Beberapa indeks bursa acuan dunia kembali bergerak searah, yaitu melemah, setelah para pelaku pasar masih memiliki kekhawatiran krisis di wilayah Eropa akan menyebar ke negara lain dan memperlambat pemulihan ekonomi dunia secara keseluruhan. Namun demikian, akselerasi penurunan dalam yang telah terjadi telah mendorong sebagian pelaku pasar di bursa Amerika Serikat mengambil posisi beli, beberapa saham berfundamental kuat dan menyebabkan indeks S&P 500 ditutup menguat tipis 0.04% menjadi 1074.03. Kenaikan Consumer Confidence menjadi 63.3 dari 57.9 (pada bulan sebelumnya) dan House Price Purchase Index yang masih menunjukan pelemahan menjadi -1.9% dari 0.1%, dapat kita indikasikan sebagai sebuah sinyal bahwa perbaikan perekonomian negara paman sam tersebut masih membutuhkan waktu yang lebih lama. Secara keseluruhan Indeks Dow Jones kembali ditutuo melemah 22.82 point menjadi 10043.75, demikian pula halnya dengan beberapa bursa acuan di wilayah eropa yang kembali terkoreksi dalam. FTSE 100 ditutup turun 2.54% menjadi 4940.68, meskipun indeks dow futures ditransaksikan dalam teritori hijau.Pagi ini beberapa indeks acuan di wilayah Asia / Pacific menunjukan penguatan. Topix ditransaksikan naik 0.27% menjadi 862.05. Nikkei yang sempat menguat lebih dari 1% saat ini telah mengalami tekanan jual yang tinggi dan hanya mencatat penguatan sebesar 0.77% menjadi 9533.26. Beberapa bursa lain seperti Kospi dan Taiwan juga menunjukan penguatan yang terbatas.
Penurunan yang terjadi pada harga komoditas dunia, diiringi oleh tren berlanjutnya tekanan jual dan pelemahan sebagian besar bursa acuan dunia termasuk penguatan nilai tukar rupiah yang diperdagangkan pada Rp 9.355 per US Dolar termasuk kenaikan harga minyak dunia menjadi USD 69.72 per barel akan menjadi beberapa faktor penggerak bursa dalam negeri hari ini. Penurunan yang telah terjadi selama 7 hari berturut pada bursa dalam negeri dan ditutup terkoreksi tajam sebesar 3.66% menjadi 2514.12 pada transaksi perdagangan kemarin, serta penguatan yang terjadi pada beberapa bursa acuan di wilayah Asia / Pacific dan bursa negara tetangga yaitu KLCI +0.60% menjadi 1257.58 dan FSSTI +1.18% menjadi 2681.82 serta meredanya tekanan jual beberapa saham berfundamental kuat berpotensi menjadi beberapa faktor penggerak penguatan bursa hari ini. Kami memproyeksikan indeks akan bergerak pada
rentang 2474.44 - 2581.40 dengan potensi ditutup menguat.
Penurunan yang terjadi pada harga komoditas dunia, diiringi oleh tren berlanjutnya tekanan jual dan pelemahan sebagian besar bursa acuan dunia termasuk penguatan nilai tukar rupiah yang diperdagangkan pada Rp 9.355 per US Dolar termasuk kenaikan harga minyak dunia menjadi USD 69.72 per barel akan menjadi beberapa faktor penggerak bursa dalam negeri hari ini. Penurunan yang telah terjadi selama 7 hari berturut pada bursa dalam negeri dan ditutup terkoreksi tajam sebesar 3.66% menjadi 2514.12 pada transaksi perdagangan kemarin, serta penguatan yang terjadi pada beberapa bursa acuan di wilayah Asia / Pacific dan bursa negara tetangga yaitu KLCI +0.60% menjadi 1257.58 dan FSSTI +1.18% menjadi 2681.82 serta meredanya tekanan jual beberapa saham berfundamental kuat berpotensi menjadi beberapa faktor penggerak penguatan bursa hari ini. Kami memproyeksikan indeks akan bergerak pada
rentang 2474.44 - 2581.40 dengan potensi ditutup menguat.
0 comments:
Post a Comment