Wednesday, June 9, 2010

MORNING NEWS

IQPlus(10/6) -Saham AS jatuh pada akhir sesi Rabu, karena optimisme mengenai pemulihan ekonomi memberikan jalan untuk gelombang penjualan di tengah meningkatnya kekhawatiran tentang bencana minyak BP di Teluk Meksiko. Tiga indeks saham utama diperdagangkan secara luas lebih tinggi untuk sebagian besar sesi sampai sekitar jam akhir perdagangan, sebelum kemudian jatuh. Dow Jones Industrial Average turun 40,73 poin (0,41 persen) menjadi berakhir pada 9.899,25. Indeks teknologi Nasdaq turun 11,72 poin (0,54 persen) menjadi 2.158,85 dan indeks S&P 500, ukuran pasar lebih luas, mundur kembali 6,31 poin (0,59 persen) menjadi 1.055,69.



IQPlus(10/6) -Harga minyak dunia membuat kenaikan kuat pada Rabu, karena komentar relatif optimis oleh Ketua Federal Reserve Ben Bernanke dan menurunnya stok minyak AS mengangkat prospek pemulihan ekonomi. Kontrak berjangka utama New York, minyak mentah light sweet untuk pengiriman Juli, melompat 2,39 dolar menjadi ditutup pada 74,38 dolar per barel. Di London, minyak mentah Brent North
Sea untuk penyerahan Juli meningkat 1,97 dolar menjadi menetap pada 74,27 dolar.


Rumor Bursa
Cermati Saham MITI

INILAH.COM, Jakarta - PT Mitra Investindo Tbk (MITI) kabarnya sedang diminati asing seiring dengan keberhasilan perseroan meraih pesanan batu granit dari Asia dan Eropa.

Rumor ini beredar menyebutkn, investor strategis masuk ke perseroan melalui mekanisme private placement saham mayoritas dengan penawaran umum harga premium. Untuk para bandar akan menggerakkan saham MITI menuju Rp150-200.

Pada penutupan perdagangan bursa kemarin harga saham MITI ditutup naik 3 poin ke level Rp67. [san/cms]





Rumor Bursa
Intiland Bakal 'Stock Split'

INILAH.COM, Jakarta - Para pemodal domestik dan mancanegara tengah memburu saham PT Intiland Development Tbk (DILD) seiring dengan rencana pemecahan nilai saham alias stock split.

Rencananya, perseroan kan stock split 1:2 sehingga harga saha mDILD berpotensi menembus Rp1.600-1.800. Selain itu, perseroan pun akan mencapatkan pasokan lahan seluas 1.500 hektar sehingga cadangan lahan perseroan bertambah menjadi 2.400 hektar.

Sementara itu, pada penutupan perdagangan bursa kemarin harga saham DILD ditutup naik 20 poin ke level Rp1.140. [san/cms]




DIVIDEN TELKOM TAHUN 2009
Pemerintah: Dividen Telkom Maksimal 55%


JAKARTA. Pemerintah mengisyaratkan akan menarik dividen dari PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) maksimal sebesar 55% dari total laba bersih 2009 yang mencapai Rp 11,33 triliun. Dengan perhitungan itu, manajemen Telkom mesti menyiapkan dividen senilai Rp 6,23 triliun.

"Dividen Telkom tentu tidak sebesar 35%, paling tinggi 55% dari laba bersih," tutur Menteri Badan Usaha Milik Negara Mustafa Abubakar usai acara 'Kebangkitan Pusat Belanja Sarinah' di Jakarta, Rabu (9/6). Meski demikian, Mustafa menegaskan, hitung-hitungan mengenai besaran dividen Telkom belum dibahas secara mendetail.

TLKM akan menggelar Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) pada Jumat (11/6) nanti. Salah satu agendanya adalah menetapkan penggunaan laba bersih tahun buku 2009, termasuk menentukan besaran dividen.

Sandy Baskoro



IQPlus (10/6) - Kementerian BUMN meminta PT Telkom Tbk (TLKM) tetap mengedepankan aspek persaingan bisnis yang sehat dalam rencana pengambilalihan saham PT Bakrie Telecom Tbk (BTEL) "Dalam kajian pengambilalihan itu, aspek persaingan bisnis yang sehat harus dimasukkan," kata Menteri BUMN Mustafa Abubakar, di Jakarta, Rabu. Menurut Mustafa, selaku kuasa pemegang saham Telkom, kedua perusahaan tersebut sedang dalam proses membahas kerja sama. "Saya sebagai pemegang saham diminta setuju, dan saya setuju. tapi bagaimana formulanya tunggu saja hasilnya. Yang penting "win-win solution," tegas Mustafa.

