Sunday, May 30, 2010

MORNING NEWS

Rumor Bursa
Cermati Saham KIJA

INILAH.COM, Jakarta - Konsorsium broker dikabarkan akan menarik saham PT Jababeka Tbk (KIJA) diatas level Rp125-150 untuk jangka pendek.

Hal ini terkait rencana ekspansi perseroan ke sektor pariwisata dan membuka akses kawasan tol Jakarta-Cikampek serta mengembangkan bisnis listrik. Selain itu, penjualan saham private placement dari investor asing yang turut meopang pergerakan sahamnya.

Pada penutupan perdagangan bursa akhir pekan lalu harga saham KIJA ditutup menguat tiga poin ke level Rp91. [san/cms]


Rumor Bursa
Bandar Kerek Saham AISA

INILAH.COM, Jakarta - Kabar di pasar berhembus ada sejumlah bandar yang akan menggerek saham PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk (AISA) menuju Rp700.

Sejumlah aksi korporasi perseroan seperti akuisisi kebun kelapa sawit dan rencana pembangunan pembangkit listrik akan menjadi sentimen positif untuk perseroan. Selain itu, perseroan disebut-sebut berniat mengakuisisi perkebunan dan ekspansi bisnis pada 2010.

Sementara itu, pada penutupan perdagangan bursa akhir pekan lalu harga saham AISA ditutup menguat 10 poin ke Rp485. [san/cms]



Bursa Masih 'Volatile', Pilih Saham 'Lagging'
Natascha & Asteria

INILAH.COM, Jakarta – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Senin (31/5) masih akan bergerak volatile. Pilih saham yang masih lagging seperti INDF dan ELSA.

Mohamad Reza, analis dari Erdhika Securities memprediksikan ada peluang kenaikan indeks. Kendati demikian, apresiasi ini belum pasti, meskipun akhir pekan lalu sudah ada foreign fund yang masuk karena penguatan rupiah atas dolar AS. “Indeks awal pekan ini tampaknya masih bergerak volatile,†katanya kepada INILAH.COM.

Menurutnya, kalau indeks sudah menembus level resistan di 2.730, maka penguatan akan berlanjut ke level 2.760 kemudian 2.800. Namun, karena akhir pekan lalu, indeks ditutup di bawah level 2.730, maka belum ada konfirmasi pembalikan arah. “Indeks bahkan mungkin akan mengarah ke 2.500,†katanya.

Hal ini didukung sentimen negatif dari memburuknya WallStreet. Indeks Dow Jones turun 122,36 poin (1,19%) ke 10.136,63, indeks 500 S&P merosot 13,65 poin (1,24%) menjadi 1.089,41 dan indeks Nasdaq turun 20,64 poin (0,91%) ke 2.257,04. Penurunan saham-saham dipicu downgrade lembaga pemeringkat Fitch terhadap nilai kredit Spanyol. Hal ini kembali menghidupkan kekhawatiran tentang isu utang di Eropa.

Di tengah tingginya volatilitas pasar, Reza menyarankan investor untuk trading, terutama untuk saham yang belum naik signifikan kemarin (lagging). Dua saham pilihannya adalah PT Elnusa() dan PT Indofood (). "Rekomendasi trading pada saham-saham ini," ujarnya.

Pergerakan saham ELSA dinilai masih cenderung stagnan, padahal kondisi perusahaannya cukup solid dan ada pembagian dividen. Selain itu, imbuhnya, saham ELSA kelihatannya akan ada tender offer, karena ada akumulasi saham ELSA dalam jumlah yang besar di pasar.

Saat ini sudah mendekati jadwal finalisasi penjualan saham ELSA oleh Tridaya Esta (TDE). Bila BISI tidak membayar kekurangannya hingga waktu yang ditentukan, maka sisa saham ELSA akan diserahkan ke pembeli strategis baru.

Sementara INDF menarik lebih karena kenaikannya yang tertinggal ketimbang emiten lain. Selain karena emiten ini merupakan saham defensif, dengan pasar utamanya adalah domestik. Di tengah situasi di Eropa yang tidak pasti dan mempengaruhi pasar ekspor, INDF tidak terimbas banyak. “Hal ini terutama karena pangsa pasarnya di domestik cukup kuat menopang,†pungkasnya.

