% | 913,000 | 7,029,400,000 | 60 |
HEXA | Hexindo Adiperkasa Tbk | 2,300 | 2,375 | 75 | 3.26% | 3,942,000 | 9,285,725,000 | 475 |
KBRI | Kertas Basuki Rachmat Indon... | 225 | 280 | 55 | 24.44% | 2,500 | 700,000 | 1 |
Tambang Asing Harus Lepas 20% Saham
Posted by
Bang Adi
at
3:20 AM
Monday, 29 June 2009 15:14:02
StockWatch (Jakarta) - Pemerintah bakal membatasi kepemilikan asing di sektor tambang di Indonesia. Sesuai dengan penerapan UU Minerba Nomor 4 tahun 2009 pasal 112 ayat 1, setelah lima tahun berproduksi, badan usaha pemegang IUP dan IUPK yang sahamnya dimiliki oleh asing wajib melakukan divestasi sahamnya pada pemerintah pusat, pemda, BUMN, BUMD atau Badan usaha swasta nasional. Divestasi tersebut harus dilakukan selama empat tahun.
Direktur Pembinaan Pengusahaan Mineral dan Batubara, Bambang Gatot Ariyono, mengatakan perusahaan tambang asing yang sudah lima tahun berproduksi harus mendivestasikan 20% sahamnya kepada pemerintah. Divestasi tersebut harus dilakukan selama empat tahun.
Dijelaskan, besaran divestasinya dalam UU tersebut belum ditentukan, sehingga hal tersebut akan diatur lagi melalui Peraturan Pemerintah. Ia menambahkan, kebanyakan perusahaan nasional rata-rata memiliki saham diperusahaan asing sekitar 20%. "Jadi dalam Rancangan PP nanti dimasukan kewajiban divestasi 20%," ujar Bambang di Jakarta, Senin (29/6).
Menurut Bambang, divestasi saham tersebut dilakukan selama empat tahun di mana setiap tahun perusahaan tambang asing tersebut harus mendivestasikannya sebanyak saham 5%. Pada tahun keenam perusahaan tersebut harus mendivestasikan 5%, tahun ketujuh 5%, kemudian di tahun kedepalan 5% hingga tahun kesembilan total yang didivestasikan 20%. (Herman Susanto)
StockWatch (Jakarta) - Pemerintah bakal membatasi kepemilikan asing di sektor tambang di Indonesia. Sesuai dengan penerapan UU Minerba Nomor 4 tahun 2009 pasal 112 ayat 1, setelah lima tahun berproduksi, badan usaha pemegang IUP dan IUPK yang sahamnya dimiliki oleh asing wajib melakukan divestasi sahamnya pada pemerintah pusat, pemda, BUMN, BUMD atau Badan usaha swasta nasional. Divestasi tersebut harus dilakukan selama empat tahun.
Direktur Pembinaan Pengusahaan Mineral dan Batubara, Bambang Gatot Ariyono, mengatakan perusahaan tambang asing yang sudah lima tahun berproduksi harus mendivestasikan 20% sahamnya kepada pemerintah. Divestasi tersebut harus dilakukan selama empat tahun.
Dijelaskan, besaran divestasinya dalam UU tersebut belum ditentukan, sehingga hal tersebut akan diatur lagi melalui Peraturan Pemerintah. Ia menambahkan, kebanyakan perusahaan nasional rata-rata memiliki saham diperusahaan asing sekitar 20%. "Jadi dalam Rancangan PP nanti dimasukan kewajiban divestasi 20%," ujar Bambang di Jakarta, Senin (29/6).
Menurut Bambang, divestasi saham tersebut dilakukan selama empat tahun di mana setiap tahun perusahaan tambang asing tersebut harus mendivestasikannya sebanyak saham 5%. Pada tahun keenam perusahaan tersebut harus mendivestasikan 5%, tahun ketujuh 5%, kemudian di tahun kedepalan 5% hingga tahun kesembilan total yang didivestasikan 20%. (Herman Susanto)
FKS Multi Agro's Dividends IDR2.4 Bn
Posted by
Bang Adi
at
3:18 AM
Monday, 29 June 2009 15:49:23
StockWatch (Jakarta) - Animal feed producer PT FKS Multi Agro Tbk (FISH) has decided to pay cash dividends of IDR5 per share for the 2008 fiscal year or totally IDR2.4 billion.
