Tuesday, May 25, 2010

MORNING NEWS

IQplus (27/5) - Pasar saham AS pulih pada Selasa darikerugian berat yang berasal dari kekhawatiran atas krisis utang mendalam Eropa, ketegangan di Semenanjung Korea dan prospek pemeriksaan seksama bank AS. Indeks saham blue-chip Dow Jones Industrial Average memperoleh kembali kerugian lebih dari 250 poin menjadi berakhir sedikit di atas tanda simbolis 10.000 poin, tetapi masih dalam merah.

Sebelumnya pada awal perdagangan, kekhawatiran tentang kesehatan zona euro dan ketegangan antara Korea Utara dan Korea Selatan mengirim investor lari dari pasar saham ke investasi "safe haven" (tempat berlindung yang aman) seperti obligasi pemerintah AS. Dow ditutup hanya turun 22,82 poin (0,23 persen) pada 10.043,75. Indeks teknologi Nasdaq kehilangan 2,60 poin atau 0,12 persen, pada 2.210,95. Tetapi pasar lebih luas indejs S&P 500 datang kembali dengan dramatis, ditutup 0,38 poin atau 0,04 persen lebih tinggi pada 1.074,03.
Pada satu titik semua 30 saham Dow turun, dengan saham di konsumen dan perusahaan keuangan paling terkena dampaknya. Namun serangkaian berita ekonomi AS telah mendorong reli di akhir perdagangan.


Rumor Bursa
WIKA Dikerek Menuju Rp500

INILAH.COM, Jakarta - Saham PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) dikabarkan menjadi target beli pemodal seiring dengan pembagian dividen dan rencana aksi korporasinya.

Manajemen WIKA kabarnya bakal mengumumkan rencana aksi korporasi dalam wakti dekar. Selain itu, WIKA memenangi tender proyek konstruksi pabrik alumina Tayan yang dikelola oleh konsorsium PT Aneka Tambang Tbk (ANTM).

Sementara itu, pada penutupan perdagangan bursa kemarin harga saham melemah Rp315 per saham. [san/cms]


Inilah Saham Pilihan hari ini

INILAH.COM, Jakarta - IHSG masih berpotensi turun pada perdagangan Rabu (26/5) dengan kondisi bursa global dan regional yang tertekan. Saatnya akumulasi BBBKP, BBCA, BMRI, BBNI, sambil antisipasi rebound.

Demikian dikutip dari hasil riset HD Capital kemarin. Makro ekonomi dan kondisi politik yang stabil serta valuasi PER turun 15 ke 13 kali membuat IHSG menarik untuk diakumulasi sembari antisipasi rebound. Untuk itu investor harus fokus ke permintaan domestik dan consumer credit atau perbankan.

IHSG kemarin ditutup di level 2.514,22 yang turun 95,49 (3,6%) dengan volume Rp4,5 triliun. Untuk hari ini indeks support 2.550-2.500 dan resistan di 2.640-2.680. Saham pilihan Bank Bukopin (BBKP) sebagai pemain mikro seperti BBRI tapi valuasi lebih murah. Saham BBKP direkomendasikan beli dengan target di 495 dari penutupan kemarin di 475. Strategi masuk pertama di 470, masuk kedua di 450 dengan cul loss di 4.700.

Saham Bank Central Asia (BBCA) sebagai pemain KPR akan diuntungkan dari kelanjutan property recovery. saham BBCA direkomendasikan beli di 5.250 dari penutupan kemarin di 5.000. Strategi masuk pertama di 4.900 dan masuk kedua di 4.800 dengan cut loss di 4.700.

Saham Bank Mandiri (BMRI) dengan rencana IPO Garuda persero serta NPL recovery, NPM dan ROE ahun 2009 cukup tinggi. Saham BMRI direkomendasikan beli dengan target harga 4.950 dari penutupan kemarin di 4.850. Strategi masuk pertama di 4.750 dan masuk kedua di 4.650 dengan cut loss di 4.550.

Bank Negara Indonesia (BBNI) dengan NPL recovery strory mirip Bank Mandiri, Namun valuasi PER/PBV telbih murah. Saham BBNI direkomendasikan beli di 2.450 dari penutupan kemarin di 2.300. Strategi masuk pertama di 2.200 dan masuk kedua di 2.100 dengan cut loss di 2.000. [hid]


AKSI KORPORASI SMGR
Semen Gresik Bakal Beli Pabrik Semen milik Malaysia

JAKARTA. PT Semen Gresik Tbk (SMGR) akan kembali melakukan akuisisi. Perusahaan pelat merah ini tengah mengkaji untuk mengambil alih pabrik semen dari negara tetangga yang sudah berproduksi.

