Monday, May 24, 2010

MORNING NEWS

IQplus (24/5) - Saham-saham AS merosot pada Senin waktu setempat, di tengah kekhawatiran baru atas krisis utang Eropa, dipicu oleh penyelamatan bank tabungan Spanyol. Dow Jones Industrial Average kehilangan 126,82 poin (1,24 persen) menjadi berakhir di 10.066,57, memperpanjang kerugian besar pekan lalu ketika indeks blue-chip menyusut lebih dari empat persen dan sempat jatuh di bawah titik sensitif 10.000 poin. Indeks komposit Nasdaq merosot 15,49 poin (0,69 persen) menjadi 2.213,55 sementara pasar lebih luas indeks Standard & Poor`s 500 turun 14,04 poin (1,29 persen) menjadi 1.073,65.

Pasar dibuka pada catatan bearish (lesu) setelah bank sentral Spanyol akhir pekan lalu menyelamatan bank tabungan daerah CajaSur, membebani Spanyol keuangan publik yang sudah tegang. Penyelamatan CajaSur datang karena pemerintah Spanyol memperkenalkan putaran baru langkah penghematan untuk membawa defisit publik ke sebuah batas zona euro tiga persen dari produk domestik bruto, dari 11,2 persen tahun lalu. Bailout (dana talangan) utang tersebut memperbarui kekhawatiran zona euro yang telah menyeret pasar turun dalam beberapa pekan terakhir. Ini memipicu "putaran lain kekhawatiran mengenai kesehatan sistem keuangan di negara itu meskipun ada rencana penyelamatan besare Uni Eropa/IMF," kata Frederic Dickson, kepala analis pasar di DA Davidson & Co. "Investor akan terus mengikuti opera sabun yang berlangsung di Eropa dan pergerakan euro dalam menanggapi perubahan harapan investor tentang bagaimana situasi utang habis di Yunani, Portugal, dan Spanyol," katanya.


IQplus (24/5) - Harga minyak stabil di New York pada Senin, menghentikan penurunan tiga pekan yang telah membuat harga jatuh 20 persen di tengah kekhawatiran pasar terhadap krisis utang zona euro dan pemulihan ekonomi global yang rapuh. Kontrak utama New York, minyak mentah light sweet untuk pengiriman Juli, naik tipis 17 sen menjadi 70,21 dolar per barel, dari penutupan pasar Jumat. Di London, minyak mentah Brent North Sea untuk penyerahan Juli turun 51 sen menjadi berakhir pada 71,17 dolar per barel. Kontrak New York dibuka dengan kenaikan malu-malu dan mengambang di sekitar netral sepanjang sesi.

"Pasar masih sangat fluktuatif," kata Antoine Halff dari Newedge Group. "Indikator-indikator ekonomi AS telah cukup bagus belakangan ini, tetapi apa yang meberatkan pasar sekarang ini adalah krisis keuangan Eropa," katanya.


Rumor Bursa
BHIT Bakal Dikerek Menuju Rp200


INILAH.COM, Jakarta - Saham PT Bhakti Investama Tbk (BHIT) bakal dikerek menuju level Rp200 dalam waktu dekat terkait rampungnya akuisisi tambang.

Kabar di pasar b erhembus, Bhakti akan menjaminkan saham perseroan selain salah satunya saham bonus dan penerbitan saham baru. Langkah ini diambil perseroan untuk mendanai aksi korporasinya.

Pada penutupan perdagangan bursa kemarin harga saham BHIT ditutup koreksi menuju level Rp132. [san/cms]


Rumor Bursa
Cermati Saham Medco Energy

INILAH.COM, Jakarta - Kabar di pasar berhembus ada sejumlah bandar akan memburu saham PT Medco Energy International Tbk (MEDC) terkait rencana pemerintah mengumumkan Donggi Senoro.

Proyek Donggi- Senoro ini akan memberikan sinyal positif bagi perseroan. Selain itu, perseroan mulai agresif menjalin kongsi strategis dengan Pertamina untuk mengembangkan sejumlah blok migas melalui pola sama operasi.