Sehari sebelumnya, pemberitaan rencana akuisisi Telkom atas BTEL. Mustafa menyatakan, bahwa sudah membaca surat direksi Telkom meminta izin melakukan kajian pengambilalihan Bakrie Telecom. Bahkan, Mustafa memperkirakan konsolidasi tersebut akan terealisasi menjelang tutup tahun 2010. Mustafa menyakini, jika konsolidasi terjadi, maka layanan CDMA milik Telkom (Flexi) akan memiliki kekuatan untuk mempengaruhi pasar. Terkait pernyataan itu, Direktur Komunikasi Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) A. Junaidi mengingatkan, jika aksi korporasi itu benar dilakukan maka harus ada notifikasi merger kepada lembaganya. "Itu sesuai dengan Peraturan Komisi (Perkom) No 1/2009 tentang pranotifikasi penggabungan, peleburan, dan pengambilalihan perusahaan," kata Junaidi. Dengan begitu ujarnya, KPPU bisa menilai apakah aksi tersebut berpotensi terjadinya perilaku monopoli atau tidak di masa depan. "Ini untuk melindungi perusahan juga. Jika nanti ada perilaku tidak fair dari struktur atau unit baru hasil merger itu, KPPU tidak akan menggunakan kewenangan membatalkan merger sebagaimana diatur dalam pasal 47 UU No 5/1999, kata Junaidi.



Fitch Rating: Merjer Flexi & Esia Untungkan Industri Telekomunikasi
Susan Silaban

INILAH.COM, Jakarta - PT Fitch Rating menilai ada potensi konsolidasi PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM)dan PT Bakrie Telecom Tbk (BTEL) dapat bermanfaat.

Ini menyusul laporan di koran lokal pada tanggal 8 Juni 2010 yang pemerintah telah resmi mengkonfirmasi bahwa surat usulan dari Telkom telah diterima. Fitch memeringkat Telkom pada BB+ sedangkan BTEL pada rangking B.

Meskipun rincian transaksi belum diungkapkan, Fitch berpandangan bahwa konsolidasi dari dua operator CDMA terbesar akan menguntungkan industri telekomunikasi Indonesia diberikan arus lingkungan yang kompetitif," kata Marchelius Mario, Associate Director di Fitch Asia Pasifik Korporasi peringkat tim dalam keterangan resminya yang diterima INILAH.COM, Kamis (10/6).

Konsolidasi akan tarif mengurangi tekanan antara kedua operator dan memberikan sinergi dalam hal upaya pemasaran, peningkatan skala ekonomi dan mengurangi ekspansi belanja modal. Pada akhir 2009, Telkom-Flexi sudah 15.100.000 pelanggan sedangkan BTEL telah 10.600.000 pelanggan.

Dengan demikian, gabungan entitas bisnis akan menjadi operator wireless terbesar keempat di Indonesia belakang PT XL Axiata Tbk (XL, 'BB'/Stable) yang memiliki basis pelanggan 31.400.000 pada akhir 2009. Pelanggan skala yang cukup besar ini akan meningkatkan mereka on-net call penggunaan, yang pada gilirannya akan meningkatkan pendapatan generasi dan memperkuat kekuatan kompetitif terhadap tiga operator GSM atas.

Industri nirkabel di Indonesia penuh sesak dengan total 10 pemain pada akhir-2009. Industri pelanggan mencapai 190 juta pada akhir 2009, menyiratkan penetrasi utama dari sekitar 82%, namun, penetrasi sebenarnya adalah diperkirakan lebih rendah sekitar 50% menurut perhitungan Fitch setelah disesuaikan untuk berbagai-penghitungan Simcards.

Dengan penetrasi selular masih relatif moderat, pertumbuhan yang wajar diharapkan untuk melanjutkan selama jangka menengah. GSM adalah teknologi nirkabel yang paling populer di Indonesia, akuntansi yang sekitar 83% dari pelanggan industri pada akhir 2009.

Bagian atas tiga GSM operator (PT Telekomunikasi Selular ('BBB-'/Stable), PT Indosat Tbk ('BBB-'/Stable) dan XL) menyumbang sekitar 90% dari pelanggan GSM atau 75% dari total industri pelanggan pada akhir 2009. [san/cms]


KINERJA EMITEN
ADHI Bagi Deviden Rp 49 Miliar



JAKARTA. Kabar gembira bagi para pemegang saham PT Adhi Karya Tbk (ADHI). Perusahaan konstruksi BUMN ini bakal membagi dividen tunai dengan sebesar Rp 49,66 miliar atau 30% dari laba bersih perusahaan tahun 2009.

Corporate Secretary ADHI, Kurnadi Gularso mengatakan secara terperinci jumlah dividen yang dibagikan per lembar saham sebesar Rp 28,26. "Waktu pembagian dividen akan disesuaikan dengan aturan dari Bapepam-LK," ungkap Kurnadi usai Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), Rabu(9/6).

Para pemegang saham juga memutuskan penggunaan laba bersih sebesar Rp 828 juta atau 0,50% dari laba bersih untuk program kemitraan. Sementara untuk bina lingkungan juga dialokasikan Rp 414 juta atau 0,20% dari laba bersih tahun lalu. Sementara sisa laba bersih tahun 2009 sebesar Rp 114,63 miliar atau 68,25% akan dibukukan sebagai laba ditahan untuk kegiatan usaha perseroan.