Direktur Utama SMGR Dwi Sucipto mengatakan bahwa pihaknya tengah mengincar pabrik di Malaysia, Filipina dan Thailand. Namun Dwi menjelaskan pihaknya akan lebih menyukai mengakuisisi pabrik di Malaysia karena masalah kedekatannya secara geografis dengan Indonesia dan harga bagus. "Saat ini masih dalam tahap pembicaraan, belum ada dealnya," ujarnya, Selasa (25/5). Untuk akuisisi itu SMGR telah menyiapkan dana kurang lebih Rp 3 triliun.

Dwi menjelaskan, kesempatan akuisisi itu sangat terbuka jika terjadi tekanan ekonomi yang dasyat di tahun ini sehingga menyebabkan pemilik menjual pabrik miliknya. "Jika itu terjadi maka akuisisi dapat terlaksana di tahun ini," katanya. Seandainya akuisisi ini berhasil, maka pada 2012 kapasitas produksi GMSR menjadi 26,5 juta ton. Tetapi memang, jumlah itu tidak hanya berasal dari akuisisi pabrik saja tetapi mereka juga akan membangun pabrik baru. Tahun lalu, kapasitas produksi SMGR sebesar 18,2 juta ton dan tahun ini mereka mentargetkan bisa tembus 19 juta ton.

Anna Suci Perwitasari


AKSI KORPORASI PTBA
Bukit Asam Bakal Naikkan Kepemilikan Saham di BATR

JAKARTA. PT Tambang Batubara Bukit Asam Tbk (PTBA) bakal merealisasikan rencana menaikkan porsi kepemilikan saham di PT Bukit Asam Transpacific Railway (BATR) menjadi 30%.Saat ini mereka sudah menyiapkan dana untuk aksi tersebut.

Direktur Utama PTBA Sukrisno mengatakan, dana untuk menaikkan porsi itu mereka ambil dari dana kas internal. ""Kita siapkan sekitar Rp 1,5 triliun," katanya hari ini (25/5). Sebagai catatan, hingga akhir tahun 2009, kas internal PTBA mencapai Rp 4,5 triliun.

Sukrisno meneruskan, saham yang akan dibeli adalah milik Grup Rajawali yang saat ini masih menguasai 80% di proyek jalur rel kereta api itu. Saat ini, PTBA hanya memiliki 10% sedangkan Grup Rajawali menguasai 80% dan sisanya dimiliki oleh China Railway Engineering Corporation.

Keinginan PTBA menambah saham di proyek ini karena return on equity (ROE) dari proyek itu cukup tinggi, sehingga bisa memberikan keuntungan yang lebih besar apabila kepemilikan ditingkatkan. PTBA sendiri sudah meminta ijin ke pemerintah guna merealisasikan hal ini. "Sudah ada ijin dari pemerintah kok, tinggal realisasinya," jelasnya.



BUMI Lepas 1,94 Miliar Saham Baru
Susan Silaban

INILAH.COM, Jakarta - PT Bumi Resources Tbk (BUMI) akan menerbitkan saham non preemptive sekitar 1,94 lembar. Saham baru ini akan diagendakan dalam RUPSLB pada 24 Juni 2010 mendatang.

"Kami menyerahkan agenda kemarin ke regulator. Pada dasarnya, ini adalah langkah pertama dalam serangkaian utang- bergerak memotong berlangsung selama 12 bulan ke depan, seperti yang telah kita sebelumnya mengumumkan ke pasar dan masyarakat luas," kata Dileep Srivastava, Senior Vice President BUMI Investor Relations dalam keterangan pers yang diterima INILAH.COM, Selasa malam (25/5).

Sesuai ketentuan, isu non-preemptive memungkinkan perusahaan untuk menerbitkan saham baru maksimal 10% dari total saham perusahaan dengan harga rata-rata perdagangan 25 hari sebelumnya harga penutupan sebelum tanggal pengumuman.

Hajatan issue tanpa HMETD ini sesuai dengan peraturan Bapepam-LK Nomor IX.D.IV tentang Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Terlebih Dahulu. Rencananya, Perseroan akan memasukkan agenda tersebut dalam salah satu poin dalam RUPSLB pada 20 Juni 2010. Salah satu butir dalam peraturan tersebut mengungkapkan, jika dalam jangka waktu 2 tahun, penambahan modal tersebut paling banyak 10% dari modal disetor.

Hal ini berarti BUMI akan mengucurkan dana sekitar US$375 juta untuk pelepasan saham baru ini.

"Kami pasti menolak spekulasi media liar terus masalah hak mendatang oleh perusahaan. Kami tidak pernah memiliki rencana tersebut juga tidak ada suatu maksud untuk melakukannya " tambah Dileep.

