IQplus (2/6) - Saham-saham AS merosot dalam perdagangan yang berombak (berubah-ubah) Selasa, dipicu oleh kekhawatiran masalah baru perbankan di Eropa dan pelambatan pertumbuhan di China serta meningkatnya biaya mengatasi bencana tumpahan minyak Teluk Meksiko. Dow Jones Industrial Average jatuh 112,61 poin (1,11 persen) menjadi ditutup di 10.024,02 setelah berselang menyeberang antara wilayah positif dan negatif sejak pasar dibuka Selasa setelah libur panjang akhir pekan.
Indeks blue-chip telah jatuh hampir delapan persen pada Mei, kinerja bulanan terburuk sejak Februari 2009, terutama pada keprihatinan tentang meningkatnya krisis utang Eropa. Indeks teknologi Nasdaq turun 34,71 poin (1,54 persen) menjadi 2.222,33 dan indeks S&P 500 ukuran lebih luas dari pasar, tergelincir 18,70 poin (1,72 persen) menjadi 1.070,71.
Harga Minyak Di Bawah US$73 per Barel
Susan Silaban
INILAH.COM, New York - Harga minyak turun hampir 2% menjadi di bawah US$73 per barel pada perdagangan Coppy pada Selasa (1/6). Sementara Euro tergerlincir dan China serta Eropa merespon data ekonomi global.
Pada Juli depan kontrak minyak mentah NYMEX jatuh US%1,39 menetap ke US$72,58 per barel. Minyak mentah jeni ICE Bren untuk pengiriman Juli pun turun US$1,94 ke level US$71,71 per barel.
"Volatilitas tema sentral. Minyak Mentah belum menunjukkan kekuatan untuk bertahan di atas $75 dan pasar sedang menunggu untuk melihat apakah penularan Eropa akan menyebar," kata Gene McGillian, analis pada Tradisi Energy di Stamford, Connecticut, seperti dilansir Resuters, Rabu (2/6).
Minyak mentah AS tidak punya harga kontrak berjangka penyelesaian pada hari Senin karena libur Memorial Day AS. The New York Mercantile Exchange akan menggabungkan sesi perdagangan Senin dan Selasa menjadi satu. [san/cms]
Rumor Bursa
Cermati Saham DOID
INILAH.COM, Jakarta - Saham PT Delta Dunia Makmur Tbk (DOID) kabarnya akan tembus ke level Rp1.000, terkait perseroan akan membeli 7% saham divestasi PT Newmont periode 2010 senilai US$450 juta.
NNT menawarkan kepada pemerintah Indonesia valuasi saham divestasi tahun ini pada akir Maret 2010 sebesar US$440 juta. Perseroan juga telah menyiapkan dana untuk pembelian saham tersebut. Perseroan diwartakan juga telah mengirimkan surat kepada Kementerian ESDM.
Sementara itu, perdagangan bursa kemarin harga saham DOID ditutup melemah 10 poin ke level Rp790. [san/cms]
Aksi Korporasi Mendukung, ASIA Menuju Rp600
INILAH.COM, Jakarta – Setelah kabar bahwa Asia Natural Resources (ASIA) akan ditarik bandar menuju level Rp150 dalam jangka pendek, muncul lagi berita bahwa aksi korporasi ASIA akan membawa harga emiten ini ke Rp600.
ASIA akan melakukan placement/penjualan saham hingga 30% dengan harga di atas Rp.300
karena banyak investor yang tertarik dengan asetnya ASIA. Rumor yang beredar di pasar menyebutkan, emiten ini bisa mengarah ke 600-an setelah placement.
ASIA menarik bagi sejumlah investor strategis karena agresif melakukan akusisi kontrak penambangan (KP). Salah satunya Grup Artha Graha, yang menjadi investor strategis ASIA melalui joint partnership di penambangan timah. kabarnya Grup Artha Graha melalui anak usahanya yang bergerak di bidang tambang timah yaitu Kobatin akan dimerger dengan anak usaha ASIA di sektor timah.
Sebelumnya, ada rumor bahwa investor Tingkok atau Hong Kong berniat membeli saham ASIA dengan cara penjualan saham kepada perusahaan yang kompeten atau private placement.
ASIA memang gencar berekspansi. Setelah mendapat izin usaha penambangan nikel di Bombana melalui anak perusahaannya yaitu Tekonindo, ASIA kini menyiapkan rencana mengakuisisi sejumlah kontrak penambangan lagi. Yakni yang bergerak di sektor tambang emas, mangan dan nikel. Biaya akuisisi ini akan didapat melalui pembiayaan investor strategis.