Sementara itu, pada penutupan perdagangan bursa kemarin harga saham MEDC ditutup koreksi menuju level Rp2.675. [san/cms]



REKOMENDASI SAHAM

Inilah Saham Astra yang Layak Diburu


JAKARTA. Sejumlah analis meramu rekomendasi grup Astra yang layak dikoleksi. Menurut Edwin Sebayang, saat ini ada dua saham grup Astra yang pantas di koleksi investor jangka panjang, mereka adalah PT Astra Internasional Tbk (ASII) dan PT United Tractors Tbk (UNTR).

"Performa keduanya akan sangat luar biasa di tahun-tahun kedepan," katanya. Dimana pendapatan ASII diproyeksikan mencapai Rp 118,23 triliun dengan laba bersih sebesar Rp 12,55 triliun. Sedangkan UNTR diprediksi Edwin akan mengalami pertumbuhan 15% di tahun 2010. "Dimana pendapatannya akan mencapai 34,36 triliun dan net income-nya sebesar 4,29 triliun," jelas Edwin

Tak heran dengan harga yang terpangkas cukup dalam untuk dua saham ini, Edwin sangat menyarankan untuk beli kedua saham grup Astra ini. "Keduanya menarik sekali untuk dikoleksi di jangka panjang," pungkasnya.

Edwin memproyeksikan hingga akhir 2010 mendatang, ASII akan finish di posisi Rp 50.000 sementara UNTR di posisi Rp 21.050 per saham.

Untuk saham-saham grup Astra lainnya, Edwin melihat, jika investor sudah memilikinya, maka sebaiknya di hold saja. Walaupun tidak semenarik dua perusahaan diatas tapi kedepannya masih akan berkembang walaupun tak sepesat UNTR dan ASII.

Wakil Presiden Valbury Asia Future Nico Omer Jonckheere punya pendapat agak berbeda dengan Edwin. Menurutnya, saham grup Astra yang paling menarik hanyalah UNTR yang memiliki sektor bisnis alat berat dan batubara. "Mereka yang akan paling diuntungkan," katanya.

Selain UNTR, Nico melihat AALI juga bisa menjadi pilihan. Karena dalam kurun waktu lima tahun kedepan, komoditas akan bergerak secara signifikan. Terlebih AALI selalu memberikan dividen yang bagus bagi para pemegang sahamnya.

Sementara untuk ASII, Nico melihat, dalam jangka awaktu hingga lima tahun kedepan, harga bahan baku yang digunakan ASII akan melonjak. Dan ini tidak akan terlalu menarik lagi. Ini juga terjadi pada saham AUTO. Walaupun sebenarnya AUTO memiliki potensi untuk naik secara signifikan karena industrinya sendiri masih sangat bagus, tapi bayang-bayang kenaikan bahan baku terus menghantui prospek kedepannya.

Malahan Nico pun merekomendasikan untuk menjual secara mencicil saham-saham grup Astra yang dimiliki saat ini. Karena harga saham akan terus terkoreksi hingga akhir tahun. "Jadi buat apa beli sekarang jika kedepannya harganya akan jatuh juga," jelasnya. Nico merekomendasikan untuk membeli saham grup Astra di tahun depan. Dimana target harga UNTR yang dibuat Nico Rp 22.500, sementara ASII hanya Rp 41.100.

Anna Suci Perwitasari


IQplus (26/5) - Empat Bank spanyol berencana untuk dimerger. Bank Caja De Ahorros Del Mediteerano, Grupp Cajastur, Caja De Ahorros,de Santander dan Caja De Ahorros Monte sedang diajukan ke bank sentral spanyol untuk digabung. Bank-bank di Spanyol sedang diusahakan untuk merger guna meningkatkan kecukupan modal mereka. "Sebagian mereka hampir bangkrut," kata Rafael Pampillon kepala analis IE Business School di Madrid. Kekhawatiran bahwa krisis keuangan Yunani akan menyebar ke negara lain seperti Spanyol telah membuat kekhawatiran baru di pasar keuangan dunia.



Bantahan ‘Rights Issue’ Manjur Kikis Tekanan Jual BUMI?

INILAH.COM, Jakarta – Manajemen PT Bumi Resources Tbk (BUMI) membantah akan melakukan penawaran umum terbatas atau rights issue. Namun apakah bantahan ini manjur menahan tekanan jual pada perdagangan hari ini.