Dengan diterbitkannya saham baru ini, BUMI berharap dapat memotong utang USD1 Bio dalam 12 bulan.

PKP Sektor Rill Bapepam-LK, Anis Baridwan pun mengakui sudah menerima dokumen hajatan rights issue BUMI pada Selasa malam. [san/cms]



Adaro Alami Lonjakan Permintaan Batubara dari Asia

INILAH.COM, Jakarta - Presiden Direktur Adaro Boy Garibaldy Tohir mengatakan permintaan batubara di pasar Asia sangat besar. Namun, Adaro tidak bisa memenuhi semua permintaan tersebut.

"Permintaan batubara pasar Asia sangat besar, peningkatannya sampai 25-40%, namun Adaro sendiri tidak bisa melayani semuanya karena sangat bergantung pada kapasitas produksi Adaro," kata Boy Garibaldy Tohir disela-sela penganugerahan perusahaan tambang di Rizt Charton, Jakarta, Selasa malam (25/5).

Boy melanjutkan pada tahun 2010 ini, Adaro sendiri telah menetapkan kapasitas produksi capai 45 juta ton, atau naik sekitar 10% dari target produksi 2009 sebanyak 40,3 juta ton.

Katanya lagi, walaupun target produksi hanya 45 juta ton, Adaro pun kini menetapkan penjujalan diatasnya sekitar 45,5 juta ton, karena anak perusahaan Adaro coal trade memiliki volume yang kecil.

Lanjutnya, dari total target produksi 45 juta ton, untuk DMO sekitar 26%, hampir 11 juta ton. Konsumen domestik antara lain untuk PLN sekitar 70-80%, disusul listrik IPP, industri, dan semen. Bahkan Adaro merupakan suplai batubara terbesar ke pasar domestik.

Terkait soal harga, Boy mengatakan Adaro senangtiasa terus melakukan renegosiasi harga batubara sesuai dengan perkembangan harga pasar. [san/cms]



Krisis Yunani
Permintaan Batubara Adaro dari Spanyol Turun 25-30%

INILAH.COM, Jakarta - Ekspor batubara PT Adaro Energy Tbk (ADRO) ke konsumen asal Spanyol, Karboe Ex, mengalami penurunan akibat krisis Yunani dan berimbas pada negara eropa, Spanyol.

"Krisis Yunani membawa efek menyeluruh pada kondisi ekonomi Eropa pada umumnya. So far penjualan kita ke spanyol, ke perusahaan Karboex ada penurunan sekitar 25-30%, alhamdulilah permintaan asia meningkat," kata Presdir PT Adaro Energi, Boy Garibaldy Tohir di sela-sela acara penganugerahan kepada perusahaan tambang terbaik di Rizt Charton, Jakarta, Selasa (25/5) malam.

Dia menjelaskan penurunan permintaan batubara pembeli Spanyol, Karboex sebagai efek dari krisis ekonomi Yunani kena efek Spanyol. Tidak heran di Spanyol bisa terjadi lay off karyawan, alhasil permintaan kepada batubara Adaro turun," jelasnya.

Lanjutnya, beruntung permintaan pasar Asia sangat besar, bahkan Adaro tidak bisa melayani besarnya permintaan pelanggan Asia lainnya seperti India, Cina, Taiwan. "Kontrak ekspor batubara Adaro ke Karboex untuk batubara power plant sekitar 1,7 juta ton per tahun, dalam bentuk longterm," jelasnya.

Beruntung dalam strategis pemasaran Adaro menerapkan sistem diversifikasi, kalaupun spanyol menurun maka bisa dialihkan pada pasar kawasan lainnya. "Konsumen batubara Adaro ada 19 negara ,41 customer di seluruh dunia. Permintaan Asia seperti Taiwan, China, India, bisa sekitar 20-30%," katanya.

Adapun sistem kontrak batubara Adaro dengan Karboex dalam kontrak longterm, rata-rata 1,5 juta ton per tahun. Dan apabila pada tahun tertentu seperti saat ini kebutuhan batubara Karboex lesu, maka jatah batubaranya bisa di carry over pada tahun berikutnya. [san/cms]