Pada perdagangan Kamis (27/5), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 0,64% ke level 2713,923. Perdagangan di Bursa Efek Indonesia cukup ramai, dimana volume transaksi tercatat sebesar 11,640 miliar lembar saham, senilai Rp5,761 triliun dan frekuensi 158.934 kali. Sebanyak 127 saham naik, 71 saham turun dan 50 saham stagnan. [mdr]


Tiga Isu Besar Tekan BUMI Sepekan
Agustina Melani

Sepekan ini, saham PT Bumi Resources (BUMI) membukukan penurunan sebesar 2,7%. Tiga isu negatif yang cukup besar, menyertai pergerakan saham tambang betubara ini.

Mengawali pekan ini, saham BUMI dua hari berturut-turut anjlok cukup signifikan, mencapai 19,5%. Penurunan pada Senin (24/5) sebesar Rp345 ke level Rp1.780, dilanjutkan dengan koreksi pada keesokan harinya sebesar Rp70 ke Rp1.710. Adapun nilai transaksi tercatat aktif, mencapai Rp1,3 triliun.

Vice President PT Valbury Securities Nico Omer J mengatakan,selama dua hari saham BUMI mengalami penurunan karena tiga isu yang menyertainya. Pertama adalah isu bahwa BUMI akan melakukan penawaran saham umum terbatas di pasar. “Hal ini membuat harga saham BUMI tertekan di hari pertama perdagangan,†katanya kepada INILAH.COM, akhir pekan kemarin.

Sentimen lain penekan pergerakan BUMI berasal dari lembaga pemeringkat Moodys Investor Service yang menurunkan peringkat utang BUMI, karena kas perseroan yang sangat ketat.

Perseroan diperkirakan akan kesulitan membayar utang yang jatuh tempo dalam 12 bulan ke depan. Berdasarkan laporan keuangan 2009, total kewajiban perseroan mencapai 5,81 miliar dollar AS.

Isu yang juga membebani pergerakan BUMI adalah terkait rencana anak usaha Bakrie ini untuk melepas 20% saham PT Delta Dunia Makmur (DOID). “Aksi ini mempersempit peluang BUMI mencaplok Berau Coal,†paparnya.

Namun, lanjut Nico, setelah dua hari tertekan, harga saham BUMI berhasil berbalik arah dan ditutup menguat Rp340 ke level Rp2.050. "Harga saham BUMI kembali naik signifikan setelah kantor pajak memenangkan KPC di pengadilan dalam kasus pajak," tuturnya.

Mahkamah Agung memenangkan Kaltim Prima Coal (unit usaha BUMI), dalam kasus perpajakan senilai Rp1,5 triliun melawan Dirjen Pajak. Menurut pengacara KPC, putusan ini semakin menguatkan bahwa KPC tidak melakukan pelanggaran.

Seperti diketahui, Dirjen Pajak pada 14 Desember 2009 menyatakan bahwa KPC, BUMI, dan Arutmin telah melakukan pelanggaran pajak senilai masing-masing Rp1,5 triliun, Rp376 miliar, dan Rp 300 miliar, sehingga harus diadakan proses penyidikan.

Pengadilan pajak yang telah memutuskan KPC tidak bermasalah dengan pajaknya pada 8 Desember 2009 lalu karena tidak adanya alasan dan bukti yang kuat, secara otomatis kembali membatalkan surat pemeriksaan bukti permulaan yang diajukan Ditjen Pajak pada 4 Maret 2009.

Ia menambahkan, kenaikan harga saham BUMI juga didukung rencana perseroan untuk menerbitkan saham baru tapi melalui non pre-emptive right (bukan right issue) dan akan diminta persetujuan RUPSLB pada tanggal 24 Juni 2010.

Mengikuti peraturan Bapepam maka jumlah maksimal saham yang dapat diterbitkan melalui non pre-emptive rights sebanyak 10% dari jumlah saham beredar dan harga pelaksanaan berdasarkan harga rata-rata penutupan di pasar reguler selama 25 hari atau Rp2,328/saham.

BUMI berusaha untuk menurunkan level utang (deleveraging) sebesar US$1-1.2 miliar dalam waktu 6-12 bulan ke depan. Saat ini Debt/EBITDA mencapai 3.5x sementara batas debt covenant dari CIC sebesar 4.1 kali. Keinginan BUMI menurunkan utang sangat positif. “Apalagi semester kedua ini ada obligasi BUMI yang jatuh tempo, sehingga cash flow perusahaan agak sedikit terganggu," ujar Nico.

Namun, pernyataan Ditjen Pajak yang tetap melanjutkan proses penyidikan dugaan

pidana pajak KPC, meski MA telah menolak permohonan peninjauan kembali (PK), meredam sentimen positif atas saham BUMI.