Daya tarik lainnya berasal dari mulai produksinya tambang nikel perseroan di Sulawesi Tengah setelah mendapatkan izin dari Kementerian ESDM. [nat/ast]
IQplus (2/6) - Bank Indonesia (BI) memprediksi nilai tukar rupiah pada 2011 akan tetap stabil,
namun dibandingkan 2010 ada kecenderungan melemah. "BI memprediksi nilai tukar rupiah akan berada pada kisaran 9.200-9.600 dengan kecenderungan bias ke atas," ujar Pejabat Sementara Gubernur Bank Indonesia Darmin Nasution dalam rapat kerja dengan Badan Anggaran DPR RI, di Gedung DPR RI, Jakarta, Selasa malam.
Darmin menambahkan dengan prediksi itu, maka asumsi rata-rata nilai tukar rupiah yang digunakan pemerintah yakni dalam kisaran Rp9.100 hingga Rp9.400 per dolar AS masih cukup realistis untuk digunakan sebagai dasar penyusunan RAPBN tahun Anggaran 2011.
"Secara umum asumsi pemerintah itu juga masih dalam kisaran proyeksi nilai tukar BI," ujarnya. Menurut dia, perkembangan harga komoditas internasional pada 2011 akan mempengaruhi perkembangan harga domestik yang berbeda dengan 2010 dimana kecenderungan kenaikan harga komoditas internasional masih dapat diimbangi oleh kecenderungan nilai tukar. "Untuk itu, dengan prospek nilai tukar cenderung melemah 2011, dampak kenaikan harga komoditas internasional terhadap harga domestik menjadi lebih tinggi," ujarnya.
IQplus (2/6) - PT Duta Graha Indah Tbk (DGIK)akan membagikan dividen tunai sebesar Rp2,50 per saham atau total sebesar Rp13.804.321.250. Hal tersebut disampaikan Perseroan dalam laporannya, Rabu. Cum dan Ex dividen di pasar reguler akan dilaksanakan pada 2 dan 5 Juli 2010, sementara cum dan ex dividen di pasar tunai pada 7 dan 8 Juli 2010. Batas akhir pencatatan dalam daftar pemegang saham (Recording Date) pada 7 Juli, dan pelaksanaan pembayaran dividen mulai 21 Juli 2010.
IQplus (2/6) - Mitra Investindo Tbk (MITI) berencana melakukan penambahan saham (rights issue) melalui mekanisme Penawaran Umum Terbatas (PUT) sebesar US$ 50 juta pada semester-II 2010. Dana yang didapat nantinya akan digunakan untuk akuisisi dua lahan tambang batubara di wilayah Sumatera dan Kalimantan.Demikian disampaikan Presiden Direktur MITI Kumari, seusai RUPS di Jakarta, Selasa.Rencananya, right issue yang akan diterbitkan berjumlah US$ 50 juta, atau 30% dari jumlah saham yang beredar saat ini yaitu 2,5 miliar lembar saham.
IQplus (2/6) - Pejabat Sementara Gubernur Bank Indonesia Darmin Nasution memperkirakan inflasi 2010 akan mencapai angka 5,5 persen, lebih tinggi dari perkiraan pemerintah dalam APBNP sebesar 5,3 persen. Ia mengatakan hal itu saat ditemui seusai rapat kerja dengan Badan Anggaran DPR RI di Gedung DPR RI, Jakarta, Selasa malam, bahwa perkiraan tersebut telah mempertimbangkan kenaikan tarif dasar listrik pada pertengahan Juli 2010.
"Ini sudah melalui kalkulasi kenaikan TDL 10 persen, dan ada kenaikan berkisar 0,1-0,2 persen, jadi kalau ada kenaikan TDL, perkiraan BI inflasi 5,3-5,5 persen," ujarnya.
Menurut Darmin, dalam perkiraan BI apabila belum ada kenaikan TDL, inflasi akan mencapai perkiraan 5,1-5,2 persen. "Walau Yoy masih kisaran 4 persen, perkiraan bisa 5,1-5,2 persen, belum mempertimbangkan kenaikan TDL," ujarnya.
IQplus (2/6) - Perusahaan Gas Negara telah menandatangani Perjanjian penjualan dengan Conocophilips dari ladang Gas Corridor Back di Grissik SUmsel. Keterangan perseroan menyebutkan penandatangan ini dilakukan 31 mei 2010 lalu disaksikan oleh kepala BP Migas R.Priyono di Jakarta.
Dalam ARGSPA tersebut disepakati antara lain jangka waktu kontrak selama 5 tahun dengan volume penyaluran sampai dengan 12,5 BBTUD (Billion British Thermal Unit per Day) yang akan disalurkan mulai bulan Juni 2010 melalui pipa transmisi milik PT Transportasi Gas Indonesia (“TGI”) untuk penyediaan gas bagi pelanggan di propinsi Riau. Untuk menunjang pelaksanaan ARGSPA tersebut pada kesempatan yang sama PGN juga telah menandatangani Perjanjian Pengangkutan Gas Interim Gas Transportation Agreement (“Interim GTA”) dengan TGI serta Amandement of the Corridor Block to Western Java Area Gas Sale and Purchase Agreement dengan ConocoPhillips.