"Tidak ada alasan BUMI untuk melakukan rights issue. BUMI belum ada rencana untuk melakukan rights issue," ujar Vice President Investor Relation BUMI Dileep Srivastava lewat pesan singkat yang diterima INILAH.COM, kemarin sore.

Manajemen BUMI, lanjut Dileep, membantah akan melepas 20% kepemilikan saham BUMI di PT Delta Dunia Makmur Tbk (DOID).

Gara-gara isu inilah saham BUMI terus merosot hingga menyenguh level terendahnya turun Rp345 menjadi Rp1.780 pada penutupan perdagangan saham Senin (24/5). Anjloknya saham BUMI kemarin sekaligus menjadi pemicu pelemahan IHSG sebesar 0,51% ke level 2.609,61.

Melemahnya saham BUMI juga ikut menjerumuskan saham Grup Bakrie lainnya seperti saham PT Bakrieland Development (ELTY) turun Rp30 menjadi Rp129, PT Energi Mega Persada (ENRG) melemah Rp23 ke Rp96, dan PT Bakrie Telecom (BTEL) terkoreksi Rp3 menjadi Rp139 per lembar saham.

Demikian pula saham PT Darma Henwa (DEWA) turun Rp10 menjadi Rp70, PT Bakrie Sumatra Plantation (UNSP) melemah Rp65 poin ke Rp335 dan PT Bakrie and Brothers (BNBR) turun Rp8 menjadi R[54 per lembar saham.

Menurut analis AM Capital, Yustian Hartono kemarin, CLSA melakukan penjualan terbesar, diikuti JP Morgan dan OSK Nusadana Securities Indonesia. Aksi jual terhadap saham BUMI ini dipicu rencana BUMI untuk melakukan rights issue di bawah harga pasar senilai Rp1.800 per saham.

Analis saham Milenium Danatama Securities Ahmad Riyadi memapakan saham BUMI tertekan akibat aksi investor asing yang banyak melakukan aksi jual. "Asing keluar dan membuat investor lokal panik," katanya.

Boleh jadi rumor tersebut telah membuat sejumlah investor asing melakukan aksi jual secara massal pada saham BUMI yang kemudian diikuti oleh investor-investor domestik.

Namun apakah investor hari ini masih akan menjauhi saham BUMI. Ada kekhawatiran bahwa otoritas bursa akan melakukan suspensi terhadap saham ini. Rumor rights issue itu jelas merugikan BUMI.

Investor khawatir jika harga rights issue jauh di bawah harga pasar tersebut jadi dilaksanakan. Ini juga menjadi indikasi bahwa perseroan menilai sahamnya sudah over value. Rumor negatif tampaknya masih menghantui saham BUMI sepanjang hari ini. [mdr]


IQplus (24/5) - PT Matahari Departement Store Tbk (LPPF) berhasil mencatatkan laba bersih sebesar Rp79,98 miliar per 31 Maret 2010, jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya yang merugi Rp27 juta. Demikian disampaikan Perseroan dalam laporan keuangannya yang telah diterbitkan, Selasa.

Perseroan juga berhasil mencatat laba usaha per 31 Maret 2010 sebesar Rp103,19 miliar, dibandingkan dengan rugi usaha pada periode yang sama pada 2009 Rp1,13 miliar.


IQplus (26/5) - PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) hingga April 2010 membukukan penjualan superblok Kemang Village sebesar Rp1,3 triliun atau setara 70 persen dari total penjualan yang mencapai 1.100 unit apartemen. Direktur Lippo Karawaci Jopie Rusli di Jakarta, Senin mengatakan perseroan menargetkan hingga akhir 2010 seluruh unit akan terserap pasar. Optimisme ini didasari naiknya permintaan sektor properti tahun ini khususnya segmen grade A, termasuk apartemen.

"Hingga kini kami sudah bukukan penjualan sekitar 800 unit apartemen yang tersebar di lima tower," katanya. Sepanjang 2009, perseroan membukukan laba bersih Rp389,41 miliar, atau naik dari 2008 sebesar Rp370,87 miliar. Peningkatan laba bersih dikarenakan pertumbuhan yang signifikan pada bisnis Healthcare dan Large Scale Integrated Development.

0 comments:

Post a Comment

Your comment will be moderated the first time you do like if you include links. From there not be necessary if you use the same data and keep your sanity. Will not be published insults, slander or disrespect to the readers and commentators on this blog.