FKS Multi Agro's management said in an announcement to the shareholders, the management has allocated IDR100 million from the company's 2008 net profit for reserve and has decided to withhold IDR22.54 billion.
Until March 2009, FKS Multi Agro booked IDR380.55 billion of net revenue, falling 35.37% versus IDR588.8 billion in the same period of 2008, with net profit of IDR6.78 billion or 24.25% lower than IDR8.95 billion. (yan/bw)
StockWatch (Jakarta) - Animal feed producer PT FKS Multi Agro Tbk (FISH) has decided to pay cash dividends of IDR5 per share for the 2008 fiscal year or totally IDR2.4 billion.
FKS Multi Agro's management said in an announcement to the shareholders, the management has allocated IDR100 million from the company's 2008 net profit for reserve and has decided to withhold IDR22.54 billion.
Until March 2009, FKS Multi Agro booked IDR380.55 billion of net revenue, falling 35.37% versus IDR588.8 billion in the same period of 2008, with net profit of IDR6.78 billion or 24.25% lower than IDR8.95 billion. (yan/bw)
Citra Marga Nusaphala Not to Pay Dividends
Posted by
Bang Adi
at
3:16 AM
Monday, 29 June 2009 16:16:28
StockWatch (Jakarta) - Tollroad construction company PT Citra Marga Nusaphala Tbk (CMNP) has decided not to pay dividends for the 2008 fiscal year, the company's president Shadik Wahono said.
He said the company has decided to keep IDR2.44 billion of the company's IDR72.44-billion net profit in 2008 as reserve, and to withhold the IDR70 billion of the profit.
"Our shareholders have approved the whole agenda of the meeting as well as the management's decision not to pay dividends for 2008 fiscal year," he said in a public expose today (Monday 29/6) in Jakarta.
CMNP recorded revenue of IDR572 billion at the end of December 2008, rising 15.2% from IDR496.2 billion in 2007, while the company's net profit dropped 39.93% at IDR72.44 billion from IDR120.59 billion in 2007. (irawan/bd)
StockWatch (Jakarta) - Tollroad construction company PT Citra Marga Nusaphala Tbk (CMNP) has decided not to pay dividends for the 2008 fiscal year, the company's president Shadik Wahono said.
He said the company has decided to keep IDR2.44 billion of the company's IDR72.44-billion net profit in 2008 as reserve, and to withhold the IDR70 billion of the profit.
"Our shareholders have approved the whole agenda of the meeting as well as the management's decision not to pay dividends for 2008 fiscal year," he said in a public expose today (Monday 29/6) in Jakarta.
CMNP recorded revenue of IDR572 billion at the end of December 2008, rising 15.2% from IDR496.2 billion in 2007, while the company's net profit dropped 39.93% at IDR72.44 billion from IDR120.59 billion in 2007. (irawan/bd)
PENGAMAT: BI HARUS AWASI PENGUASAAN SAHAM ASING
Posted by
Bang Adi
at
12:26 AM
Jakarta, 16/5 (Roll News) - Pengamat ekonomi dari Universitas Gajah Mada (UGM), Sri Adiningsih PhD, mengatakan, Bank Indonesia (BI) sebagai otoritas moneter di Indonesia harus mengawasi penguasaan saham asing, khususnya di bidang perbankan.
Sri saat dihubungi di Jakarta, Selasa, mengatakan, BI harus memiliki kewenangan untuk mengatur dan mengawasi regulasi sehingga tetap mampu menekan dan mengendalikan kondisi ekonomi di dalam negeri.
"Asalkan kewenangan BI dalam mengawasi tidak berkurang, hal tersebut tidak menjadi masalah walaupun penguasaan kepemilikan di bidang perbankan dikendalikan asing," ujarnya.
Dengan sistem yang sekarang ini, ia menambahkan, memang memiliki kekurangan dalam segi bisnis, segi operasional dan adanya kebebasan-kebebasan dari regulasi.
"Oleh karena itu, penegakan hukum (law enforcement) harus tetap ditegakkan dan regulasi tersebut harus benar-benar dilaksanakan agar sistem ini tetap berjalan," ujarnya.
Sri juga mengatakan, selama masih ada Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) dan lembaga perbankan menjadi anggotanya, maka simpanan milik nasabah masih dapat terjamin andaikata krisis ekonomi yang terjadi makin memburuk.
LPS sendiri terbentuk melalui UU nomor 10 tahun 1998 tentang perbankan yang mengamanatkan pembentukan suatu institusi sebagai pelaksana penjaminan dana masyarakat.