IQplus (27/5) -PT Bisi International Tbk menargetkan laba bersih dan pendapatan pada 2010
masing-masing sebesar Rp300 miliar dan Rp1,2 triliun hingga Rp1,3 triliun. Direktur Utama PT Bisi
International Tbk Jemmy Eka Putra di Jakarta. mengatakan kenaikan laba bersih dan pendapatan
tersebut didukung dari membaiknya harga komoditas.
Selain itu, jelas dia, market share Perseroan terbesar saat ini dari benih jagung sekitar 65 persen atau
65 ribu ton dan padi sekitar 35 persen (8.000 hingga 9.000 ton). Jemmy menambahkan, perseroan akan
mengeluarkan satu hingga dua varietas baru setiap tahun. Perseroan berencana akan mengeluarkan
dua produk baru benih jagung pada 2010.
"Produk baru akan memberikan kontribusi sekitar 15 persen hingga 20 persen ke pos pendapatan," kata
Jemmy. Sementara, ia mengatakan, dengan target laba bersih Rp300 miliar Perseroan dapat melunasi
semua utangnya sebesar Rp100 miliar di akhir 2010 untuk mencapai status bebas utang (zero debt).
"Target kami tahun ini bisa menjadi zero debt," ujarnya.



IQplus (27/5) - Deputi Gubernur Bank Indonesia Budi Rochadi mengatakan hingga saat ini masih ada tujuh bank yang masih memiliki modal di bawah Rp100 miliar. "Masih ada tujuh bank yang modalnya kurang Rp100 miliar," kata Budi Rochadi saat menjawab pertanyaan wartawan di Jakarta, Selasa. Menurut dia, ketujuh bank tersebut yakin bisa memenuhi modal minim hingga akhir tahun ini. "Mereka yakin bisa memenuhi modalnya Rp100 miliar," katanya menegaskan. Deputi gubernur BI ini juga mengatakan bahwa dari ketujuh bank tersebut tidak ada yang menambah modalnya melalui investor strategis (menjual sahamnya). "Ada yang tambah modal dari pemegang saham, ada yang tambah dari internal, yaitu dari laba usaha, tapi tidak ada yang melalui investor strategis," katanya. Budi Rochadi juga menegaskan bahwa aturan modal minimal Rp100 miliar pada tahun ini sudah tidak ada toleransi lagi. "Jika kurang modal dari Rp100 miliar yang ditutup," ujarnya. Dalam Arsitektur Perbankan Indonesia (API), BI telah menetapkan modal minimal senilai Rp100 miliar pada akhir tahun ini


IQplus (27/5) - PT Sentul City Tbk (BKSL) membukukan laba bersih sekitar Rp4,059 miliar pada kuartal pertama 2010 dibandingkan periode sama sebelumnya rugi sekitar Rp14,118 miliar. Perseroan juga mencatatkan pendapatan bersih naik 593% sekitar Rp77,414 miliar pada kuartal pertama 2010 dibandingkan periode sama sebelumnya di kisaran Rp11.157 miliar pada kuartal pertama 2009. Beban pokok pendapatan naik 430% dari Rp8,216 miliar pada kuartal pertama 2009 menjadi Rp43,547 miliar pada kuartal pertama 2010. Laba kotor pun meningkat 10,51% dari Rp2,941 miliar pada kuartal pertama 2009 menjadi Rp33,866 miliar pada kuartal pertama 2010.


IQplus (26/5) - PT Budi Acid Jaya Tbk (BUDI) akan membagikan dividen tunai untuk tahun buku 2009 sebesar Rp58.566.000.000 pada tanggal 15 September 2009. Perseroan telah membagikan dividen interim sebesar Rp22.186.201.998 sehingga dividen final untuk tahun buku 2009 yang akan dibagikan adalah sebesar Rp36.379.798.002. Adapun cum dan ex dividen di pasar reguler dan negosiasi pada 15 dan 16 Juni 2010, sedangkan cum dan ex dividen di pasar tunai pada 18 dan 21 Juni 2010. Sementara, Tanggal pencatatan (Recording Date) pada 18 Juni 2010, dan pembayaran dividen pada 29 Juni 2010.


IQplus (27/5) - Energi Mega Persada akan tetap fokus kepada pengembangan penjualan gas yang akan diproduksi oleh Blok Bentu PSC dan Blok Kangean PSC, demikian disampaikan Imam
P. Agustino dirut perseroan dalam keterangannya. Selain itu perseroan juga akan fokus pada produksi minyak di blok kangena dan di blok Malacca Strait PSC. "Program kerja perseroan tetap sesuai rencana semula dan tidak berubah," lanjutnya. "Kami telah menganalisa pergerakan saham perseroan dan telah mengindentifikasi bahwa tidak adanya faktor-faktor operasional yang mempengaruhi turunnya harga saham perseroan," kata Imam lagi.

0 comments:

Post a Comment

Your comment will be moderated the first time you do like if you include links. From there not be necessary if you use the same data and keep your sanity. Will not be published insults, slander or disrespect to the readers and commentators on this blog.