Indeks blue-chip telah jatuh hampir delapan persen pada Mei, kinerja bulanan terburuk sejak Februari 2009, terutama pada keprihatinan tentang meningkatnya krisis utang Eropa. Indeks teknologi Nasdaq turun 34,71 poin (1,54 persen) menjadi 2.222,33 dan indeks S&P 500 ukuran lebih luas dari pasar, tergelincir 18,70 poin (1,72 persen) menjadi 1.070,71.
Harga Minyak Di Bawah US$73 per Barel
Susan Silaban
INILAH.COM, New York - Harga minyak turun hampir 2% menjadi di bawah US$73 per barel pada perdagangan Coppy pada Selasa (1/6). Sementara Euro tergerlincir dan China serta Eropa merespon data ekonomi global.
Pada Juli depan kontrak minyak mentah NYMEX jatuh US%1,39 menetap ke US$72,58 per barel. Minyak mentah jeni ICE Bren untuk pengiriman Juli pun turun US$1,94 ke level US$71,71 per barel.
"Volatilitas tema sentral. Minyak Mentah belum menunjukkan kekuatan untuk bertahan di atas $75 dan pasar sedang menunggu untuk melihat apakah penularan Eropa akan menyebar," kata Gene McGillian, analis pada Tradisi Energy di Stamford, Connecticut, seperti dilansir Resuters, Rabu (2/6).
Minyak mentah AS tidak punya harga kontrak berjangka penyelesaian pada hari Senin karena libur Memorial Day AS. The New York Mercantile Exchange akan menggabungkan sesi perdagangan Senin dan Selasa menjadi satu. [san/cms]
Rumor Bursa
Cermati Saham DOID
INILAH.COM, Jakarta - Saham PT Delta Dunia Makmur Tbk (DOID) kabarnya akan tembus ke level Rp1.000, terkait perseroan akan membeli 7% saham divestasi PT Newmont periode 2010 senilai US$450 juta.
NNT menawarkan kepada pemerintah Indonesia valuasi saham divestasi tahun ini pada akir Maret 2010 sebesar US$440 juta. Perseroan juga telah menyiapkan dana untuk pembelian saham tersebut. Perseroan diwartakan juga telah mengirimkan surat kepada Kementerian ESDM.
Sementara itu, perdagangan bursa kemarin harga saham DOID ditutup melemah 10 poin ke level Rp790. [san/cms]
Aksi Korporasi Mendukung, ASIA Menuju Rp600
INILAH.COM, Jakarta – Setelah kabar bahwa Asia Natural Resources (ASIA) akan ditarik bandar menuju level Rp150 dalam jangka pendek, muncul lagi berita bahwa aksi korporasi ASIA akan membawa harga emiten ini ke Rp600.
ASIA akan melakukan placement/penjualan saham hingga 30% dengan harga di atas Rp.300
karena banyak investor yang tertarik dengan asetnya ASIA. Rumor yang beredar di pasar menyebutkan, emiten ini bisa mengarah ke 600-an setelah placement.
ASIA menarik bagi sejumlah investor strategis karena agresif melakukan akusisi kontrak penambangan (KP). Salah satunya Grup Artha Graha, yang menjadi investor strategis ASIA melalui joint partnership di penambangan timah. kabarnya Grup Artha Graha melalui anak usahanya yang bergerak di bidang tambang timah yaitu Kobatin akan dimerger dengan anak usaha ASIA di sektor timah.
Sebelumnya, ada rumor bahwa investor Tingkok atau Hong Kong berniat membeli saham ASIA dengan cara penjualan saham kepada perusahaan yang kompeten atau private placement.
ASIA memang gencar berekspansi. Setelah mendapat izin usaha penambangan nikel di Bombana melalui anak perusahaannya yaitu Tekonindo, ASIA kini menyiapkan rencana mengakuisisi sejumlah kontrak penambangan lagi. Yakni yang bergerak di sektor tambang emas, mangan dan nikel. Biaya akuisisi ini akan didapat melalui pembiayaan investor strategis.
Daya tarik lainnya berasal dari mulai produksinya tambang nikel perseroan di Sulawesi Tengah setelah mendapatkan izin dari Kementerian ESDM. [nat/ast]
IQplus (2/6) - Bank Indonesia (BI) memprediksi nilai tukar rupiah pada 2011 akan tetap stabil,
namun dibandingkan 2010 ada kecenderungan melemah. "BI memprediksi nilai tukar rupiah akan berada pada kisaran 9.200-9.600 dengan kecenderungan bias ke atas," ujar Pejabat Sementara Gubernur Bank Indonesia Darmin Nasution dalam rapat kerja dengan Badan Anggaran DPR RI, di Gedung DPR RI, Jakarta, Selasa malam.