Emiten ini pun ditutup turun tipis Rp25 ke Rp2.025. Disebutkan bahwa putusan MA hanya terkait dengan proses administratif dalam penerbitan surat perintah pemeriksaan bukti awal sehingga tidak akan mempengaruhi proses penyidikan.

Sedangkan Nico meramal, harga saham BUMI pekan depan masih cenderung fluktuaktif seiring perkembangan bursa. Harga saham diperkirakan akan ada di kisaran 1.800-2.300. "Investor bisa jual saat naik," pungkasnya. [ast/mdr]


IQplus (31/5) - Dividen PT Jasa Marga Tbk (JSMR) sebesar Rp87,9076 per lembar saham akan
dibayar pada 15 Juli 2010. Sedangan cum dan ex dividen Jasa Marga di pasar reguler dan negosiasi pada 28 dan 29 Juni 2010, sementara cum dan ex dividen di pasar tunai pada 1 dan 2 Juli 2010, dan tanggal daftar pemegang saham yang berhak dividen (Recording Date) pada 1 Juli 2010.


Indofarma Bidik Pertumbuhan Laba 400%

JAKARTA. PT Indofarma Tbk (INAF) menargetkan laba bersih tahun ini bisa mencapai Rp 10 miliar. Target ini meroket sekitar 400% dari penerimaan laba tahun 2009 lalu, yang hanya mencapai Rp 2,12 miliar.

P. Soedibyo, Presiden Direktur PT Indofarma Tbk, menuturkan, porsi penjualan jenis obat tanpa resep dokter (OTC) menjadi jurus utama INAF mencapai target tersebut. "Margin keuntungan OTC jauh lebih besar daripada jualan obat generik," ujarnya, Kamis (27/5).

Bahkan, lanjut Soedibyo, sebenarnya margin penjualan obat OTC bisa mencapai Rp 20-30 miliar dalam setahun. Namun, lantaran terpangkas biaya pemasaran dan distribusi, INAF pun hanya berani menargetkan laba bersih sebesar Rp 10 miliar.

Tak hanya memasarkan secara domestik, INAF berencana meekspor produk ODC ke beberapa negara. Di antaranya adalah Irak, Afganistan, Filiphina dan SIngapura.

Ade Jun Firdaus



KINERJA EMITEN
KLBF Bagi Dividen Rp 234 miliar

JAKARTA. PT Kalbe Farma Tbk berniat membagikan dividen dari laba bersihnya pada 2009 yang sebesar Rp 929 miliar. Rencananya, KLBF akan membagi dividen sebesar Rp 234 miliar.

"Dividen yang akan kami bagikan sekitar 25% dari laba bersih," ungkap Vidjongtius, Sekretaris Perusahaan KLBF, hari ini. Menurut Vidjongtius, dividen final per sahamnya adalah Rp 25 per saham.

Sayang, Vidjongtius masih enggan mengungkapkan kapan dividen ini akan dibagikan. "Nanti akan kami umumkan," ucapnya. Yang pasti, investor bisa senang dengan pembagian dividen ini.

Abdul Wahid Fauzie



IQplus (31/5) - Dua bank asing Standard Chartered Bank dan Bank of Tokyo Mitsubishi UFJ Ltd memberikan fasilitas perbankan masing-masing senilai 20 juta dolar AS dan 10 juta dolar AS untuk pengembangan bisnis PT Trikomsel Oke Tbk (TRIO). Direktur PT Trikomsel Oke Tbk Juliana Samudro melalui siaran persnya di Jakarta, Minggu, menjelaskan pihaknya akan menggunakan fasilitas perbankan untuk modal kerja perseroan dalam mengembangkan bisnis inti dan melakukan ekspansi bisnis dalam upaya mengantisipasi dan memanfaatkan tren pasar yang terus berkembang serta peluang yang masih terbuka lebar. "Kinerja yang baik yang telah dicapai perseroan selama ini telah memberikan kepercayaan bank-bank untuk memberikan dukungan secara finansial berupa modal kerja, sehingga ke depannya kami yakin perseroan akan terus berkembang untuk menjadi yang lebih baik lagi dan terdepan di industri tersebut," ujarnya.

0 comments:

Post a Comment

Your comment will be moderated the first time you do like if you include links. From there not be necessary if you use the same data and keep your sanity. Will not be published insults, slander or disrespect to the readers and commentators on this blog.