Pada tahun 2009, emiten konstruksi plat merah ini mencetak laba bersih Rp 165, 53 miliar atau naik 103% dari tahun sebelumnya. Sedangkan pendapatannya tumbuh 16% menjadi Rp 7,72 triliun.
Sofyan Nur Hidayat



IQPlus (10/6) - PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE), pengembang kawasan skala besar di Kabupaten Tangerang, Banten, berkeyakinan meraih target penjualan Rp2 triliun pada 2010 dengan kontribusi terbesar di sektor perumahan Rp1,5 triliun, sedangkan sisanya dari komersial. "Kalau melihat iklim properti pada tahun 2010 yang terus membaik kami optimistis mampu meraih target Rp2 triliun," kata Direktur Utama PT Bumi Serpong Damai Tbk, Harry Budi Hartanto di Jakarta, Rabu, usai rapat umum pemegang saham (RUPS). Menurut Harry, sampai dengan Mei 2010 penjualan dari rumah sudah mencapai Rp680 miliar, sehingga untuk kuartal III dan IV masing-masing masih harus dikejar Rp400 miliar lagi untuk mencapai target Rp1,5 triliun. Harry mengatakan, dalam rangka memenuhi target tersebut BSDE merencanakan pembangunan kawasan tahap II seluas 2000 hektar, menyusul keberhasilannya mengembangkan kawasan tahap I seluas 1.500 hektar. Lebih jauh Direktur BSD, Petrus Kusuma menjelaskan, pengembangan tahap II mencakup pembangunan dua kluster perumahan Forestra 72 hektar dan The Icon 74 hektar, pusat pendidikan "Edu Town" seluas 50 hektar, serta kawasan perkantoran BSD Office Park 25 hektar.

Forestra nantinya akan dibangun sebanyak 2014 unit rumah dengan harga Rp590 juta sampai Rp1,8 miliar, serta The Icon sebanyak 1.027 unit rumah dengan harga Rp500 juta sampai Rp1,7 miliar. Sedangkan di kawasan Edu Town 50 hektar sudah dipasarkan 2 lot masing-masing seluas
5 hektar untuk Swiss German University dan Prasetya Mulya. Sementara itu untuk BSD Office Park tengah dibangun gedung perkantoran 15.000 meter persegi (5 lantai) diharapkan selesai pada akhir 2011, jelasnya.


IQPlus (10/6) - PT Nusantara Infrastructure Tbk (META)akan melakukan penawaran terbatas I kepada para pemegang saham seri B sebanyak-banyaknya 8.508.000.000 saham seri B dengan nominal Rp70,00 dan harga penawaran Rp88,00 per sahamsehingga total nilai seluruhnya mencapai Rp748.704.000.000. Hal tersebut disampaikan Perseroan dalam keterbukaan informasinya, Kamis. Dimana setiap pemegang 100 saham seri B yang tercatat pada 19 juli 2010 pukul 16.00 WIB memiliki 168 HMETD dimana setiap 1 HMETD memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli 1 saham baru yang harus dikeluarkan dari portepel saham seri B Perseroan dicatatkan di BEI.

HMETD di perdagangkan di BEI selama 5 hari kerja mulai tanggal 21-27 Juli 2010 dan HMETD yang tidak dilaksanakan hingga tanggal akhir periode tersebut dinyatakan tidak berlaku lagi. Pada setiap 5 HMETD melekat 1 Waran seri I yang diberikan secara cuma-cuma bagi pemegang HMETD yang melaksanakan haknya. Dana hasil penawaran umum terbatas ini akan dipergunakan untuk akuisisi, pembayaranhutang dan modal kerja dan sisanya akan digunakan sebagai biaya pengembangan usaha PErseroan (development cost).




Bayan Bangun 4 Pabrik Coal Upgrading
Agustina Melani

INILAH.COM, Jakarta - PT Bayan Resources Tbk (BYAN) akan membangun empat pabrik coal upgrading. Saat ini, satu pabrik coal upgrading sudah dibangun dengan kapasitas 1 juta MT per tahun.

"Pabrik tersebut diharapkan bisa berproduksi pada semester kedua 2010," ujar Sekretaris Perusahaan PT Bayan Resources Tbk, Jenny Quantero, Rabu (9/6). Nilai investasi untuk satu pabrik sekitar US$68. Pabrik tersebut berada di Kalimantan. Perseroan juga dikabarkan mengincar 3 hingga 4 kuasa penambangan di Kalimantan.

Sebelumnya perseroan menganggarkan belanja modal sekitar US$50 juta-US$60 juta. Belanja modal akan digunakan untuk perluasan dermaga, conveyor, perluasan tempat penimbunan wahana, dan pembelian tongkang. Perseroan juga menargetkan penjualan batubara tumbuh 17% atau sekitar 14 juta MT-16 juta MT pada 2010.

Hasil Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Bayan Resources Tbk memutuskan untuk tidak membagi dividen 2009. Seperti diketahui, perseroan mencatatkan laba bersih 2009 sekitar Rp136,29 miliar dan pendapatan sekitar Rp7,75 triliun pada 2009. [mel/hid]

0 comments:

Post a Comment

Your comment will be moderated the first time you do like if you include links. From there not be necessary if you use the same data and keep your sanity. Will not be published insults, slander or disrespect to the readers and commentators on this blog.