Wednesday, June 23, 2010

MORNING NEWS

IQplus (24/6) - Saham-saham Amerika Serikat bervariasi pada Rabu, setelah penjualan rumah baru jatuh ke rekor rendah dan Federal Reserve memberi isyarat hati-hati atas pemulihan ekonomi AS sambil tetap mempertahankan suku bunga sangat rendah. Dow Jones Industrial Average naik 4,92 poin (0,05 persen) menjadi 10.298,44 sedangkan indeks teknologi Nasdaq turum 7,57 poin (0,33 persen) pada 2.254,23. Indeks S&P 500, ukuran lebih luas dari pasar, mundur 3,27 poin (0,30 persen) menjadi 1.092,04.

Sentimen pasar berkurang setelah pemerintah mengatakan penjualan rumah baru turun 32,7 persen dari bulan sebelumnya menjadi 300.000 pada Mei, meningkatkan prospek perlambatan pemulihan ekonomi. Selain itu, pernyataan oleh para pembuat kebijakan Federal Reserve setelah pertemuan dua hari "ditimbang dengan pandangan murung terutama terhadap perekonomian," kata analis Elizabeth Harrow dari Schaeffer`s Investment Research. Tapi analis di Charles Schwab & Co mengatakan bahwa "sementara The Fed menurunkan penilaian ekonomi dengan memperhatikan kondisi pasar keuangan yang kurang mendukung, mempertahankan suku bunga rendah di tengah ketidakpastian global diambil positif oleh beberapa pedagang."


IQplus (24/6) - Federal Reserve (Bank Sentral) AS mempertahankan suku bunga utama di terendah sepanjang sejarah pada Rabu, sesuai perkiraan secara luas, dan mengatakan ekonomi masih terus pulih dari resesi. Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) mengatakan bahwa pihaknya mempertahankan target suku bunga dana federal antara nol dan 0,25 persen dan akan tetap di sana "untuk masa diperpanjang."

"Informasi yang diterima sejak Komite Pasar Terbuka Federal bertemu pada April menunjukkan bahwa pemulihan ekonomi berjalan dan bahwa pasar tenaga kerja meningkatkan secara bertahap," kata panel pembuat kebijakan dalam sebuah pernyataan. FOMC "terus mengantisipasi kondisi ekonomi, termasuk tingkat pemanfaatan sumber daya yang rendah, tren inflasi, dan harapan inflasi stabil, kemungkinan untuk menjamin tingkat yang sangat rendah dari dari bunga federal fund untuk jangka waktu yang diperpanjang." The Fed menurunkan suku bunganya ke titik terendah dalam sejarah pada Desember 2008, setahun setelah ekonomi terbesar di dunia tergelincir ke dalam resesi.


IQplus (24/6) - Harga minyak dunia merosot pada Rabu, karena estimasi cadangan Amerika Serikat lebih tinggi dari yang diperkirakan dan tanda-tanda yang terbatas dari pemulihan ekonomi. Di New York kontrak berjangka utama minyak mentah, jenis light sweet untuk pengiriman Agustus, merosot 1,50 dolar menjadi 76,35 dolar per barel. Sementara minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Agustus jatuh 2,13 dolar menjadi 76,27 dolar per barel pada transaksi sore hari. Departemen Energi Pemerintah AS (DoE) mengatakan Rabu, bahwa cadangan minyak mentah Amerika melonjak sebesar 2,0 juta barel pada pekan yang berakhir 18 Juni menunjukkan lemahnya permintaan energi. Itu mengejutkan pasar karena perkiraan untuk turun tajam 1,0 juta barel, menurut analis yang disurvei oleh Dow Jones Newswires.

Stok Bensin turun 800.000 barel, yang mengalahkan proyeksi naik 300.000 barel. "Kami punya laporan beragam lain, sejak angka produk yang mendukung yang dibayangi meningkatnya cadangan minyak mentah," kata analis Andrey Kryuchenkov dari VTB Capital. "Kami masih memperkirakan peningkatan jumlah bensin dari sini dan ke dalam kuartal ketiga, dengan musim berkendara musim panas AS dalam ayunan penuh dan dengan tren musiman utuh."

IQplus (24/6) - Mayoritas saham jepang turun setelah penjualan rumah AS turun lebih dari perkiraan dan Fed mengindikasikan bahwa krisis utang di eropa akan memukul pertumbuhan ekonomi.

Saham Nissan Motor turun 1,1 persen.Sony Corp turun 0,8 persen dan Nippon Yusen turun 1,2 persen. Nikkei 225 turun 0,1 persen menjadi 9911,70 jam 9:16 waktu tokyo dan topix bergerak tipis di 880,38.