Darmin menambahkan dengan prediksi itu, maka asumsi rata-rata nilai tukar rupiah yang digunakan pemerintah yakni dalam kisaran Rp9.100 hingga Rp9.400 per dolar AS masih cukup realistis untuk digunakan sebagai dasar penyusunan RAPBN tahun Anggaran 2011.
"Secara umum asumsi pemerintah itu juga masih dalam kisaran proyeksi nilai tukar BI," ujarnya. Menurut dia, perkembangan harga komoditas internasional pada 2011 akan mempengaruhi perkembangan harga domestik yang berbeda dengan 2010 dimana kecenderungan kenaikan harga komoditas internasional masih dapat diimbangi oleh kecenderungan nilai tukar. "Untuk itu, dengan prospek nilai tukar cenderung melemah 2011, dampak kenaikan harga komoditas internasional terhadap harga domestik menjadi lebih tinggi," ujarnya.
IQplus (2/6) - PT Duta Graha Indah Tbk (DGIK)akan membagikan dividen tunai sebesar Rp2,50 per saham atau total sebesar Rp13.804.321.250. Hal tersebut disampaikan Perseroan dalam laporannya, Rabu. Cum dan Ex dividen di pasar reguler akan dilaksanakan pada 2 dan 5 Juli 2010, sementara cum dan ex dividen di pasar tunai pada 7 dan 8 Juli 2010. Batas akhir pencatatan dalam daftar pemegang saham (Recording Date) pada 7 Juli, dan pelaksanaan pembayaran dividen mulai 21 Juli 2010.
IQplus (2/6) - Mitra Investindo Tbk (MITI) berencana melakukan penambahan saham (rights issue) melalui mekanisme Penawaran Umum Terbatas (PUT) sebesar US$ 50 juta pada semester-II 2010. Dana yang didapat nantinya akan digunakan untuk akuisisi dua lahan tambang batubara di wilayah Sumatera dan Kalimantan.Demikian disampaikan Presiden Direktur MITI Kumari, seusai RUPS di Jakarta, Selasa.Rencananya, right issue yang akan diterbitkan berjumlah US$ 50 juta, atau 30% dari jumlah saham yang beredar saat ini yaitu 2,5 miliar lembar saham.
IQplus (2/6) - Pejabat Sementara Gubernur Bank Indonesia Darmin Nasution memperkirakan inflasi 2010 akan mencapai angka 5,5 persen, lebih tinggi dari perkiraan pemerintah dalam APBNP sebesar 5,3 persen. Ia mengatakan hal itu saat ditemui seusai rapat kerja dengan Badan Anggaran DPR RI di Gedung DPR RI, Jakarta, Selasa malam, bahwa perkiraan tersebut telah mempertimbangkan kenaikan tarif dasar listrik pada pertengahan Juli 2010.
"Ini sudah melalui kalkulasi kenaikan TDL 10 persen, dan ada kenaikan berkisar 0,1-0,2 persen, jadi kalau ada kenaikan TDL, perkiraan BI inflasi 5,3-5,5 persen," ujarnya.
Menurut Darmin, dalam perkiraan BI apabila belum ada kenaikan TDL, inflasi akan mencapai perkiraan 5,1-5,2 persen. "Walau Yoy masih kisaran 4 persen, perkiraan bisa 5,1-5,2 persen, belum mempertimbangkan kenaikan TDL," ujarnya.
IQplus (2/6) - Perusahaan Gas Negara telah menandatangani Perjanjian penjualan dengan Conocophilips dari ladang Gas Corridor Back di Grissik SUmsel. Keterangan perseroan menyebutkan penandatangan ini dilakukan 31 mei 2010 lalu disaksikan oleh kepala BP Migas R.Priyono di Jakarta.
Dalam ARGSPA tersebut disepakati antara lain jangka waktu kontrak selama 5 tahun dengan volume penyaluran sampai dengan 12,5 BBTUD (Billion British Thermal Unit per Day) yang akan disalurkan mulai bulan Juni 2010 melalui pipa transmisi milik PT Transportasi Gas Indonesia (“TGI”) untuk penyediaan gas bagi pelanggan di propinsi Riau. Untuk menunjang pelaksanaan ARGSPA tersebut pada kesempatan yang sama PGN juga telah menandatangani Perjanjian Pengangkutan Gas Interim Gas Transportation Agreement (“Interim GTA”) dengan TGI serta Amandement of the Corridor Block to Western Java Area Gas Sale and Purchase Agreement dengan ConocoPhillips.
0 comments:
Post a Comment