Sebelumnya, pada Senin (15/6), pengamat ekonomi dari Universitas Indonesia, Faisal Basri, mengatakan, sangat wajar banyak saham di perbankan yang dikuasai asing karena masih banyak masyarakat Indonesia yang masih ragu untuk menanamkan sahamnya di pasar saham.
"Ini terjadi karena tidak ada perlindungan, tidak ada sanksi yang tegas terhadap regulasi yang ada," ujarnya.
Ia menambahkan telah banyak kejahatan dan pelanggaran di pasar saham namun pelakunya bebas dari hukuman sehingga banyak masyarakat menjadi takut untuk menanamkan sahamnya. (sumber : FINROLLNews)
Sri saat dihubungi di Jakarta, Selasa, mengatakan, BI harus memiliki kewenangan untuk mengatur dan mengawasi regulasi sehingga tetap mampu menekan dan mengendalikan kondisi ekonomi di dalam negeri.
"Asalkan kewenangan BI dalam mengawasi tidak berkurang, hal tersebut tidak menjadi masalah walaupun penguasaan kepemilikan di bidang perbankan dikendalikan asing," ujarnya.
Dengan sistem yang sekarang ini, ia menambahkan, memang memiliki kekurangan dalam segi bisnis, segi operasional dan adanya kebebasan-kebebasan dari regulasi.
"Oleh karena itu, penegakan hukum (law enforcement) harus tetap ditegakkan dan regulasi tersebut harus benar-benar dilaksanakan agar sistem ini tetap berjalan," ujarnya.
Sri juga mengatakan, selama masih ada Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) dan lembaga perbankan menjadi anggotanya, maka simpanan milik nasabah masih dapat terjamin andaikata krisis ekonomi yang terjadi makin memburuk.
LPS sendiri terbentuk melalui UU nomor 10 tahun 1998 tentang perbankan yang mengamanatkan pembentukan suatu institusi sebagai pelaksana penjaminan dana masyarakat.
Sebelumnya, pada Senin (15/6), pengamat ekonomi dari Universitas Indonesia, Faisal Basri, mengatakan, sangat wajar banyak saham di perbankan yang dikuasai asing karena masih banyak masyarakat Indonesia yang masih ragu untuk menanamkan sahamnya di pasar saham.
"Ini terjadi karena tidak ada perlindungan, tidak ada sanksi yang tegas terhadap regulasi yang ada," ujarnya.
Ia menambahkan telah banyak kejahatan dan pelanggaran di pasar saham namun pelakunya bebas dari hukuman sehingga banyak masyarakat menjadi takut untuk menanamkan sahamnya. (sumber : FINROLLNews)
Ultra Jaya to Pay Dividends on Aug 5
Posted by
Bang Adi
at
12:22 AM
StockWatch (Jakarta) - PT Ultra Jaya Milk Tbk (ULTJ) has planned to pay cash dividends of IDR5 per share for the 2008 fiscal year or totally IDR14.44 billion, the management said in an announcement today (Monday 29/6) in Jakarta.
The management said the company will pay cash dividends on August 5 to the company's shareholders who are registered by the recording date on July 24, 2009.
Cum dividend dates in regular/negotiated and cash markets on July 21 and 24, whereas ex dividend dates in the two markets on July 22 and 27, 2009.
In 2008, the company recorded net profit of IDR335.794 billion or surging 901% from IDR30.316 billion in 2007, supported by sales that climbed 20.92% at IDR1.362 trillion from IDR1.126 trillion, and other revenues that reached IDR335.794 billion. (konrad/bw)
The management said the company will pay cash dividends on August 5 to the company's shareholders who are registered by the recording date on July 24, 2009.
Cum dividend dates in regular/negotiated and cash markets on July 21 and 24, whereas ex dividend dates in the two markets on July 22 and 27, 2009.
In 2008, the company recorded net profit of IDR335.794 billion or surging 901% from IDR30.316 billion in 2007, supported by sales that climbed 20.92% at IDR1.362 trillion from IDR1.126 trillion, and other revenues that reached IDR335.794 billion. (konrad/bw)
Subscribe to:
Posts (Atom)
Labels
- Analisa (13)
- Articles (2)
- Education (6)
- Fact (12)
- Market (19)
- Regulation (2)
- Rekomendasi (29)
- Rumor (77)