IQplus (24/6) - Penjualan rumah baru keluarga tunggal di Amerika Serikat merosot hampir 33 persen pada Mei ke rekor terendah setelah berakhirnya keringanan pajak, data pemerintah menunjukkan Rabu. Departemen Perdagangan mengatakan penjualan rumah baru untuk keluarga tunggal disesuaikan musiman tingkat tahunan mencapai 300.000 pada Mei, 32,7 persen di bawah revisi April pada 446.000.

Kecepatan ini yang paling lambat sejak Januari 1963, ketika departemen memulai serangkaian data, dan jauh di bawah rata-rata perkiraan analis 430.000. Mundurnya penjualan rumah baru diperkirakan setelah pembeli bergegas untuk memenuhi batas waktu 30 April untuk kontrak menjadi ditandatangani, mendorong kenaikan penjualan April.

Penjualan rumah baru, yang dilaporkan pada penandatanganan kontrak, telah melonjak pada Maret dan April. Tapi departemen merevisi turun tajam perkiraan semula. Harga jatuh untuk kedua bulan berturut-turut pada Mei. Harga rata-rata jatuh 1,0 persen menjadi 202.900 dolar, tingkat terendah sejak Desember 2003. Pasokan rumah baru untuk dijual pada akhir Mei adalah 213.000, mewakili persediaan 8,5 bulan pada laju penjualan saat ini. Pada April kecepatan itu 5,8 bulan, dengan 214.000 rumah di pasar.



Cermati Saham OKAS

INILAH.COM, Jakarta - Saham PT Ancora Resources Tbk (OKAS) bakal diburu bandar terkait keberhasilan anak usaha, PT Bormindo Nusantara mendapat kontrak dari perusahaan tambang emas dan tembaga.

Bormindo mendapat proyek dari PT Newmont Nusa Tenggara dan PT Freeport Indonesia senilai US$70 juta. Di samping itu, UBS Singapura berniat untuk membeli saham Perseroan melalui private placement dan diperkirakan akan mendongkrak harga saham Perseroan menuju Rp500.

Pada penutupan perdagangan bursa kemarin harga saham OKAS ditutup naik 35 poin ke Rp330. [san/cms]



Investor Malaysia Incar Saham APLI

INILAH.COM, Jakarta - Khabar di pasar menyebutkan ada sejumlah bandar yang akan mengkerek saham PT Asiaplast Industries Tbk (APLI) menuju Rp150-200.

Hal ini seiring dengan khabar perusahaan Malaysia tengah bernegosiasi dengan perusahaan. Perusahaan asal Negeri Jiran ini berminat untuk mengakuisisi saham pemiliki lama Perseroan sebesar 15,37% pada PVB Rp150. Selain itu, proyeksi pertumbuhan laba 2010 meningkat 15% turun memberikan sentimen positif.

Sementara itu, pada penutupan perdagangan bursa kemarin harga saham APLI ditutup naik 22 poin ke Rp102. [san/cms]



BUMI Gelar RUPST dan RUPSLB Hari Ini
Agustina Melani

INILAH.COM, Jakarta - PT Bumi Resources Tbk (BUMI) akan menggelar hasil Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) dan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB), Kamis (24/6) ini.

Pada RUPST dan RUPSLB akan meminta persetujuan pemegang saham antara lain persetujuan atas laporan pertanggungjawaban direksi atas jalannya Perseroan untuk tahun buku 31-12-2009, pengesahan neraca dan perhitungan laba/rugi untuk tahun buku 31-12-2009, persetujuan untuk rencana penggunaan laba Perseroan untuk tahun buku 2009 dan penunjukan akuntan publik untuk tahun buku 31-12-2010.

Sementara itu, Perseroan dalam RUPSLB akan meminta persetujuan untuk menjaminkan atau mengagunkan atau membebani dengan hak jaminan kebendaan sebagian seluruh aset atau harta kekayaan Perseroan yang dimiliki secara langsung atau tidak langsung kepada para kreditur, baik kreditur perseroan pada anak perusahaan. Perseroan juga akan meminta persetujuan untuk penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu sesuai peraturan Bapepam-LK No.IX.D dan persetujuan perubahan struktur permodalan serta perubahan anggaran dasar sehubungan anggaran struktur dengan perubahan struktur pemodal tersebut dan pengangkatan kembali susunan direksi perseroan.

Seperti diketahui, BUMI juga akan melakukan non preemtive rights untuk mengurangi utang Perseroan. [cms]



‘Non Preemptive Issue’ Siap Dongkrak BUMI
Ahmad Munjin

INILAH.COM, Jakarta - Saham BUMI, Kamis (24/6) diprediksikan menguat seiring utang perseroan yang dikonversi jadi saham baru hasil non preemptive issue. Kondisi market pun kondusif. Akumulasi beli BUMI!

Pengamat pasar modal, Aji Martono mengatakan, potensi penguatan saham PT Bumi Resources (BUMI) hari ini salah satunya dipicu kabar adanya pihak-pihak yang berpotensi menyerap 10% saham baru yang akan diterbitkan senilai Rp4,59 triliun. Di antaranya China Invesment Corporation (CIC), Credit Suisse, Raiffeisen dan JP Morgan.

Menurutnya, dengan tambahan 10% saham baru, BUMI akan memperkuat performance. Sebab, di satu sisi terjadi penambahan saham, tapi di sisi lain terjadi pengurangan utang.

“Karena itu, BUMI akan bergerak dalam kisaran support Rp1.830 dan Rp2.000 sebagai level resistance-nya,” katanya kepada INILAH.COM, di Jakarta, Rabu (23/6) malam.

Pada perdagangan kemarin, saham BUMI ditutup melemah Rp20 (1,03%) jadi Rp1.910 dibandingkan sebelumnya di level Rp1.930. Harga tertingginya mencapai Rp1.930 dan terendahnya Rp1.880. Volume transaksi mencapai 124,6 juta unit saham senilai Rp236,7 miliar dan frekuensi 3.715 kali.

Seperti diketahu, BUMI berencana menerbitkan 1,94 miliar saham baru tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) alias non-preemptive issue. Harga pelaksanaan ditetapkan Rp2.366 per saham atau totalnya senilai Rp 4,59 triliun. Nilai tersebut akan dikonversikan terhadap utang-utang perseroan.

Perseroan saat ini masih dalam tahap akhir finalisasi dengan para kreditur terkait rencana tersebut. Adapun pelunasan, dapat dilakukan pada satu atau lebih kreditur. Hal itu sangat tergantung pada kesepakatan perseroan dengan masing-masing kreditur. “Dengan 4 kreditur menjajaki konversi utang menjadi 10% saham baru, tentu akan sangat positif bagi saham BUMI,” tambah Aji.

Sebab, lanjut Aji, secara cashflow, akhirnya BUMI akan terselamatkan. Karena itu, ke depannya, saham BUMI akan mengalami penguatan. Bagaimanapun PT Arutmin, anak usaha BUMI, masih menjadi andalan sektor batubara Indonesia.

“Itulah yang menjadi alasan CIC dan kreditur lainnya yang berpikir jangka panjang. Daripada hold BUMI, lebih baik mengonversi utang emiten itu menjadi sahamnya,” ucapnya.

Konversi utang jadi saham (debt equtity swap) harus disetujui melalui RUPSLB terlebih dahulu. Sehingga, inilah yang akhirnya akan membuat cash flow BUMI jadi lebih menarik. “Meskipun, pemegang saham lama terdilusi dengan sendirinya,” tukasnya.

Sentimen positif itu, diperkuat kondisi market yang berpotensi positif. Sebab, laju bursa regional dan global pun akan positif. Begitu juga harga komoditas. Sebab, batubara merupakan produk kedua setelah minyak bumi. Kebutuhan akan batubara seperti India, China, dan dalam negeri masih cukup besar. “Secara fundamental BUMI memiliki prospek cukup bagus,” tandas Aji.

Saat ini, lanjutnya, IHSG mengikuti pergerakan market global. Kemarin, di akhir perdagangan, bursa regional berbalik arah menguat hingga hampir ditutup positif. Begitu juga dengan IHSG yang hanya minus 9 poin. Tak terkecuali pergerakan saham BUMI. “Walaupun, pada akhirnya masih ditutup negatif di level Rp1.910,” timpalnya.

Lebih jauh Aji mengatakan, selama dua hari terakhir saham BUMI turun. Tapi, secara teknikal penurunan ini belum mencapai titik support-nya di level Rp1.830. Sehingga saham sejuta umat secara teknikal berpotensi menguat. “Perdagangan hari ini, BUMI akan volatile cenderung menguat,” tambahnya.

Aji merekomendasikan akumulasi beli atas BUMI untuk jangka panjang. Tapi, untuk jangka pendek, sebaiknya investor melakukan trading buy on support. “Jika saham ini turun dan kemudian naik bisa jadi alasan untuk trading,” pungkas Aji. [mdr]



IQplus (24/6) - Intiland Development telah melakukan penjualan 100 persen saham PT Grand Interwisata yang merupakan anak usaha perseroan. Menurut Theresia Rustandi sekretaris perusahaan penjualan dilakukan kepada PT Sejahtera Saktinusa senilai Rp158 miliar. Transaksi ini mencakup pengalihan hutang PT Grand Interwisata sebesar Rp21,28 miliar kepada Sejahtera sehingga total transaksi mencapai Rp179.280.000.000. Nilai transaksi ini telah disepakati berdasarkan penilaian PT Colliers International atas aset yang dimiliki Grand Interwisata. Penjualan saham ini merupakan realisasi dari strategi divestasi aset non core dan low yielding perseroan.

0 comments:

Post a Comment

Your comment will be moderated the first time you do like if you include links. From there not be necessary if you use the same data and keep your sanity. Will not be published insults, slander or disrespect to the readers and commentators on this blog.